Timnas Indonesia Menunggu 25 Tahun, Thailand Ingin Gelar ke-6
Budi Santoso
Selasa, 28 Desember 2021 17:32:27
[caption id="attachment_259654" align="alignleft" width="848"]

Piala Suzuki AFF 2021. (grafis_)[/caption]
MURIANEWS, Singapura-Final Piala AFF 2021, mempertemukan dua tim dengan rekor yang berbeda. Timnas Indonesia sebelumnya sudah lima kali melaju ke final, namun selalu kalah. Sedangkan Thailand menasbihkan diri sebagai juara 5 kali.
Jika Timnas Indonesia menunggu 25 tahun untuk kembali mendapatkan kesempatan meraih gelar untuk kali pertama, maka Thailand justru menginginkan gelar ke-6 mereka. Sebuah gambaran awal, betapa final kali ini akan berlangsung sengit.
Timnas Indonesia yang ingin mengakhiri 25 tahun masa penantian, jelas menghadapi tembok tinggi kembali. Thailand bukan tim kacangan. Mereka terbukti mampu menampilkan permainan tenang namun bertenaga.
BACA JUGA: Gila, Tim Gajah Perang Dijanjikan Bonus 11 MiliarSementara Timnas Indonesia, meski belum sepenuhnya bisa bermain rapi, menunjukan peningkatan dari satu pertandingan ke pertandingan. Dibawah pelatih Shin Tae Yong, tim Garuda, berharap bisa ‘terbang’ lebih jauh dan jauh lagi.
“Tentu saja saya ingin menjadi juara. Tetapi mengangkat trofi tidak terjadi hanya karena anda menginginkannya. Menjadi juara datang ketika anda melakukan yang terbaik di setiap pertandingan,” ujar Shin Tae Yong dengan mendalam, di sesi jumpa pers sebelum pertandingan, Selasa (28/12/2021).
“Sebagai pelatih saya telah memenangkan lebih dari 20 gelar dan dari pengalaman itu saya ingin menanamkan mental yang kuat pada para pemain dan mencoba menjadi juara. Mentalitas itu adalah sesuatu yang terus-menerus saya ceritakan kepada para pemain,” tambah pelatih yang mendapatkan julukan ‘Si Rubah’ ini.
Sementara itu, bintang Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri menyatakan, semua pemain Timnas Indonesia mengetahui persis seberapa besar harapan masyarakat Indonesia tentang gelar juara ini. Pendukung Timnas Indonesia sudah menanti-nantikannya, dan para pemain harus bekerja keras untuk mewujudkan harapan mereka dan Timnas Indonesia.
“Kami tahu bahwa kami telah gagal lima kali sekarang tetapi kami tidak merasakan tekanan, melainkan kami hanya tahu betapa besar peluang yang kami miliki dan menjadi juara tidak akan datang dari berbicara tetapi hanya dari kerja keras,” ujar Egy Maulana dalam kesempatan yang sama.“Kami perlu percaya pada diri kami sendiri dan beberapa orang mungkin berpikir bahwa Thailand mungkin lebih kuat dari kami, tetapi saya tidak takut, bentuk bolanya bulat dan jika kami yakin akan pulang dengan trofi, maka tidak ada yang tidak mungkin,” lanjut pemain FK Senica ini.Indonesia akan kehilangan bek kiri mereka, Pratama Arhan, karena akumulasi kartu kuning. Hal yang sama juga dialami Thailand, ketika bek kiri mereka Theerathon Bunmathan, juga harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning.Lebih dari itu, Thailand kehilangan kiper utama mereka Chatchai Budprom yang mengalami cedera di pertandingan semifinal melawan Vietnam. Meski demikian, Pelatih Alexandre Mano Polking mengatakan timnya memiliki kualitas yang cukup untuk menutupi absennya dua pemain tersebut.“Sayangnya Chatchai telah melakukan ACL-nya dan itu adalah berita yang menyedihkan bagi kami. Theerathon adalah salah satu pemain kami yang paling berpengalaman dan dia menjalani turnamen yang fantastis tetapi kami memiliki pemain lain dengan kualitas bagus yang telah menunggu kesempatan mereka,” ujar Polking di sesi jumpa pers sebelum pertandingan, Selasa (28/12/2021).“Kami sedang mempersiapkan bentrokan 180 menit dan kami harus bersiap untuk semua situasi yang berbeda. Tentu saja kami tahu tentang rekor Indonesia tetapi kami juga ingin memenangkan gelar lain untuk Thailand dan itulah yang sedang kami persiapkan,” katanya penuh keyakinan. Penulis: Budi erjeEditor: Budi erjeSumber:
AFFSuzukicup2020.com
[caption id="attachment_259654" align="alignleft" width="848"]

Piala Suzuki AFF 2021. (grafis_)[/caption]
MURIANEWS, Singapura-Final Piala AFF 2021, mempertemukan dua tim dengan rekor yang berbeda. Timnas Indonesia sebelumnya sudah lima kali melaju ke final, namun selalu kalah. Sedangkan Thailand menasbihkan diri sebagai juara 5 kali.
