Suporter Nyalakan Flare dan Kembang Api, Persijap Didenda Komdis PSSI
Budi Santoso
Selasa, 17 Desember 2019 13:45:33
Pada pertandingan tersebut Persijap Jepara menang telak 4-0 hingga menimbulkan euforia di kalangan pendukungnya yang memadati Stadion GBK Jepara. Jumlah penonton yang hadir memang cukup luar biasa. Hampir seluruh bagian tribun di Stadion GBK Jepara dipenuhi penonton.
Jumlah penonton yang luar biasa ini bahkan bisa dibilang mendekati rekor-rekor pertandingan Persijap saat berlaga di Liga Indonesia kasta teratas. Meski belum penuh sesak, tapi jumlah penonton yang datang memberikan sebuah sinyal bahwa Persijap Jepara mulai mendapatkan perhatian dari warga Jepara.
ManajerTim Persijap Jepara, Arie Setiadi membenarkan hal itu. Manajamenen Persijap merasa bangga karena pada pertandingan tersebut ribuan pendukung Persijap hadir. Namun pada pertandingan terakhir, jumlah tersebut tidak terulang.
Pertandingan babak 16 besar pada Kamis (19/12/2019), pihaknya berharap jumlah pendukung Persijap yang hadir bisa lebih banyak. Sebab Persijap akan menghadapi pertandingan penting. Babak 16 besar akan berlaku sistem knock out, artinya tim yang kalah akan langsung keluar dari kompetisi.
“Kami tentu membutuhkan dukungan penonton untuk pertandingan 16 besar nanti. Namun kami juga berharap tidak ada lagi pelanggaran dalam memberikan dukungan terhadap tim. Jangan sampai ada denda dari Komdis lagi,” ujar Arie Setiadi, Selasa (17/12/2019).
“Kami tentu membutuhkan dukungan penonton untuk pertandingan 16 besar nanti. Namun kami juga berharap tidak ada lagi pelanggaran dalam memberikan dukungan terhadap tim. Jangan sampai ada denda dari Komdis lagi,” ujar Arie Setiadi, Selasa (17/12/2019).Pada pertandingan Persijap vs PS Matra Mamuju, ada insiden pembakaran flare, bom asap dan kembang api. Kejadian ini akhirnya membuat Komdis memberikan denda kepada Persijap. Namun berapa jumlah denda yang harus dibayar Persijap, Arie Setidai enggan menyebutkannya.Kepada para pecinta Persijap, Arie Setiadi berharap bisa menjaga emosi dan menjaga diri untuk tidak berlebihan dalam melakukan perayaan/selebrasi. Pada pertandingan menentukan di babak 16 besar pihaknya berharap tidak ada lagi flare hingga akhirnya Persijap kena denda lagi. Reporter: Budi ErjeEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS.com, Jepara - Persijap Jepara terkena denda dari Komisi Disiplin PSSI. Hal ini menyusul adanya insiden pembakaran flare dan kembang api, saat mereka menjamu PS Matra Mamuju, Sabtu (14/12/2019).
Pada pertandingan tersebut Persijap Jepara menang telak 4-0 hingga menimbulkan euforia di kalangan pendukungnya yang memadati Stadion GBK Jepara. Jumlah penonton yang hadir memang cukup luar biasa. Hampir seluruh bagian tribun di Stadion GBK Jepara dipenuhi penonton.
Jumlah penonton yang luar biasa ini bahkan bisa dibilang mendekati rekor-rekor pertandingan Persijap saat berlaga di Liga Indonesia kasta teratas. Meski belum penuh sesak, tapi jumlah penonton yang datang memberikan sebuah sinyal bahwa Persijap Jepara mulai mendapatkan perhatian dari warga Jepara.
ManajerTim Persijap Jepara, Arie Setiadi membenarkan hal itu. Manajamenen Persijap merasa bangga karena pada pertandingan tersebut ribuan pendukung Persijap hadir. Namun pada pertandingan terakhir, jumlah tersebut tidak terulang.
Pertandingan babak 16 besar pada Kamis (19/12/2019), pihaknya berharap jumlah pendukung Persijap yang hadir bisa lebih banyak. Sebab Persijap akan menghadapi pertandingan penting. Babak 16 besar akan berlaku sistem knock out, artinya tim yang kalah akan langsung keluar dari kompetisi.
“Kami tentu membutuhkan dukungan penonton untuk pertandingan 16 besar nanti. Namun kami juga berharap tidak ada lagi pelanggaran dalam memberikan dukungan terhadap tim. Jangan sampai ada denda dari Komdis lagi,” ujar Arie Setiadi, Selasa (17/12/2019).
Pada pertandingan Persijap vs PS Matra Mamuju, ada insiden pembakaran flare, bom asap dan kembang api. Kejadian ini akhirnya membuat Komdis memberikan denda kepada Persijap. Namun berapa jumlah denda yang harus dibayar Persijap, Arie Setidai enggan menyebutkannya.
Kepada para pecinta Persijap, Arie Setiadi berharap bisa menjaga emosi dan menjaga diri untuk tidak berlebihan dalam melakukan perayaan/selebrasi. Pada pertandingan menentukan di babak 16 besar pihaknya berharap tidak ada lagi flare hingga akhirnya Persijap kena denda lagi.
Reporter: Budi Erje
Editor: Ali Muntoha