Kasih Bonus Atlet, Edy Rahmayadi Jewer Pelatih Biliar, Akhirnya ‘Geger’
Budi Santoso
Rabu, 29 Desember 2021 13:47:20
MURIANEWS, Medan- Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, kembali menjadi sorotan setelah menjewer pelatih biliar Sumut, di acara penyerahan bonus prestasi. Kejadian ini viral, karena sikap itu dinilai ‘sewenang-wenang’.
Peristiwa itu terjadi saat acara pembagian bonus atlet Sumut yang berlaga di PON XX Papua di rumah dinas Gubernur di Medan, Senin (27/12/2021). Pada saat itu Edy Rahmayadi menjewer telinga Pelatih Biliar Khoruddin Aritonang atau akrab disapa Coki.
Edy Rahmayadi, saat itu memberi sambutan dan memotivasi para atlet dan pelatih yang menghadiri acara tersebut. Di sebuah momen, Edy Rahmayadi melihat Coki tak bertepuk tangan saat sebagian besar hadirin bertepuk tangan.
"Yang pakai kupluk itu siapa? Kenapa enggak tepuk tangan?" tanya Edy Rahmayadi sembari menunjuk ke arah Coki. Selanjutnya, Coki dipanggil naik ke panggung bersama Edy Rahmayadi.
"Atlet apa kau?" tanya Edy ketika Coki sudah berdiri di sebelahnya, di atas panggung. Coki lantas menjawab bahwa dirinya adalah pelatih biliar.
BACA JUGA: Dipermalukan Edy Rahmayadi, Ini yang Dikatakan oleh Coki"Tak cocok jadi pelatih ini," kata Edy, yang selanjutnya menjewer telinga Coki hingga sebagian hadirin bertepuk tangan. Namun, tawa hadirin itu berubah menjadi hening saat Coki diusir oleh Edy.
"Sudah, pulang. Tak usah dipakai lagi. Kau langsung keluar. Tak usah lagi di sini," tegas Edy Rahmayadi, dengan nada tinggi. Coki lalu turun dan langsung meninggalkan ruangan tersebut.Kejadian ini selanjutnya menjadi viral, setelah rekaman videonya beredar luas. Banyak yang mempertanyakan sikap Gubernur Sumut Edy Rahmayadi ini. Mereka menilai apa yang dilakukannya terlalu berlebihan.Banyak yang menilai, aksi Gubernur telah mempermalukan Coki, karena dilakukan di depan banyak orang. Selain itu, penyebabnya juga dinilai terlalu naif, hanya karena Coki tidak bertepuk tangan saat Edy Rahmayadi berpidato. Penulis: Budi erjeEditor: Budi erjeSumber:
Fajar.id
[caption id="attachment_261160" align="alignleft" width="1254"]

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, kembali menjadi sorotan setelah menjewer pelatih biliar Sumut, di acara penyerahan bonus prestasi. Kejadian ini viral, karena sikap itu dinilai ‘sewenang-wenang’.(facebook.com/RahmayadiEdy/photos)[/caption]
MURIANEWS, Medan- Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, kembali menjadi sorotan setelah menjewer pelatih biliar Sumut, di acara penyerahan bonus prestasi. Kejadian ini viral, karena sikap itu dinilai ‘sewenang-wenang’.
Peristiwa itu terjadi saat acara pembagian bonus atlet Sumut yang berlaga di PON XX Papua di rumah dinas Gubernur di Medan, Senin (27/12/2021). Pada saat itu Edy Rahmayadi menjewer telinga Pelatih Biliar Khoruddin Aritonang atau akrab disapa Coki.
Edy Rahmayadi, saat itu memberi sambutan dan memotivasi para atlet dan pelatih yang menghadiri acara tersebut. Di sebuah momen, Edy Rahmayadi melihat Coki tak bertepuk tangan saat sebagian besar hadirin bertepuk tangan.
"Yang pakai kupluk itu siapa? Kenapa enggak tepuk tangan?" tanya Edy Rahmayadi sembari menunjuk ke arah Coki. Selanjutnya, Coki dipanggil naik ke panggung bersama Edy Rahmayadi.
"Atlet apa kau?" tanya Edy ketika Coki sudah berdiri di sebelahnya, di atas panggung. Coki lantas menjawab bahwa dirinya adalah pelatih biliar.
BACA JUGA: Dipermalukan Edy Rahmayadi, Ini yang Dikatakan oleh Coki
"Tak cocok jadi pelatih ini," kata Edy, yang selanjutnya menjewer telinga Coki hingga sebagian hadirin bertepuk tangan. Namun, tawa hadirin itu berubah menjadi hening saat Coki diusir oleh Edy.
"Sudah, pulang. Tak usah dipakai lagi. Kau langsung keluar. Tak usah lagi di sini," tegas Edy Rahmayadi, dengan nada tinggi. Coki lalu turun dan langsung meninggalkan ruangan tersebut.
Kejadian ini selanjutnya menjadi viral, setelah rekaman videonya beredar luas. Banyak yang mempertanyakan sikap Gubernur Sumut Edy Rahmayadi ini. Mereka menilai apa yang dilakukannya terlalu berlebihan.
Banyak yang menilai, aksi Gubernur telah mempermalukan Coki, karena dilakukan di depan banyak orang. Selain itu, penyebabnya juga dinilai terlalu naif, hanya karena Coki tidak bertepuk tangan saat Edy Rahmayadi berpidato.
Penulis: Budi erje
Editor: Budi erje
Sumber:
Fajar.id