Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Tokyo- Ganda Putri Indonesia Greysia Polii-Apriyani Rahayu memberikan kegembiraan bagi bangsa Indonesia. Mereka bermain ‘menyengat’ dan berhasil merebut medali emas di nomor ganda putri Badminton Olimpiade 2020 Tokyo.

Menghadapi pasangan China, Chen Qing Chen-Jia Yi Fan di babak final Olimpiade 2020, yang digelar di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Senin (2/8), mereka menang dua set langsung. Greysia Polii-Apriyani Rahayu menang mengesankan dengan skore 21-19 dan 21-15.

Kemenangan ini membuat mereka berhasil mempersembahkan medali emas Olimpiade 2020 Tokyo, di tengah ‘kemarau panjang harapan’ dunia bulu tangkis Indonesia. Selain itu, pasangan ini juga mencetak sejarah sebagai pasangan ganda putri pertama yang berhasil meraih medali emas di Olimpiade.

Greysia Polii-Apriyani Rahayu, dalam pertandingan ini terlihat sangat percaya diri. Sebaliknya, pasangan ganda putri China terlihat bermain penuh beban. Di set pertama, kedua pasangan bermain ketat, dengan skore saling menempel sejak awal.

Namun dengan permainan yang lebih berani, terutama ditunjukan oleh Apriyani Rahayu, pasangan Indonesia berhasil mencuri kemenangan di set pertama dengan 21-19. Kemenangan ini semakin ‘mengerek’ semangat bertanding Greysia-Apriyani di babak kedua.

[caption id="attachment_231395" align="alignleft" width="1489"] Greysia Polii-Apriyani Rahayu menangis haru di atas lapangan.(tangkapanlayar)[/caption]

Apriyani Rahayu dalam pertandingan ini terlihat sangat bergairah, dengan mempertunjukan permainan impresif di seluruh permainan. Pemain ini mampu melepaskan smash dan pukulan keras, yang membuat pasangan China terhambat dalam mengembangkan permainan.
Di set kedua ini, pasangan Indonesia juga terlihat mampu mendikte permainan lawan. Dengan pukulan-pukulan lob ke belakang, membuat pasangan China sering membuat kesalahan sendiri. Pukulan mereka menyangkut di net.Pada set ini, Greysia Polii-Apriyani Rahayu berhasil unggul jauh dari lawannya. Pada skore 19-11, pasangan China sempat bangkit dengan merebut empat angka sehingga skore berubah 19-14. Namun dalam sebuah kesempatan pasangan Indonesia berhasil merebut poin dan mencapai Match Poin 20-14.Pasangan China di skore ini masih berusaha melakukan perlawanan, hingga berhasil merebut angka terakhir mereka. Melalui permainan cepat, pukulan terakhir pasangan China dibiarkan oleh Apriyani Rahayu, dan direspon penjaga garis sebagai bola out.Sontak dua pemain Indonesia langsung berteriak histeris, berpelukan, sebelum pasangan China mengajukan peninjauan melalui system VAR. Proses ini sempat membuat selebrasi pasangan Indonesia terganggu, sebelum akhirnya menunjukan bahwa bola memang keluar.Apriyani dengan tangisan haru langsung memburu pelatihnya dan memeluk Bahagia. Sementara Greysia Polii menangis sejadi-jadinya dalam sujud syukurnya di pinggir lapangan. Mereka seperti tidak percaya telah membuat harum nama bangsa dan negaranya.Penulis: Budi erjeEditor: Budi erjeDari Berbagai Sumber

Baca Juga

Komentar

Terpopuler