Belum Digaji, Pemain Naturalisasi Persiku ‘Wadul’ ke Dewan
Anggara Jiwandhana
Senin, 3 Januari 2022 14:31:07
MURIANEWS, Kudus – Karena belum digaji, pemain naturalisasi eks Persiku Kudus, Mamadou Lamarana Diallo ‘wadul’ ke Dewan. Pemain naturalisasi ini mendatangi anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus Sandung Hidayat.
Sampai saat ini, semua pemain dan official Persiku Kudus belum menerima haknya selama dua bulan. Karena masalah ini, Diallo akhirnya menemui Sandung di kantor Fraksi Gerindra Kabupaten Kudus, Senin (3/1/2022).
“Saya atas nama teman-teman mau bilang kalau kami belum digaji oleh managemen kurang lebih dua bulan, padahal kontrak kami sudah berakhir per-Desember lalu,” kata Diallo.
Sebelum ini, kata Diallo, para pemain dan official Persiku sempat dikumpulkan oleh Askab PSSI Kabupaten Kudus dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kudus. Namun tidak ada pemecahan masalah dalam pertemuan tersebut. Selanjutnya ia meminta bantuan ke anggota dewan di Kudus.
“Saya mengadu ke sini dengan harapan bisa ada pemecahan masalah. Kasihan teman-teman,” imbuh dia.
BACA JUGA: Pemain Naturalisasi Persiku, Tertahan di Kudus Karena Gaji Belum TembusDiallo sendiri berharap tidak ada konflik dalam pemecahan masalah ini. Dirinya dan rekan timnya hanya ingin semua hak-haknya dibayarkan dan tidak abu-abu. Terlebih ketika Askab PSSI memecat manager Persiku.
“Sudah tidak ada komunikasi lagi karena dia (Manager Persiku, red) sudah dipecat,” pungkasnya.
Diallo sendiri saat ini akan memilih pulang sembari menunggu kejelasan haknya dan teman-temannya. Karena di Kudus dirinya sendirian dan sudah tidak memiliki kemampuan untuk biaya hidup.“Saya mau ke Jakarta, pulang dulu dan berkomunikasi dari sana,” pungkasnya.Sementara Anggota Komisi D DPRD Kudus Sandung Hidayat menyatakan akan segera menindaklanjuti hal tersebut. Pihaknya berencana memanggil semua komponen sepak bola di Kudus untuk bertanggung jawab bersama atas permasalahan ini.“Ini tak hanya jadi tanggung jawab satu pihak saja. Managemen, Askab, hingga KONI harus memikirkan pemecahan masalah ini, saya akan panggil lewat Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga,” tegasnya.Sebagai bentuk empatinya, Sandung menyatakan akan menanggung biaya Diallo pulang ke Jakarta.“Ini hanya bentuk empati saya karena buruknya sistem komunikasi bola di Kudus,” tandas Sandung. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Budi erje
[caption id="attachment_262078" align="alignleft" width="1280"]

Diallo, bertemu Sandung di kantor Fraksi Gerindra Kabupaten Kudus, Senin (3/1/2022). (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Karena belum digaji, pemain naturalisasi eks Persiku Kudus, Mamadou Lamarana Diallo ‘wadul’ ke Dewan. Pemain naturalisasi ini mendatangi anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus Sandung Hidayat.
Sampai saat ini, semua pemain dan official Persiku Kudus belum menerima haknya selama dua bulan. Karena masalah ini, Diallo akhirnya menemui Sandung di kantor Fraksi Gerindra Kabupaten Kudus, Senin (3/1/2022).
“Saya atas nama teman-teman mau bilang kalau kami belum digaji oleh managemen kurang lebih dua bulan, padahal kontrak kami sudah berakhir per-Desember lalu,” kata Diallo.
Sebelum ini, kata Diallo, para pemain dan official Persiku sempat dikumpulkan oleh Askab PSSI Kabupaten Kudus dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kudus. Namun tidak ada pemecahan masalah dalam pertemuan tersebut. Selanjutnya ia meminta bantuan ke anggota dewan di Kudus.
“Saya mengadu ke sini dengan harapan bisa ada pemecahan masalah. Kasihan teman-teman,” imbuh dia.
BACA JUGA: Pemain Naturalisasi Persiku, Tertahan di Kudus Karena Gaji Belum Tembus
Diallo sendiri berharap tidak ada konflik dalam pemecahan masalah ini. Dirinya dan rekan timnya hanya ingin semua hak-haknya dibayarkan dan tidak abu-abu. Terlebih ketika Askab PSSI memecat manager Persiku.
“Sudah tidak ada komunikasi lagi karena dia (Manager Persiku, red) sudah dipecat,” pungkasnya.
Diallo sendiri saat ini akan memilih pulang sembari menunggu kejelasan haknya dan teman-temannya. Karena di Kudus dirinya sendirian dan sudah tidak memiliki kemampuan untuk biaya hidup.
“Saya mau ke Jakarta, pulang dulu dan berkomunikasi dari sana,” pungkasnya.
Sementara Anggota Komisi D DPRD Kudus Sandung Hidayat menyatakan akan segera menindaklanjuti hal tersebut. Pihaknya berencana memanggil semua komponen sepak bola di Kudus untuk bertanggung jawab bersama atas permasalahan ini.
“Ini tak hanya jadi tanggung jawab satu pihak saja. Managemen, Askab, hingga KONI harus memikirkan pemecahan masalah ini, saya akan panggil lewat Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga,” tegasnya.
Sebagai bentuk empatinya, Sandung menyatakan akan menanggung biaya Diallo pulang ke Jakarta.
“Ini hanya bentuk empati saya karena buruknya sistem komunikasi bola di Kudus,” tandas Sandung.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Budi erje