Manager Persiku Didesak Mundur
Budi Santoso
Kamis, 11 November 2021 16:47:33
MURIANEWS, Kudus – Manager Persiku Kudus Ferdaus Ardyansyah Purnomo didesak mundur oleh kalangan suporter Kudus. Mereka, menganggap Ardy gagal membangun Persiku Kudus ke arah yang lebih baik.
Ketua Suporter Macan Muria (SMM) Kudus Mochammad Ilham Akbar menyebut tahun ini adalah tahun buruk bagi Persiku Kudus. Manager yang seharusnya mengayomi tim, nampaknya tidak menjalankan perannya dengan baik.
Belum dengan hak-hak pemain yang bisa dibilang belum jelas pokok pemecahan masalahnya. Karena managemen baru akan mengumumkan semua hal termasuk kontrak dan gaji, pekan depan.
“Banyak desas desus dan kabar kurang menyenangkan dari dalam di mana pemain seperti tak diberi motivasi oleh manager hingga tak diurus di laga terakhir. Benar mereka kalah tapi managemen tak sepantasnya bersikap seperti ini,” kata Ilham, Kamis (11/11/2021).
BACA JUGA: Manajer Persiku Bantah Telat Gaji Jadi Penyebab KegagalanTak hanya itu, gagalnya target yang diusung di awal liga yakni sapu bersih empat pertandingan juga bisa dibilang hanya angin lalu. Persiku, nyatanya tak mampu meraih kemenangan satu kalipun.
“Kekalahan dengan Persikaba adalah puncaknya, itu benar-benar membuat malu Persiku,” imbuh dia.
Walau mendesak mundur manager, Ilham dan kalangan suporter lainnya mendesak terlebih dahulu managemen khususnya manager melunasi hak-hak pemain. Sebelum akhirnya angkat kaki dari managemen.
Walau mendesak mundur manager, Ilham dan kalangan suporter lainnya mendesak terlebih dahulu managemen khususnya manager melunasi hak-hak pemain. Sebelum akhirnya angkat kaki dari managemen.“Penuhi dulu hak-hak pemain, mereka sudah keluar keringat, managemen jangan sampai ingkar janji soal ini,” tegas Ilham.Kabar dari dalam tim, manager Ardy memang tak pernah memberi motivasi pemain saat berada di ruang ganti. Ardy, juga tak pernah ikut menyemangati klub ketika liga berlangsung dan menelan kekalahan.Kemudian di laga terakhir kontra BJL 2000 Semarang kemarin, para pemain dan rombongan seperti tak kerumat. Mereka hanya diberi makan sekali yakni pukul 10.00 WIB atau tiga jam sebelum laga terakhir mereka di Liga 3.Tak cukup sampai di situ, mereka juga dipaksa untuk kukut lebih awal dari hotel. Hingga akhirnya usai pertandingan mereka langsung pulang dan mandi di rest area.“Kenyataannya memang seperti itu, manager juga tak pernah sama sekali menyemangati kami di ruang ganti, sehingga motivasi tidak terbangun sama sekali,” pungkas pihak internal yang enggan disebutkan namanya tersebut.Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Budi erje
[caption id="attachment_229568" align="alignleft" width="2226"]

Ferdaus Ardyansyah, Manajer Tim Persiku Kudus.(MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula).0[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Manager Persiku Kudus Ferdaus Ardyansyah Purnomo didesak mundur oleh kalangan suporter Kudus. Mereka, menganggap Ardy gagal membangun Persiku Kudus ke arah yang lebih baik.
Ketua Suporter Macan Muria (SMM) Kudus Mochammad Ilham Akbar menyebut tahun ini adalah tahun buruk bagi Persiku Kudus. Manager yang seharusnya mengayomi tim, nampaknya tidak menjalankan perannya dengan baik.
Belum dengan hak-hak pemain yang bisa dibilang belum jelas pokok pemecahan masalahnya. Karena managemen baru akan mengumumkan semua hal termasuk kontrak dan gaji, pekan depan.
“Banyak desas desus dan kabar kurang menyenangkan dari dalam di mana pemain seperti tak diberi motivasi oleh manager hingga tak diurus di laga terakhir. Benar mereka kalah tapi managemen tak sepantasnya bersikap seperti ini,” kata Ilham, Kamis (11/11/2021).
BACA JUGA: Manajer Persiku Bantah Telat Gaji Jadi Penyebab Kegagalan
Tak hanya itu, gagalnya target yang diusung di awal liga yakni sapu bersih empat pertandingan juga bisa dibilang hanya angin lalu. Persiku, nyatanya tak mampu meraih kemenangan satu kalipun.
“Kekalahan dengan Persikaba adalah puncaknya, itu benar-benar membuat malu Persiku,” imbuh dia.
Walau mendesak mundur manager, Ilham dan kalangan suporter lainnya mendesak terlebih dahulu managemen khususnya manager melunasi hak-hak pemain. Sebelum akhirnya angkat kaki dari managemen.
“Penuhi dulu hak-hak pemain, mereka sudah keluar keringat, managemen jangan sampai ingkar janji soal ini,” tegas Ilham.
Kabar dari dalam tim, manager Ardy memang tak pernah memberi motivasi pemain saat berada di ruang ganti. Ardy, juga tak pernah ikut menyemangati klub ketika liga berlangsung dan menelan kekalahan.
Kemudian di laga terakhir kontra BJL 2000 Semarang kemarin, para pemain dan rombongan seperti tak kerumat. Mereka hanya diberi makan sekali yakni pukul 10.00 WIB atau tiga jam sebelum laga terakhir mereka di Liga 3.
Tak cukup sampai di situ, mereka juga dipaksa untuk kukut lebih awal dari hotel. Hingga akhirnya usai pertandingan mereka langsung pulang dan mandi di rest area.
“Kenyataannya memang seperti itu, manager juga tak pernah sama sekali menyemangati kami di ruang ganti, sehingga motivasi tidak terbangun sama sekali,” pungkas pihak internal yang enggan disebutkan namanya tersebut.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Budi erje