Wasit Liga 3 Indonesia di Sulsel ‘Digebugi’ Hingga Butuh 10 Jahitan
Budi Santoso
Sabtu, 25 Desember 2021 12:44:35
MURIANEWS, Jakarta- Aksi kekerasan kembali terjadi di pentas Liga 3 Indonesia. Seorang wasit di Liga 3 Sulawesi Selatan, ‘digebugi’ hingga butuh 10 jahitan untuk menutup lukanya.
Kejadian ini terjadi pada Jum’at (24/12/2021), di Stadion Bumi Massenrempulu, Enrekang. Saat itu tengah bertanding antara Gasma Enrekenang Vs PS Nene Mallomo Sidrap. Mereka merupakan dua tim finalis Liga 3 Sulawesi Selatan.
Video kekerasan terhadap wasit di Liga 3 ini mencuat di jagad maya dan menjadi viral.
Wasit Romi Daeng Rewa yang memimpin pertandingan terlihat menjadi bulan-bulanan oleh pemain-pemain Mallomo.
Aksi pemukulan terhadap Romi Daeng Rewa diduga disebabkan karena para pemain Mallomo tidak puas dengan keputusannya dalam memimpin pertandingan. Diawali oleh salah seoramg pemain Nene Mallomo, aksi kekerasan terhadap Daeng Rewa dimulai.
Aksi ini menjadi awal mula kericuhan terjadi dalam pertandingan tersebut. Setelah itu, beberapa pemain Nene Mallomo ikut mengeroyok wasit Daeng Rewa. Terlihat sang wasit yang tak berdaya tersungkur jatuh dikerumunan pemain Nene Mallomo.
Bahkan beberapa pemain juga terlihat menendang kea rag tubuh wasit Daeng Rewa, yang sudah tak berdaya. Akibat aksi kekerasan ini, wasit Daeng Rewa yang kemudian dilarikan ke RS mendapatkan 10 jahitan.
PSSI mendapatkan laporan ini langsung ‘murka’. Melalui Sekjend Yunus Nusi, PSSI menyatakan akan mengusut tuntas kejadian ini. Apa yang dilakukan oleh para pemain Nene Mallomo dinilai sudah tidak bisa mendapatkan toleransi.
BACA JUGA: Wasit di Final Liga 3 Yogyakarta Dikeroyok dan Dinjak-injak
BACA JUGA: Wasit di Final Liga 3 Yogyakarta Dikeroyok dan Dinjak-injak“Ini perbuatan yang tidak bisa ditoleransi lagi. Selain akan mendapat hukuman dari Komite Disiplin (Komdis) Asprov Sulawesi Selatan, pemain yang terlibat memukuli wasit juga akan dilaporkan ke kepolisian untuk diproses sesuai aturan yang berlaku,” kata Sekjen PSSI Yunus Nusi, seperti dilansir dari situs resmi
PSSI.Yunus juga berharap Komdis Asprov Sulsel mengambil tindakan tegas pada kasus ini. Mereka diminta untuk mengusut tuntas kejadian ini. Para pihak yang bersalah dalam kejadian ini harus mendapatkan hukuman seberat-beratnya. Baik terhadap pemain, klub, maupun ofisial yang terbukti bersalah.Selain tidak pantas terjadi di lapangan sepakbola, kejadian yang muncul juga jelas-jelas mencederai sportivitas di lapangan sepakbola. Tindakan tegas harus dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.“Hukum seberat-beratnya. Kelakuan pemain seperti itu tidak pantas dilakukan. Dengan hukuman berat, akan menjadi efek jera bagi siapapun pemain untuk tidak mencoba melakukan hal yang sama, ujar Yunis Nusi menambahkan.Sementara itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyatakan sudah berkomunikasi dengan Sekum Asprov PSSI Sulsel Ahmadi Jafri untuk meminta laporan detail terkait kejadian ini. Iwan Bule-sapaan akrab Moh Iriawan- memastikan kasus ini akan ditangani secara tuntas.“Saya ingin semua wasit yang bertugas di lapangan dilindungi. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali,” ujar Iwan Bule.Penulis: Budi erjeEditor: Budi erjeSumber:
PSSI
[caption id="attachment_260640" align="alignleft" width="880"]

Aksi kekerasan kembali terjadi di pentas Liga 3 Indonesia. Seorang wasit di Liga 3 Sulawesi Selatan, ‘digebugi’ hingga butuh 10 jahitan untuk menutup lukanya. (Tangkapan layar)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Aksi kekerasan kembali terjadi di pentas Liga 3 Indonesia. Seorang wasit di Liga 3 Sulawesi Selatan, ‘digebugi’ hingga butuh 10 jahitan untuk menutup lukanya.
