Ini Perbedaan MotoGP dan World Superbike
Budi Santoso
Selasa, 19 Oktober 2021 01:07:51
MURIANEWS, Kudus- Indonesia dalam waktu dekat akan menjadi tuan rumah dua event balap motor sedunia. Pada November ini akan digelar WSBK (World Suberbike), dan berikutnya Maret 2022 akan digelar MotoGP.
Dua even balap motor terbesar di dunia itu, akan digelar di sirkuit yang sama, Sirkuit Mandalika, di Nusa Tenggara Barat. Lalu apasih sebenarnya perbedaan dari dua balapan motor ini?
Dikulik dari
Otomania.com, baik MotoGP maupun WSBK keduanya merupakan kejuaran balap motor yang bergengsi. Namun ada beberapa perbedaan diantara kedua event balapan ini.
Pertama pada soal motor yang digunakan di masing-masing arena balapan. Pada motor yang digunakan di MotoGP menggunakan mesin balap prototipe yang dibuat khusus. Sedangkan di arena WSBK motor yang digunakan adalah motor produksi massal yang telah dirombak khusus untuk balapan.
Untuk masalah mesin, aturan di MotoGP cukup sederhana. Desain mesin motor bisa bebas selama tidak melebihi 1.000 cc, dengan lebar piston maksimal 81 mm dan memiliki maksimum empat silinder.
Sejak 2012, mesin dua langkah (2-tak) dilarang digunkan di arena MotoGP. Saat ini sebagian besar tim menggunakan mesin dengan desain V4. Sedangkan pada WSBK, mesin 2-tak dilarang tapi konfigurasi mesinnya boleh tiga dan empat silinder dengan kapasitas 1.000 cc.
BACA JUGA: World Superbike Mandalika Tanpa Merah Putih di PodiumUntuk urusan bobot kendaraan, baik di MotoGP maupun WSBK, mensyaratkan berat minimum yang harus dipenuhi. MotoGP memiliki batasan berat minimum 157 kg, sementara di WSBK, angkanya sedikut lebih berat, yaitu 168 kg.
Untuk kontruksi, baik MotoGP dan WSBK memiliki aturan tehnis yang harus dipatuhi. Aturan ini ditetapkan oleh Dorna, selaku pemegang hak komeresial dari dua event balap motor ini, dan FIM (Federation Internationlae de Motocylesme) yang merupakan induk olahraga motor roda dua dunia. Peraturan ini dirancang untuk menjaga persaingan seadil mungkin di setiap kelas.Pembatasan di MotoGP lebih sedikit ketimbang yang diberlakukan WSBK. Di MotoGP, pabrikan bisa lebih fleksibel merancang konstruksi mesin dan desain sasis yang diinginkan. Motor MotoGP juga bisa menggunakan material yang ringan seperti serat karbon, titanium, dan paduan magnesium.Sementara di WSBK, semua motor harus mempertahankan konstruksi dan desain sasis produksi aslinya. Selain itu, penggunaan material yang ringan juga dibatasi dalam konstruksi mesin dan desain sasisnya.Pada 2016, semua motor yang digunakan bertarung di arena MotoGP dilengkapi dengan ECU standar dan paket perangkat lunak untuk menjaga persaingan tetap adil. Namun di arena WSBK pilihan ECU dan software lebih terbuka, dengan batasam pada anggarannya.Dari sisi anggaran, arena MotoGP, lebih besar karena, setiap kontestan bisa membelanjakan anggaran sebanyak yang mereka butuhkan. Baik untuk membangun motor, pengujian, peralatan dan staf yang mereka gunakan.Sedangkan kontestan di WSBK, semua anggaran dibatasi, Baik untuk motor, pembalap dan semua pengembangan yang dilakukan, semua ada batasan biayannya.Penulis: Budi erjeEditor: Budi erjeSumber:
Otomania.com
[caption id="attachment_246956" align="alignleft" width="1252"]

Sama-sama menjadi even balapan motor terbesar di dunia, MotoGP dan WSBK ternyata memiliki perbedaan. (facebook.com/photo)[/caption]
MURIANEWS, Kudus- Indonesia dalam waktu dekat akan menjadi tuan rumah dua event balap motor sedunia. Pada November ini akan digelar WSBK (World Suberbike), dan berikutnya Maret 2022 akan digelar MotoGP.
