Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Jepara- Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional (KPOTI) Kabupaten Jepara siap mengirimkan atlet untuk berlaga di ajang Pekan Olahraga Tradisional Tingkat Nasional (Potradanas) VIII Tahun 2021. Event ini rencananya akan digelar di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada bulan September mendatang.

Ketua Umum KPOTI Jepara Ahmad Kholik mengatakan, Potradanas akan diselenggarakan mulai tanggal 2 hingga 5 September 2021 mendatang. Saat ini, para atlet Jepara sedang melaksanakan pemusatan pelatihan di Kantor KPOTI Jepara, komplek Joglo Playon (Mutia View), Kecamatan Tahunan.

“Ini even pertama yang diikuti KPOTI Jepara di ajang nasional. Kholik berharap, para atlet Jepara bisa menorehkan prestasi dan mengharumkan nama Kabupaten Jepara,” kata kholik, pada Selasa (3/8/2021).

Dikatakan Kholik, ada 5 cabang olahraga tradisional yang akan dipertandingkan dalam Potradanas yaitu, egrang, sumpitan, lari balok, ketapel (plinthengan), dan panahan tradisional. KPOTI Jepara akan menjadi bagian dari kontingen Jawa Tengah.

Kontingen Jepara sendiri akan mewakili Jateng di 2 cabor. Masing-masing cabor egrang (beregu putra) dan ketapel (beregu campuran). Untuk atlet Jepara yang akan mengikuti cabang egrang adalah, Hilmi setiawan, Muhammad Nur Falichin, Aditya Randi Wibowo, dan Muhammad Huda. Sedangkan atlet yang mengikuti cabang ketapel atau plinthengan adalah Faradila Febriyanty Kusuma Dewi, Ragil Adi Saputra, dan Faris Shafa.

[caption id="attachment_231695" align="alignleft" width="1280"] Atlet plinthengan Jepara tengah berlatih untuk menghadapi event Potradanas.(MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
[caption id="attachment_231695" align="alignleft" width="1280"] Atlet plinthengan Jepara tengah berlatih untuk menghadapi event Potradanas.(MURIANEWS/Istimewa)[/caption]“Target Jateng sendiri, paling tidak bisa menempati peringkat 5 besar di ajang Potradanas tahun ini,” katanya lagi.KPOTI Jepara sangat mendukung pengembangan olahraga tradisional dan permainan rakyat ini. Hal ini dilakukan agar tradisi bangsa bisa lebih dikenal oleh generasi sekarang dan bisa lestari.Saat ini, diakui keberadaan olahraga tradisional tersebut sudah mulai punah dan ditinggalkan anak-anak sekarang. Diharapkan dengan adanya perhatian terhadap olahraga tradisional ini, anak-anak era milanial bisa menyukainya.“Anak-anak zaman sekarang, memilih senang bermain gadget, ketimbang permainan ini. Padahal sangat menarik,” tambahnya.Penulis: Budi erjeEditor: Budi erje

Baca Juga

Komentar

Terpopuler