Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Anggota Komisi D DPRD Kudus Sandung Hidayat menilai sederet kejadian kurang menyenangkang di Persiku 2021 adalah kemunduran pesepakbolaan di Kota Kretek. Mulai dari kegagalan di Liga 3 Jawa Tegah, hingga pemecatan sepihak manager mereka.

“Ini semacam kemunduran sepak bola di Kudus khususnya Persiku, sangat disayangkan,” kata Sandung, Senin (3/1/2022).

Satu penyebab utamanya, kata Sandung, adalah kurang baiknya komunikasi tiga komponen pembina sepakbola di Kudus. Mereka adalah Managemen Persiku 2021, Askab PSSI Kabupaten Kudus, dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kudus.

“Permasalahan utamanya itu. Klimaksnya ketika Askab mengumumkan pemecatan manager Persiku secara sepihak, sudah itu kemunduran,” tegasnya.

BACA JUGA: Belum Digaji, Pemain Naturalisasi Persiku ‘Wadul’ ke Dewan

Permasalahan itu kemudian semakin diperkeruh dengan adanya ketersendatan pada pembayaran gaji para pemain dan official. Sandung sangat menyayangkan hal tersebut terjadi. Menurutnya, masyarakat Kudus bisa sangat dirugikan bila nanti pada akhirnya salah satu pemain melaporkan Persiku atas kelalaian pembayaran gaji.“Yang paling rugi masyarakatnya karena kita tahu bersama jika animo warga ini sangat tinggi untuk melihat sepak bola di Kudus berjaya lagi,” tambahnya.Sandung sendiri, yang berada di Komisi D DPRD Kabupaten Kudus kemudian akan memanggil pihak-pihak terkait dalam masalah ini. Guna ‘merembug’ bagaimana permasalahan gaji ini tidak melebar lagi.“Yang akhirnya nanti bisa merugikan Persiku dan masyarakat Kudus. Ini tak hanya jadi tanggung jawab satu pihak saja. Managemen, Askab, hingga KONI harus memikirkan pemecahan masalah ini, saya akan panggil lewat Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga,” tegasnya.Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Budi erje

Baca Juga

Komentar

Terpopuler