Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Yogyakarta- Asprov PSSI Yogyakarta memastikan akan menangani kejadian pengeroyokan wasit di Liga 3 Yogyakarta. Ketua Asprov Yogyakarta, Ahmad Syauqi Soeratno memastikan kejadian ini akan ditangani Komdis Asprov PSSI Yogyakarta.

Pertandingan Final Liga 3 Yogyakarta antara Sleman United dan Mataram Utama yang berlangsung di Stadion Tridadi, Sleman, Rabu (22/12/2021) diwarnai aksi pengeroyokan wasit. Pada kejadian itu, diketahui asisten wasit ada yang diijak-injak oleh sekelompok penonton.

Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Yogyakarta Ahmad Syauqi Soeratno memastikan peristiwa ini menjadi perhatian. Pihaknya juga menegaskan kejadian ini akan dibawa ke meja Komisi Disiplin Asprov Yogyakarta untuk diusut tuntas.

"Penegakan disiplin harus dijalankan, yang kedua kita tunggu sidang komisi disiplin. Lalu yang ketiga Asprov ngapain? Asprov kan tidak masuk ke wilayah disiplin," kata Syauqi seperti dilansir oleh CNNIndonesia, Kamis (23/12/2021).

"Intervensi pun saya tidak bisa. Apa yang dilakukan Asprov? Mulai hari ini kami akan mengevaluasi rangkaian kegiatan Liga 3 sejak kick off 14 November sampai kemarin (22/12/2021-red)," ucapnya menambahkan.

BACA JUGA: Wasit di Final Liga 3 Yogyakarta Dikeroyok dan Dinjak-injak

Ahmad Syauqi Soeratno, pada saat kejadian secara kebetulan memang berada di lokasi. Saat itu dirinya hadir di pertandingan final selaku Ketua Asprov Yogyakarta, yang diminta hadir dalam laga final tersebut.

Pada babak pertama, pertandingan menurutnya masih berjalan lancar. Pada menit ke-16 Sleman United unggul lewat gol Agus Prasetyo. Kedua tim saling menyerang dengan terbuka. Pertandingan ini juga disiarkan secara daring ini berjalan sengit dan menarik.
Namun pada babak kedua sejumlah insiden terjadi. Utamanya setelah Mataram Utama menyamakan kedudukan lewat Idris Mualif pada menit ke-68. Kedudukan imbang membuat pertandingan memanas.Salah satu pemicunya kiper Sleman United, Firdaus Marga, diganjar kartu kuning kedua alias kartu merah pada menit ke-77 karena melakukan tendangan kiper di luar kotak penalti."Saya kasih perspektif karena saya di sana. Sebelumnya kiper sudah dapat kartu kuning untuk kesalahan yang sama. Dia megang dan nendang bola, tapi posisinya sudah di luar garis 16. Nah kemudian di babak kedua kejadian begitu lagi," ucap Syauqi.Insiden tersebut membuat tensi laga memanas. Tampil dengan 10 pemain membuat pemain Sleman Utama tidak tenang. Salah satu pemain yang tidak bisa mengontrol emosi adalah Muhammad Solechudin.Pemain ini kemudian melakukan aksi tak terpuji saat menampar wasit Ikhsan, hingga harus digantikan oleh wasit cadangan di pertandingan itu. Aksi ini akhirnya berbuntut, hingga akhir pertandingan yang dimenangkan 3-1 oleh Mataram Utama.Karena tidak menerimakan kekalahan, diduga beberapa penonton yang hadir di stadion kemudian memburu para wasit. Kejadian yang tidak seharusnya boleh terjadi, akhirnya berlangsung. Salah satu asisten wasit dikeroyok dan diinjak-injak saat dihadang di lorong masuk ruang ganti.Penulis: Budi erjeEditor: Budi erjeSumber: CNN Indonesia

Baca Juga

Komentar

Terpopuler