Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Skuad Macan Muria Persiku Kudus sudah angkat koper dari kompetisi Liga 3 Jawa Tengah 2021 kemarin. Mereka, pulang dengan predikat juru kunci Grup A dengan torehan poin satu dari empat pertandingannya.

Nasib para pemain dan pelatih pun kini tinggal menunggu evaluasi dari pihak managemen. Namun, kabar tidak mengenakkan lagi-lagi menerpa si Macan Muria terutama di jajaran managemennya.

Polemiknya masih sangat klasik, yakni kurangnya perhatian managemen kepada para pemain. Rumor adanya keterlambatan gaji baik staff maupun pemain, kembali terdengar lagi.

Manager Persiku Kudus Ferdaus Ardyansyah Purnomo mengatakan, pihaknya belum memutuskan nasib para pemain dan pelatih Persiku. Hanya, pihaknya akan melakukan evaluasi sesegera mungkin.

“Nanti malam kami akan merapatkannya, mengevaluasi semuanya,” kata dia via zoom meeting, Selasa (9/11/2021)

Mengenai masalah keterlambatan gaji, Ardy menolak untuk disalahkan secara subyektif. Pihaknya pun mengatakan jika pemberian gaji pemain adalah berdasarkan tanggal kontraknya. Sehingga tidak mungkin pemberian gaji dilakukan secara bersamaan.

BACA JUGA: Manajer Persiku Bantah Telat Gaji Jadi Penyebab Kegagalan

Lebih lanjut, pihaknya mengatakan jika dalam klausul kontrak antara pemain dan managemen dibuat untuk jangka waktu empat bulan. Namun akan dibayarkan atau tidak keseluruhannya, pihaknya belum bisa memberikan jawaban pasti.
Lebih lanjut, pihaknya mengatakan jika dalam klausul kontrak antara pemain dan managemen dibuat untuk jangka waktu empat bulan. Namun akan dibayarkan atau tidak keseluruhannya, pihaknya belum bisa memberikan jawaban pasti.“Kami akan menunggu hasil evaluasi nanti baru kami akan memutuskan, tapi kami siap membayar kewajiban pemain nanti,” pungkas dia.Dengan gagalnya Persiku lolos ke babak selanjutnya, maka durasi kontrak para pemain masih tersisa setidaknya dua bulanan lagi. Soal inilah yang masih akan dibahas oleh manajemen Tim Persiku Kudus.Sementara kabar dari dalam klub, gaji para pemain pada bulan oktober belum terbayarkan sama sekali. Bahkan termasuk untuk pemain yang dikontrak managemen di tanggal 2 ataupun 3.Kemudian di laga terakhir kontra BJL 2000 Semarang kemarin, para pemain dan rombongan seperti tak diurus lagi. Mereka hanya diberi makan sekali yakni pukul 10.00 WIB atau tiga jam sebelum laga terakhir mereka di Liga 3.Tak cukup sampai di situ, mereka juga dipaksa untuk check-out lebih awal dari hotel. Hingga akhirnya usai pertandingan mereka langsung pulang dan mandi di rest area, dalam perjalanan ke Kudus.“Kenyataannya memang seperti itu, manager juga tak pernah sama sekali menyemangati kami di ruang ganti, sehingga motivasi tidak terbangun sama sekali,” pungkas pihak internal yang enggan disebutkan namanya tersebut.Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Budi erje

Baca Juga

Komentar

Terpopuler