Persiku Kudus Tak Jadi Dikucuri Anggaran di Perubahan Anggaran 2021
Anggara Jiwandhana
Rabu, 29 Desember 2021 16:31:17
MURIANEWS, Kudus – Sudah jatuh tertimpa tangga, begitu agaknya perumpamaan nasib Persiku Kudus tahun 2021 ini. Usai terdepak di Liga 3 Jawa Tengah, mereka kini tak diberi anggaran melalui Peraturan Kepala Daerah (Perkada) oleh asosiasi yang menaunginya.
Baik Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kudus dan Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kabupaten Kudus, mereka sepakat untuk tidak menggelontorkan dana bagi Persiku senior. Alasannya, pendanaan bagi Persiku senior bukanlah prioritas di Perkada 2021 ini.
“Kita tahu jika APBD Perubahan ini terlambat hingga akhirnya dicairkanlah melalui Perkada yang mana itu bisa dicairkan jika dirasa mendesak. Sementara Persiku senior ini tidak masuk dalam kategori yang mendesak,” kata Ketua KONI Kudus Imam Triyatno, Rabu (29/12/2021).
Selain itu, managemen Persiku Kudus juga sama sekali tidak pernah berkomunikasi terkait biaya operasional klub. Kini, setelah guliran laga selesai, mereka juga belum mengirimkan laporan pertanggungjawaban keuangannya.
BACA JUGA: ‘Remuk’ di Liga 3 Jawa Tengah, Manajer Persiku Kudus Dicopot“Sehingga kami tidak bisa mengatakan jika ini penting dan mendesak. Gelaran liganya saja sudah selesai, mereka juga tersingkir di awal, akan sangat sulit jika tidak dilengkapi dengan laporan tersebut,” imbuhnya.
Walaupun begitu, biaya operasional Macan Muria selama gelaran Liga 3 Jawa Tengah tahun ini tetap akan dianggarkan di APBD murni 2022. Namun dengan syarat, managemen harus mengumpulkan LPJ-nya terlebih dahulu.“Selagi itu masuk akal dan masuk hitungan tetap akan kami bayarkan, Persiku ini kan ya milik semua masyarakat Kabuapaten Kudus,” pungkasnya.Ketua Askab PSSI Kudus Daniel Budi Sampurna menyampaikan, Askab sendiri pada Perkada ini dikucuri anggaran sekitar Rp500 juta. Jumlah tersebut telah diplotkan sesuai urgensinya.Diantaranya untuk membuayai pembinaan melalui diklat PSSI Kudus sebesar Rp200 juta, untuk operasional Persiku Jr sebesar Rp200 juta, dan Rp 100 juta untuk kegiatan Askab PSSI Kudus.“Sebagai bapak kami sudah mengalah dan yang paling besar ada di mereka,” pungkasnya.Reporter: Anggara JiwandanaEditor: Budi erje
[caption id="attachment_261248" align="alignleft" width="1280"]

Sudah jatuh tertimpa tangga, begitu agaknya perumpamaan nasib Persiku Kudus tahun 2021 ini. Usai terdepak di Liga 3 Jawa Tengah, mereka kini tak diberi anggaran melalui Peraturan Kepala Daerah (Perkada) oleh asosiasi yang menaunginya.(MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Sudah jatuh tertimpa tangga, begitu agaknya perumpamaan nasib Persiku Kudus tahun 2021 ini. Usai terdepak di Liga 3 Jawa Tengah, mereka kini tak diberi anggaran melalui Peraturan Kepala Daerah (Perkada) oleh asosiasi yang menaunginya.
Baik Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kudus dan Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kabupaten Kudus, mereka sepakat untuk tidak menggelontorkan dana bagi Persiku senior. Alasannya, pendanaan bagi Persiku senior bukanlah prioritas di Perkada 2021 ini.
“Kita tahu jika APBD Perubahan ini terlambat hingga akhirnya dicairkanlah melalui Perkada yang mana itu bisa dicairkan jika dirasa mendesak. Sementara Persiku senior ini tidak masuk dalam kategori yang mendesak,” kata Ketua KONI Kudus Imam Triyatno, Rabu (29/12/2021).
Selain itu, managemen Persiku Kudus juga sama sekali tidak pernah berkomunikasi terkait biaya operasional klub. Kini, setelah guliran laga selesai, mereka juga belum mengirimkan laporan pertanggungjawaban keuangannya.
BACA JUGA: ‘Remuk’ di Liga 3 Jawa Tengah, Manajer Persiku Kudus Dicopot
“Sehingga kami tidak bisa mengatakan jika ini penting dan mendesak. Gelaran liganya saja sudah selesai, mereka juga tersingkir di awal, akan sangat sulit jika tidak dilengkapi dengan laporan tersebut,” imbuhnya.
Walaupun begitu, biaya operasional Macan Muria selama gelaran Liga 3 Jawa Tengah tahun ini tetap akan dianggarkan di APBD murni 2022. Namun dengan syarat, managemen harus mengumpulkan LPJ-nya terlebih dahulu.
“Selagi itu masuk akal dan masuk hitungan tetap akan kami bayarkan, Persiku ini kan ya milik semua masyarakat Kabuapaten Kudus,” pungkasnya.
Ketua Askab PSSI Kudus Daniel Budi Sampurna menyampaikan, Askab sendiri pada Perkada ini dikucuri anggaran sekitar Rp500 juta. Jumlah tersebut telah diplotkan sesuai urgensinya.
Diantaranya untuk membuayai pembinaan melalui diklat PSSI Kudus sebesar Rp200 juta, untuk operasional Persiku Jr sebesar Rp200 juta, dan Rp 100 juta untuk kegiatan Askab PSSI Kudus.
“Sebagai bapak kami sudah mengalah dan yang paling besar ada di mereka,” pungkasnya.
Reporter: Anggara Jiwandana
Editor: Budi erje