Tradisi Emas Olimpiade dan Kembalinya Piala Thomas ke Indonesia

[caption id="attachment_232510" align="alignleft" width="900"] Medali emas Indonesia dari Greysia Polii-Apriyani Rahayu. (twitter.com/chelseafc_indo)[/caption] MURIANEWS, Kudus- Berbagai peristiwa olahraga terjadi di Tahun 2021 yang sebentar lagi akan berlalu. Bagi Indonesia, Tahun 2021 bisa disebut menjadi tahun yang cukup membanggakan di bidang olahraga. Pada 2021 ada dua even olahraga multievent berskala internasional, Olimpiade 2020 dan Paralimpiade 2020, yang semuanya digelar di Tokyo pada 2021. Di Olimpiade dan Paralipiade 2020, atlet-atlet Indonesia masih menunjukan konsistensinya. Pada dua even olahraga terbesar di dunia Olimpiade, Indonesia masih mampu mempertahankan tradisi mendapatkan medali emas, melalui cabang Bulutangkis. Sejak dipertandingkan di Olimpiade Barcelona 1992, cabang olahraga bulu tangkis selalu menjadi andalan kontingen Indonesia untuk mendulang emas. Bulutangkis Indonesia hanya gagal mendapatkan medali emas di Olimpiade London 2012, sejauh ini. Namun di Olimpiade Tokyo, Indonesia mampu mendapatkan medali emas melalui pasangan Ganda Putri Greysia Poli dan Apriyani Rahayu. Mereka berhasil mengalahkan pasangan China, Chen Qingchen/Jia Yifan 21-19 dan 21-15. Sementara di tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting juga mendapatkan medali perunggu Olimpiade. Di Olimpiade Tokyo 2020, Indonesia secara keseluruhan mendapat 5 medali, rinciannya 1 emas, 1 perak dan 3 perunggu. Selain Bulutangkis, cabor Angkat besi juga menjadi andalan Indonesia di Olimpiade 2020 Tokyo. Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan, Rahmat Erwin Abdullah dan Windy Cantika Aisah dari cabor angkat besi, mempersembahkan medali. Di even Paraliampiade 2020, Kontingen Indonesia menciptakan sejarah baru setelah berhasil mendapatkan 9 medali. Pencapaian ini merupakan yang terbaik sejak Indonesia berlahga di arena Paralimpiade. BACA JUGA: Raih Gelar ke-14 Indonesia Raja Piala Thomas Leani Ratri Oktila yang turun di tiga nomor para-bulu tangkis menjadi atlet yang paling banyak menyumbangkan medali dengan 2 medali emas dan 1 medali perak. Cabor lain seperti para-power lifting, para-atletik dan para-tenis meja juga mampu menyumbangkan medali bagi Indonesia. Berikut peraih medali di arena Paralimpiade 2020: Medali Emas: Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah (Para-bulu tangkis), Hary Susanto/Leani Ratri Oktila (Para-bulu tangkis) Medali Perak: Ni Nengah Widiasih (Para-powerlifting), Dheva Anrimusthi (Para-bulu tangkis),Leani Ratri Oktila (Para-bulu tangkis) Medali Perunggu:Saptoyogo Purnomo (Para-atletik), Suryo Nugroho (Para-bulu tangkis) Fredy Setiawan (Para-bulu tangkis), David Jacobs (Para-tenis meja) Tahun 2021 juga mencatatkan Indonesia menjadi salah satu kekuatan Bulutangkis Dunia. Keberhasilan membawa pulang Piala Thomas ke Ibu Pertiwi Tanah Air, kembali menjadikan Indonesia menjadi episentrum bulutangkis dunia. Pada tahun ini, Indonesia kembali menurunkan tim terbaiknya untuk bertanding di Piala Thomas dan Piala Uber 2020. Tim beregu putra Indonesia yang menjadi unggulan utama di Piala Thomas akhirnya bisa kembali meraih gelar juara. Tampil perkasa di penyisihan grup, Indonesia menghadapi tantangan berat saat harus melawan tuan rumah Denmark di semifinal. Namun Indonesia bisa melewatinya dengan menang 3-1. Di partai final, Tim Thomas Indonesia berhasil mengalahkan raksasa China dengan skor 3-0. Setelah 20 tahun, akhirnya Indonesia bisa kembali membawa Piala Thomas pulang ke Ibu Pertiwi. Namun keberhasilan Tim Thomas Indonesia tidak diikuti oleh Tim Uber Indonesia, yang tersingkir di babak perempat final. Demikian juga halnya dengan Tim Piala Sudirman Indonesia, yang harus tertahan di babak semifinal. Terlepas kegagalan Uber dan Piala Sudirman, namun tahun 2021 setidaknya memberi sebuah kebanggan, dengan pulangnya Piala Thomas. Gelar ini seperti menjadi sebuah oase di padang tandus, setelah puluhan tahun Indonesia tak pernah mendapatkan gelar juara di pentas Internasional. Penulis: Budi erje Editor: Budi erje Dirangkum dari Berbagai Sumber