Jika Timnas Indonesia menunggu 25 tahun untuk kembali mendapatkan kesempatan meraih gelar untuk kali pertama, maka Thailand justru menginginkan gelar ke-6 mereka. Sebuah gambaran awal, betapa final kali ini akan berlangsung sengit.
Timnas Indonesia yang ingin mengakhiri 25 tahun masa penantian, jelas menghadapi tembok tinggi kembali. Thailand bukan tim kacangan. Mereka terbukti mampu menampilkan permainan tenang namun bertenaga.
BACA JUGA: Gila, Tim Gajah Perang Dijanjikan Bonus 11 Miliar
Sementara Timnas Indonesia, meski belum sepenuhnya bisa bermain rapi, menunjukan peningkatan dari satu pertandingan ke pertandingan. Dibawah pelatih Shin Tae Yong, tim Garuda, berharap bisa ‘terbang’ lebih jauh dan jauh lagi.
“Tentu saja saya ingin menjadi juara. Tetapi mengangkat trofi tidak terjadi hanya karena anda menginginkannya. Menjadi juara datang ketika anda melakukan yang terbaik di setiap pertandingan,” ujar Shin Tae Yong dengan mendalam, di sesi jumpa pers sebelum pertandingan, Selasa (28/12/2021).
“Sebagai pelatih saya telah memenangkan lebih dari 20 gelar dan dari pengalaman itu saya ingin menanamkan mental yang kuat pada para pemain dan mencoba menjadi juara. Mentalitas itu adalah sesuatu yang terus-menerus saya ceritakan kepada para pemain,” tambah pelatih yang mendapatkan julukan ‘Si Rubah’ ini.
Sementara itu, bintang Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri menyatakan, semua pemain Timnas Indonesia mengetahui persis seberapa besar harapan masyarakat Indonesia tentang gelar juara ini. Pendukung Timnas Indonesia sudah menanti-nantikannya, dan para pemain harus bekerja keras untuk mewujudkan harapan mereka dan Timnas Indonesia.
“Kami tahu bahwa kami telah gagal lima kali sekarang tetapi kami tidak merasakan tekanan, melainkan kami hanya tahu betapa besar peluang yang kami miliki dan menjadi juara tidak akan datang dari berbicara tetapi hanya dari kerja keras,” ujar Egy Maulana dalam kesempatan yang sama.
“Kami perlu percaya pada diri kami sendiri dan beberapa orang mungkin berpikir bahwa Thailand mungkin lebih kuat dari kami, tetapi saya tidak takut, bentuk bolanya bulat dan jika kami yakin akan pulang dengan trofi, maka tidak ada yang tidak mungkin,” lanjut pemain FK Senica ini.
Indonesia akan kehilangan bek kiri mereka, Pratama Arhan, karena akumulasi kartu kuning. Hal yang sama juga dialami Thailand, ketika bek kiri mereka Theerathon Bunmathan, juga harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning.
Lebih dari itu, Thailand kehilangan kiper utama mereka Chatchai Budprom yang mengalami cedera di pertandingan semifinal melawan Vietnam. Meski demikian, Pelatih Alexandre Mano Polking mengatakan timnya memiliki kualitas yang cukup untuk menutupi absennya dua pemain tersebut.
“Sayangnya Chatchai telah melakukan ACL-nya dan itu adalah berita yang menyedihkan bagi kami. Theerathon adalah salah satu pemain kami yang paling berpengalaman dan dia menjalani turnamen yang fantastis tetapi kami memiliki pemain lain dengan kualitas bagus yang telah menunggu kesempatan mereka,” ujar Polking di sesi jumpa pers sebelum pertandingan, Selasa (28/12/2021).
“Kami sedang mempersiapkan bentrokan 180 menit dan kami harus bersiap untuk semua situasi yang berbeda. Tentu saja kami tahu tentang rekor Indonesia tetapi kami juga ingin memenangkan gelar lain untuk Thailand dan itulah yang sedang kami persiapkan,” katanya penuh keyakinan.
Penulis: Budi erje
Editor: Budi erje
Sumber:
AFFSuzukicup2020.com