Kejadian ini terjadi pada Jum’at (24/12/2021), di Stadion Bumi Massenrempulu, Enrekang. Saat itu tengah bertanding antara Gasma Enrekenang Vs PS Nene Mallomo Sidrap. Mereka merupakan dua tim finalis Liga 3 Sulawesi Selatan.
Video kekerasan terhadap wasit di Liga 3 ini mencuat di jagad maya dan menjadi viral.
Wasit Romi Daeng Rewa yang memimpin pertandingan terlihat menjadi bulan-bulanan oleh pemain-pemain Mallomo.
Aksi pemukulan terhadap Romi Daeng Rewa diduga disebabkan karena para pemain Mallomo tidak puas dengan keputusannya dalam memimpin pertandingan. Diawali oleh salah seoramg pemain Nene Mallomo, aksi kekerasan terhadap Daeng Rewa dimulai.
Aksi ini menjadi awal mula kericuhan terjadi dalam pertandingan tersebut. Setelah itu, beberapa pemain Nene Mallomo ikut mengeroyok wasit Daeng Rewa. Terlihat sang wasit yang tak berdaya tersungkur jatuh dikerumunan pemain Nene Mallomo.
Bahkan beberapa pemain juga terlihat menendang kea rag tubuh wasit Daeng Rewa, yang sudah tak berdaya. Akibat aksi kekerasan ini, wasit Daeng Rewa yang kemudian dilarikan ke RS mendapatkan 10 jahitan.
PSSI mendapatkan laporan ini langsung ‘murka’. Melalui Sekjend Yunus Nusi, PSSI menyatakan akan mengusut tuntas kejadian ini. Apa yang dilakukan oleh para pemain Nene Mallomo dinilai sudah tidak bisa mendapatkan toleransi.
BACA JUGA: Wasit di Final Liga 3 Yogyakarta Dikeroyok dan Dinjak-injak
“Ini perbuatan yang tidak bisa ditoleransi lagi. Selain akan mendapat hukuman dari Komite Disiplin (Komdis) Asprov Sulawesi Selatan, pemain yang terlibat memukuli wasit juga akan dilaporkan ke kepolisian untuk diproses sesuai aturan yang berlaku,” kata Sekjen PSSI Yunus Nusi, seperti dilansir dari situs resmi
PSSI.
Yunus juga berharap Komdis Asprov Sulsel mengambil tindakan tegas pada kasus ini. Mereka diminta untuk mengusut tuntas kejadian ini. Para pihak yang bersalah dalam kejadian ini harus mendapatkan hukuman seberat-beratnya. Baik terhadap pemain, klub, maupun ofisial yang terbukti bersalah.
Selain tidak pantas terjadi di lapangan sepakbola, kejadian yang muncul juga jelas-jelas mencederai sportivitas di lapangan sepakbola. Tindakan tegas harus dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
“Hukum seberat-beratnya. Kelakuan pemain seperti itu tidak pantas dilakukan. Dengan hukuman berat, akan menjadi efek jera bagi siapapun pemain untuk tidak mencoba melakukan hal yang sama, ujar Yunis Nusi menambahkan.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyatakan sudah berkomunikasi dengan Sekum Asprov PSSI Sulsel Ahmadi Jafri untuk meminta laporan detail terkait kejadian ini. Iwan Bule-sapaan akrab Moh Iriawan- memastikan kasus ini akan ditangani secara tuntas.
“Saya ingin semua wasit yang bertugas di lapangan dilindungi. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali,” ujar Iwan Bule.
Penulis: Budi erje
Editor: Budi erje
Sumber:
PSSI