Kamis, 20 November 2025


Namun PSSI, menegaskan tidak akan menanggapi terlalu jauh dari apa yang menjadi kewenangannya. Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha menyatakan pihaknya hanya akan fokus pada masalah teknis penyelenggaraannya.

Sedangkan soal-soal lain yang berkaitan dengan hal-hal diluar sepak bola bukan menjadi kewenangan PSSI. Khususnya mengenai adanya penolakan terhadap Timnas Israel U-20 di ajang Piala Dunia U-20 2023, menjadi kewenangan pemerintah.

"Kami berfokus pada (persiapan) teknis penyelenggaraan (dan) tim nasional, karena surat penunjukan Piala Dunia U-20 itu sudah kami terima di tahun 2019, ada dokumen teknis yang harus dipersiapkan seperti lapangan, venue, media, promosi, dan lain-lain," Ratu Tisha baru-baru ini.

Soal isu penolakan timnas U-20 Israel akan menjadi ranah pemerintah untuk menyelesaikannya. Namun PSSI juga akan tetap bersinergi dengan pemerintah demi menyukseskan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023.

PSSI dalam hal ini, menurut Tisha juga terus berskoordinasi dengan FIFA terkait semua yang berkait dengan persiapan Piala Dunia U-20 2023. Termasuk soal penolakan terhadap timnas U-20 Israel dari beberapa pihak.
"Teknis penyelenggaraan sangat kompleks dan harus juga berfokus ke prestasi. Kami sedang berfokus ke naturalisasi tiga pemain yang menjadi tulang punggung," ungkap mantan Sekretaris Jenderal PSSI itu.BACA JUGA: Peserta Piala Dunia U-20 2023 LengkapSebelumnya, ada 11 pihak yang telah mendeklarasikan penolakan terhadap timnas U-20 Israel di Piala Dunia U-20 2023. Terkait hal tersebut, pelaksana tugas (plt) Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Muhadjir Effendy memastikan pemerintah tidak akan melanggar konstitusi maupun statuta FIFA.Saat ini pihaknya tengah mencari jalan tengah dari isu tersebut. Posisi pemerintah Indonesia tidak akan pernah beringsut sejengkal pun dalam menegakkan konstitusi. Namun Indonesia juga berkomitmen menjadi penyelenggara Piala Dunia U-20 2023.“Kita juga sepakat acara ini (Piala Dunia U-20 2023) sangat strategis untuk mengangkat harkat dan martabat Indonesia, " Muhadjir Effendy.

Baca Juga

Komentar

Terpopuler