Dua even balap motor terbesar di dunia itu, akan digelar di sirkuit yang sama, Sirkuit Mandalika, di Nusa Tenggara Barat. Lalu apasih sebenarnya perbedaan dari dua balapan motor ini?
Dikulik dari
Otomania.com, baik MotoGP maupun WSBK keduanya merupakan kejuaran balap motor yang bergengsi. Namun ada beberapa perbedaan diantara kedua event balapan ini.
Pertama pada soal motor yang digunakan di masing-masing arena balapan. Pada motor yang digunakan di MotoGP menggunakan mesin balap prototipe yang dibuat khusus. Sedangkan di arena WSBK motor yang digunakan adalah motor produksi massal yang telah dirombak khusus untuk balapan.
Untuk masalah mesin, aturan di MotoGP cukup sederhana. Desain mesin motor bisa bebas selama tidak melebihi 1.000 cc, dengan lebar piston maksimal 81 mm dan memiliki maksimum empat silinder.
Sejak 2012, mesin dua langkah (2-tak) dilarang digunkan di arena MotoGP. Saat ini sebagian besar tim menggunakan mesin dengan desain V4. Sedangkan pada WSBK, mesin 2-tak dilarang tapi konfigurasi mesinnya boleh tiga dan empat silinder dengan kapasitas 1.000 cc.
BACA JUGA: World Superbike Mandalika Tanpa Merah Putih di Podium
Untuk urusan bobot kendaraan, baik di MotoGP maupun WSBK, mensyaratkan berat minimum yang harus dipenuhi. MotoGP memiliki batasan berat minimum 157 kg, sementara di WSBK, angkanya sedikut lebih berat, yaitu 168 kg.
Untuk kontruksi, baik MotoGP dan WSBK memiliki aturan tehnis yang harus dipatuhi. Aturan ini ditetapkan oleh Dorna, selaku pemegang hak komeresial dari dua event balap motor ini, dan FIM (Federation Internationlae de Motocylesme) yang merupakan induk olahraga motor roda dua dunia. Peraturan ini dirancang untuk menjaga persaingan seadil mungkin di setiap kelas.
Pembatasan di MotoGP lebih sedikit ketimbang yang diberlakukan WSBK. Di MotoGP, pabrikan bisa lebih fleksibel merancang konstruksi mesin dan desain sasis yang diinginkan. Motor MotoGP juga bisa menggunakan material yang ringan seperti serat karbon, titanium, dan paduan magnesium.
Sementara di WSBK, semua motor harus mempertahankan konstruksi dan desain sasis produksi aslinya. Selain itu, penggunaan material yang ringan juga dibatasi dalam konstruksi mesin dan desain sasisnya.
Pada 2016, semua motor yang digunakan bertarung di arena MotoGP dilengkapi dengan ECU standar dan paket perangkat lunak untuk menjaga persaingan tetap adil. Namun di arena WSBK pilihan ECU dan software lebih terbuka, dengan batasam pada anggarannya.
Dari sisi anggaran, arena MotoGP, lebih besar karena, setiap kontestan bisa membelanjakan anggaran sebanyak yang mereka butuhkan. Baik untuk membangun motor, pengujian, peralatan dan staf yang mereka gunakan.
Sedangkan kontestan di WSBK, semua anggaran dibatasi, Baik untuk motor, pembalap dan semua pengembangan yang dilakukan, semua ada batasan biayannya.
Penulis: Budi erje
Editor: Budi erje
Sumber:
Otomania.com