Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Akademi ASTI Kudus, Jawa Tengah, akan bertolak ke Kabupaten Malang untuk mengikuti turnamen sepak bola nasional. Selain itu, mereka juga akan melakukan salat ghaib di Stadion Kanjuruhan untuk mendoakan korban yang tewas akibat kerusuhan yang terjadi di akhir pekan lalu.

Chief executive officer (CEO) ASTI Kudus Arif Budianto mengatakan, dirinya bersama empat official dan 19 pemainnya akan bertolak dari Kudus menuju Malang, Selasa (3/10/2022) malam nanti.

Sesampainya di sana, mereka akan melakukan sholat ghaib terlebih dahulu sebagai bentuk empati atas peristiwa pilu yang telah terjadi. ASTI Kudus juga merasakan kesedihan mendalam atas kejadian ini.

”Kami akan bertolak ke Malang malam nanti, anak-anak di sini tadi juga sudah mendoakan, mereka berdoa untuk korban dan kelurga yang ditinggalkan,” ucapnya saat sesi latihan ASTI di Lapangan Rendeng, Rabu (4/10/2022).

Arif berharap kejadian ini akan menjadi kejadian terakhir yang terjadi di pesepakbolaan Indonesia. Dia juga berharap, FIFA tidak akan menyanksi Indonesia atas kejadian yang menewaskan 125 orang suporter tersebut.

”Semoga bisa segera terungkap apa sebab terjadinya kerusuhan ini. Kami mendukung pengusutan tuntas kejadian ini,” pungkasnya.
”Semoga bisa segera terungkap apa sebab terjadinya kerusuhan ini. Kami mendukung pengusutan tuntas kejadian ini,” pungkasnya.BACA JUGA: 23 Siswa ASTI Kudus Direkrut Klub Liga 1Sebelum ini, seribuan suporter dari sejumlah kelompok klub sepak bola memadati Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Jawa Tengah, Senin (3/10/2022) malam. Suporter Macan Muria (SMM), Aremania Kudus, hingga Jakmania Kudus tampak ikut dalam kegiatan itu untuk menyampaikan rasa duka.Masing-masing dari mereka, menyalakan lilin dan mengheningkan cipta untuk tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan Malang yang menawaskan 125 orang. Mereka juga menyanyikan yel-yel Aremania sebagai bentuk penghormatan. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Budi Erje

Baca Juga

Komentar

Terpopuler