Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Medan- Setelah dijewer oleh Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, pelatih billiar Khoruddin Aritonang atau akrab disapa Coki, akhirnya angkan bicara. Setelah dipermalukan, ini yang dikatakan oleh Coki.

Pelatih billiar asal Jawa Timur ini, merasa heran kenapa dirinya dimarahi di depan orang banyak hanya karena tak tepuk tangan. Selain itu juga dijewer dan diusir dari acara yang banyak dihadiri tamu undangan itu.

"Aku bingungnya, apa yang harus ditepuk tangankan dari beliau. Toh, omongan yang ia sampaikan semuanya biasa aja," ujarnya seperti dikutip dari Tribunnews.com.

"Jadi kenapa hanya karena tidak tepuk tangan, (saya) jadi kena marah di depan orang ramai," ujar Coki.

Selanjutnya Coki menyebut, selama pemerintahan Edy Rahmayadi dirinya menilai tak ada perhatian yang berarti bagi insan olahraga di Sumut. Selama ini, perhatian Edy Rahmayadi terhadap dunia olahraga di Sumut hanya datang pada saat-saat menjelang even atau pertandingan besar.

BACA JUGA: Kasih Bonus Atlet, Edy Rahmayadi Jewer Pelatih Biliar, Akhirnya ‘Geger’

"Apa rupanya yang sudah dia (Edy Rahmayadi) berikan kepada insan olahraga terutama biliar?. Tidak ada perhatiannya, terutama kami di biliar. Apa yang sudah beliau beri? Gak ada. Sehari-hari pun tidak ada perhatian, kecuali saat even nasional seperti PON," ungkapnya.

Coki juga menyatakan, pada acara itu, bukan dirinya saja yang dipermalukan dan dimaki-maki oleh Edy Rahmayadi. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut, Ardan Noor, dan Ketua KONI Sumut, Jhon Ismadi Lubis, setahu dirinya juga dipermalukan di hadapan orang yang menghadiri acara itu.
Meski demikian memang hanya dirinya yang saat itu diusir dari ruangan. Sehingga dirinya sejak itu langsung meninggalkan acara pemberian bonus atlet dan pelatih yang berlaga di PON XX Papua tersebut."Dimaki-maki orang di dalam itu. Bukan aku saja dimaki. Kadispora (juga dikatakan) paok (bodoh) kau. (Lalu) Ketua KONI disuruhnya semir rambutnya, nyanyi klen (atlet) olahraga jaya, apanya yang jaya," kata Coki, dengan nada jengkel, Selasa (28/12/2021).Kejadian ini disesalkan oleh Coki. Pihaknya juga menyesalkan sikap Edy Rahmayadi tersebut. Sebagai Gubernur seharusnya Edy menjadi sosok pemimpin panutan. Hal seperti ini justru akan mempermalukan dirinya sendiri sebagai pemimpin tertinggi di Sumut.Setelah kejadian ini viral, dan menjadi perbincangan di dunia maya, Edy Rahmayadi dalam sebuah kesempatan memberikan klarifikasi singkat. Edy Rahmayadi menyebut jewerannya kepada Coki sebagai bentuk tanda sayang."Jewer sayang itu namanya," kata Edy setelah acara penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat Sumut oleh Kementerian ATR di rumah dinasnya, Selasa (28/12/2021).Namun, Edy Rahmayadi tidak bersedia membahas lebih jauh soal kejadian ituenggan berkomentar lebih jauh soal insiden tersebut.Penulis: Budi erjeEditor: Budi erjeSumber: Tribunnews.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler