Atlet STC Kudus Mulai Terbiasa Latihan Bulan Ramadan
Anggara Jiwandhana
Rabu, 5 April 2023 14:35:49
Asisten pelatih STC Kudus Kasdik menyampaikan, anak asuhnya sudah mulai terbiasa dengan latihan sore dan malam saat bulan puasa. Porsi latihan yang telah disesuaikan dengan kondisi fisik mereka juga mulai bisa diikuti dengan baik.
Meskipun di awal penerapannya, banyak dari mereka mengaku cukup kewalahan. Kini mereka seperti sudah mulai bisa menyesuaikan kondisi.
”Adaptasinya lumayan cepat, kami lihat ada yang sudah nyaman namun juga ada yang masih menyesuaikan,”kata Kasdik, Rabu (5/4/2023).
Ketika mereka bisa mengikuti menu latihan ini, sambung Kasdik, maka akan ada peningkatan performa dan stamina pada diri mereka. Inilah yang ingin dicapai tim pelatih.
”Kami berharap ada peningkatan setelah ini. Namun semuanya kembali tergantung ke masing-masing pribadinya, kalau semangat untuk berlatih tentu akan mendapat hasil yang maksimal,” ujar Kasdik.
Tim pelatih sendiri kini tengah memutar otak untuk kembali memperbaiki mental para atletnya di tengah minimnya turnamen maupun kompetisi yang diikuti.
Dalam beberapa waktu terakhir, mayoritas atletnya memang minim mendapatkan jatah untuk bermain di beberapa turnamen bergengsi. Termasuk dua turnamen yang digelar sebelum puasa kemarin yang seharusnya bisa mereka ikuti.Selama Ramadan, mereka memang menggeser waktu latihan rutinnya. Ini dilakukan mengingat sebagian besar atletnya adalah pemeluk agama islam dan ikut menjalankan ibadah puasa.
BACA JUGA: STC Fokus Latihan Teknik Dasar Selama RamadanAdapun perubahan jadwal latihan yang dilakukan adalah pada hari Selasa, Kamis, dan Minggu. Jika sebelum puasa latihan digelar pukul 13.00 WIB hingga 16.00 WIB, maka saat Ramadan nanti digelar pukul 16.00 WIB hingga jam 20.00 WIB.Kemudian pada hari Senin, Rabu, dan Sabtu jam waktu latihan tetap akan dilakukan seperti sebelum Ramadan, yakni pukul 16.00 WIB hingga 17.30 WIB. Atau latihan bisa digelar secara pribadi masing-masing atlet.Editor: Budi Santoso
Murianews, Kudus – Para atlet Sukun Tennis Club (STC) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai terbiasa dengan menu dan jam latihan selama bulan Ramadan. Kestabilan performa dan stamina mulai tampak dari mereka.
Asisten pelatih STC Kudus Kasdik menyampaikan, anak asuhnya sudah mulai terbiasa dengan latihan sore dan malam saat bulan puasa. Porsi latihan yang telah disesuaikan dengan kondisi fisik mereka juga mulai bisa diikuti dengan baik.
Meskipun di awal penerapannya, banyak dari mereka mengaku cukup kewalahan. Kini mereka seperti sudah mulai bisa menyesuaikan kondisi.
”Adaptasinya lumayan cepat, kami lihat ada yang sudah nyaman namun juga ada yang masih menyesuaikan,”kata Kasdik, Rabu (5/4/2023).
Ketika mereka bisa mengikuti menu latihan ini, sambung Kasdik, maka akan ada peningkatan performa dan stamina pada diri mereka. Inilah yang ingin dicapai tim pelatih.
”Kami berharap ada peningkatan setelah ini. Namun semuanya kembali tergantung ke masing-masing pribadinya, kalau semangat untuk berlatih tentu akan mendapat hasil yang maksimal,” ujar Kasdik.
Tim pelatih sendiri kini tengah memutar otak untuk kembali memperbaiki mental para atletnya di tengah minimnya turnamen maupun kompetisi yang diikuti.
Dalam beberapa waktu terakhir, mayoritas atletnya memang minim mendapatkan jatah untuk bermain di beberapa turnamen bergengsi. Termasuk dua turnamen yang digelar sebelum puasa kemarin yang seharusnya bisa mereka ikuti.
Selama Ramadan, mereka memang menggeser waktu latihan rutinnya. Ini dilakukan mengingat sebagian besar atletnya adalah pemeluk agama islam dan ikut menjalankan ibadah puasa.
BACA JUGA: STC Fokus Latihan Teknik Dasar Selama Ramadan
Adapun perubahan jadwal latihan yang dilakukan adalah pada hari Selasa, Kamis, dan Minggu. Jika sebelum puasa latihan digelar pukul 13.00 WIB hingga 16.00 WIB, maka saat Ramadan nanti digelar pukul 16.00 WIB hingga jam 20.00 WIB.
Kemudian pada hari Senin, Rabu, dan Sabtu jam waktu latihan tetap akan dilakukan seperti sebelum Ramadan, yakni pukul 16.00 WIB hingga 17.30 WIB. Atau latihan bisa digelar secara pribadi masing-masing atlet.
Editor: Budi Santoso