Datang ke Jepara, Indra Sjafri: Pemain Tak Boleh Hanya Pintar Nendang atau Dribbling Bola
Budi Santoso
Sabtu, 21 Desember 2019 14:12:05
Dalam kesempatan pertama, Indra Sjafri secara langsung melihat Festifal Sepak Bola Usia Dini yang digelar Askab PSSI Jepara, Sabtu (20/12/2019) sore. Dalam kesempatan ini, Indra Sjafri memberikan sejumlah nasehat kepada pelatih dan orang tua pemain usia dini yang hadir di Stadion GBK Jepara.
Indra Sjafri menyebut, pemain sepak bola tidak cukup hanya bisa menendang, mendribling atau menguasai tehnik-tehnik sepak bola saja. Tapi di sana juga diperlukan ahklak, jiwa sportif dan respek terhadap yang lain. Masalah-masalah ini harus ditanamkan kepada anak-anak usia dini, agar bisa berkembang menjadi pemain bola yang komplit.
“Sepak bola tidak hanya melulu soal kalah atau menang. Namun sepak bola juga mengharuskan seseorang harus respek, sportif dan menghormati semua pihak. Jangan sampai kita salah dalam membimbing mereka. Sepak bola Indonesia butuh hal-hal seperti ini,” ujar Indra Sjafri.
[caption id="attachment_179105" align="alignnone" width="1032"]

Pelatih Timnas SEA Games 2019 Indra Sjafri dikerumuni para pencinta sepak bola saat melihat Festifal Sepak Bola Usia Dini yang digelar Askab PSSI Jepara, Sabtu (20/12/2019). (MURIANEWS.com/Budi Erje)[/caption]
Pemain sepak bola juga membutuhkan banyak pengetahuan tidak hanya pengetahuan sepak bola. Karena itu mereka juga tetap harus bersekolah sehingga menjadi pandai untuk soal lain. Mereka juga harus pandai soal ekonomi, sehingga mereka kelak tetap bisa hidup setelah tidak bermain sepak bola.
Pihaknya juga meminta agar para pelatih dan orang tua tidak meracuni anak-anak usia dini. Mereka harus dibiarkan berkembang dan tumbuh sesuai dengan usianya. Tidak boleh lagi ada pelatih atau orang tua memalsukan umur untuk kepentingan sepak bola.
“Jangan sampai karena hanya pinter nendang bola, tapi tidak ada landasan pengetahuan akhirnya pada masa tuanya si pemain tidak bisa mencukupi kebutuhannya. Inilah pentingnya, seorang pemain juga harus pinter untuk hal-hal lain diluar sepak bola,” tegasnya.Idra Syafri memberikan coaching clinic di Stadion GBK Jepara. Sebanyak 40-an peserta yang merupakan perwakilan dari masing-masing anggota klub PSSI jepara, ikut serta. Kegiatan coaching clinic dilakukan dengan metode kelas dan praktik di lapangan.Ketua Askab PSSI Kabupaten Jepara, Samsul Anwar menyebutkan kegiatan ini merupakan bagian program PSSI Jepara untuk meningkatkan SDM sepak bola di Jepara. Sebelumnya, Askab PSSI Jepara juga mengadakan kegiatan Kursus Pelatih Lisensi D Nasional. Sebanyak 30 orang ikut ambil bagian dalam kegiatan ini.“Mudah-mudahan saja, upaya kami ini bisa memberi dampak bagi perkembangan sepak bola di Jepara. Dengan SDM pelatih yang baik, kami kira nanti juga akan bisa membuat pembinaan anak-anak menjadi baik pula,” ujarnya, Sabtu (21/12/2019). Reporter: Budi ErjeEditor: Supriyadi
MURIANEWS.com, Jepara - Pelatih Timnas SEA Games 2019, Indra Sjafri hadir memberikan
coaching clinic di Jepara, Sabtu (21/12/2019). Kehadirannya disambut antusias para pelatih dan pembina sepak bola di Jepara.
Dalam kesempatan pertama, Indra Sjafri secara langsung melihat Festifal Sepak Bola Usia Dini yang digelar Askab PSSI Jepara, Sabtu (20/12/2019) sore. Dalam kesempatan ini, Indra Sjafri memberikan sejumlah nasehat kepada pelatih dan orang tua pemain usia dini yang hadir di Stadion GBK Jepara.
Indra Sjafri menyebut, pemain sepak bola tidak cukup hanya bisa menendang, mendribling atau menguasai tehnik-tehnik sepak bola saja. Tapi di sana juga diperlukan ahklak, jiwa sportif dan respek terhadap yang lain. Masalah-masalah ini harus ditanamkan kepada anak-anak usia dini, agar bisa berkembang menjadi pemain bola yang komplit.
“Sepak bola tidak hanya melulu soal kalah atau menang. Namun sepak bola juga mengharuskan seseorang harus respek, sportif dan menghormati semua pihak. Jangan sampai kita salah dalam membimbing mereka. Sepak bola Indonesia butuh hal-hal seperti ini,” ujar Indra Sjafri.
[caption id="attachment_179105" align="alignnone" width="1032"]

Pelatih Timnas SEA Games 2019 Indra Sjafri dikerumuni para pencinta sepak bola saat melihat Festifal Sepak Bola Usia Dini yang digelar Askab PSSI Jepara, Sabtu (20/12/2019). (MURIANEWS.com/Budi Erje)[/caption]
Pemain sepak bola juga membutuhkan banyak pengetahuan tidak hanya pengetahuan sepak bola. Karena itu mereka juga tetap harus bersekolah sehingga menjadi pandai untuk soal lain. Mereka juga harus pandai soal ekonomi, sehingga mereka kelak tetap bisa hidup setelah tidak bermain sepak bola.
Pihaknya juga meminta agar para pelatih dan orang tua tidak meracuni anak-anak usia dini. Mereka harus dibiarkan berkembang dan tumbuh sesuai dengan usianya. Tidak boleh lagi ada pelatih atau orang tua memalsukan umur untuk kepentingan sepak bola.
“Jangan sampai karena hanya pinter nendang bola, tapi tidak ada landasan pengetahuan akhirnya pada masa tuanya si pemain tidak bisa mencukupi kebutuhannya. Inilah pentingnya, seorang pemain juga harus pinter untuk hal-hal lain diluar sepak bola,” tegasnya.
Idra Syafri memberikan coaching clinic di Stadion GBK Jepara. Sebanyak 40-an peserta yang merupakan perwakilan dari masing-masing anggota klub PSSI jepara, ikut serta. Kegiatan coaching clinic dilakukan dengan metode kelas dan praktik di lapangan.
Ketua Askab PSSI Kabupaten Jepara, Samsul Anwar menyebutkan kegiatan ini merupakan bagian program PSSI Jepara untuk meningkatkan SDM sepak bola di Jepara. Sebelumnya, Askab PSSI Jepara juga mengadakan kegiatan Kursus Pelatih Lisensi D Nasional. Sebanyak 30 orang ikut ambil bagian dalam kegiatan ini.
“Mudah-mudahan saja, upaya kami ini bisa memberi dampak bagi perkembangan sepak bola di Jepara. Dengan SDM pelatih yang baik, kami kira nanti juga akan bisa membuat pembinaan anak-anak menjadi baik pula,” ujarnya, Sabtu (21/12/2019).
Reporter: Budi Erje
Editor: Supriyadi