Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus- Sanksi WADA (Badan Anti Doping Dunia )dijatuhkan kepada Indonesia di akhir tahun 2021. Kenyataan ini sedikit banyak membuat insan olahraga ‘terkejut’ ditengah keikutsertaan Indonesia di kompetisi olahraga internasional.

Karena Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) yang tidak mematuhi syarat-syarat dari WADA beberapa sanksi dijatuhkan untuk olahraga Indonesia. WADA menjatuhkan sanksi kepada Indonesia pada 17 September 2021.

Ini diberikan WADA kepada Indonesia karena tak bisa memenuhi program anti doping. Indonesia disanksi selama satu tahun. Salah satu sanksinya adalah, Indonesia tidak diperkenankan menggunakan symbol-simbol negara dalam kejuaraan internasional. Selain itu Indonesia tidak diperkenankan menjadi tuan rumah event olahraga berskala internasional.

Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, langsung mengambil sikap atas hal ini. Pemerintah membentuk gugus tugas untuk menyelesaikan persoalan ini, dengan harapan secepatnya sanksi dari WADA bisa dicabut. Menpora menunjuk Ketua KOI (Komite Olimpiade Indonesia), Raja Sapta Oktohari menjadi ketuanya.

Raja Sapta lantas melakukan sejumlah aksi termasuk lobi untuk percepatan pencabutan sanksi. Hingga kini Raja dan tim bekerja keras agar sanksi itu bisa segera dicabut, setidaknya pada awal 2022.

BACA JUGA: Sanksi WADA Untuk Indonesia Berdampak di Piala AFF

Namun saksi yang dikenakan tersebut setidaknya sudah menerpa duta olahraga Indonesia yang berjuang di kancah internasional. Beberapa event internasional yang diikuti Indonesia, akhirnya terdampak. Bendera Indonesia tidak diperkenankan berkibar.

Sepanjang akhir 2021 ini, setidaknya Indonesia sudah harus menjalani sanksi WADA di lima ajang internasional. Diantaranya adalah di arena bulutangkis Piala Thomas (Thomas Cup) di Aarhus, Denmark, pada Oktober 2021.

Tim Indonesia yang berhasil meraih meraih gelar Juara Thomas Cup 2020 (2021), tidak bisa mengibarkan bendera kebangsaan. Hal ini terjadi saat upacara pengalungan medali dan penyerahan piala.

Tim Piala Thomas Indonesia saat itu berhasil mengalahkan China dengan skor 3-0 pada 17 Oktober 2021. Selain tidak bisa mengibarkan sang merah putih, lagu Indonesia Raya juga tidak diperbolehkan berkumandang.Selanjutnya di arena Junior Asia Para Games, Indonesia juga tak bisa menyaksikan bendera Indonesia berkibar di Manamah, Bahrain. Dalam ajang ini, Tim Indonesia meraih 12 emas, diantaranya di cabang atletik (4), renang (3), angkat besi (2) dan bulutangkis (1). Pada event yang digelar pada 2-6 Desember 2021, Indonesia juga meraup 11 perak dan 14 perunggu.Di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021 yang berlangsung di Uzbekistan, Indonesia juga menanggung sanksi WADA ini. Di Kejuaraan ini lifter Indonesia Rahmat Erwin Abdulah berhasil menjadi gelar juara dunia di kelas 73 kg. Moment yang terjadi pada 10 Desember 2021 ini sebenarnya sangat membanggakan Indonesia.Karate-Do Asia 2021Berikutnya, di ajang Kejuaraan Karate-Do Asia 2021 di Almaty, Kazakhstan, Indonesia juga tidak bisa menunjukan identitas atletnya. Padahal di ajang ini Indonesia meraih empat medali. Dua medali diantaranya adalah medali emas dari nomor kata individual kadet dam kata individual senior.Selanjutnya, tentu saja di ajang sepakbola Piala AFF 2021 (2020) yang digelar di Singapura. Timnas Indonesia tidak bisa mendengarkan Indonesia Raya diperdengarkan sebelum pertandingan di mulai. Hal ini tentu sangat mengurangi kebangaan Indonesia di ajang bergengsi itu.Timnas Indonesia yang mampu menembus final AFF 2021, hanya bisa mendengarkan lagu kebangsaan dari negara lain. Bendera merah putih yang biasanya dibawa masuk ke lapangan sebelum Timnas Indonesia bertanding, ditiadakan. Namun hanya logo garuda yang dipajang di layar.Sejumlah event olahraga berskala internasional yang rencananya digelar di Indonesia pada 2022, sampai saat ini ada beberapa yang nasipnya belum jelas. Namun pemerintah Indonesia masih terus berupaya, agar awal 2022 ini, sanksi WADA sudah bisa dicabut. Penulis: Budi erjeEditor: Budi erje

Baca Juga

Komentar

Terpopuler