Bukayo Saka Menjawab Keraguan Inggris
Budi Santoso
Senin, 27 Maret 2023 09:00:59
Tempat Saka di lineup awal Timnas Inggris tidak sering terjadi. Pelatih Inggris, Gareth Southgate, terkadang dinilai lebih pilih kasih kepada Raheem Sterling.
Selama ini, dapat disebut, Bukayo Saka adalah pemain yang harus berebut posisi untuk satu posisi penyerang. Setelah ada Harry kane, maka Saka harus bersaing dengan Sterling.
Tetapi pada pertandingan Inggris vs Ukraina, sepertinya pemain berusia 21 tahun itu mulai mendapatka perlakuan berbeda. Southgate untuk kesempatan yang jarang terjadi menempatkan remaja ini menjadi starter di Timnas Inggris.
Seperti laporan ESPN, di pertandingan melawan Ukraina, Inggris bermain mendominasi di sepanjang laga. Bukayo Saka menjadi salah satu pemain yang menonjol di kubu Inggris. Kombinasinya dengan Kane, kali ini memang sangat baik.
Gol pertama Inggris pada menit ke-14, yang merupakan gol ke-55 Harry Kane untuk Inggris, terjadi karena assist yang diberikan Saka. Berikutnya, pada menit ke-40 Saka juga berhasil mencetak golnya.
Gol pertama Inggris pada menit ke-14, yang merupakan gol ke-55 Harry Kane untuk Inggris, terjadi karena assist yang diberikan Saka. Berikutnya, pada menit ke-40 Saka juga berhasil mencetak golnya.Gol yang diciptakannya ini menjadi golna yang ke-7 dalam 12 lali penampilannya sebagai starter di Inggris. Bahkan, ia mulai membentuk sebuah yang sangat mengesankan bersama timnas Inggris.
BACA JUGA: Harry Kane dan Bukayo Saka Bawa Inggris Menang Lagi di EuroBuyako Saka, saat ini berusia 21 tahun dan 202 hari. Meski masih remaja, kini dirinya sudah mencetak 8 gol untuk Timnas Inggris. Dirinya juga memiliki sepuluh keterlibatan gol (7 gol dan 3 assist) di 16 penampilan terakhirnya.Di luar Timnas Inggris, Arsenal saat ini jelas mengandalkan Buyako Saka untuk terus memimpin perburuan gelar Liga Premier Inggris. Masa depannya diramal cukup bagus.Hal ini memberi cukup bukti jika Saka memang memiliki kapasitas untuk menjadi hebat. Itu jika didasarkan bagaimana dirinya menghadapi tekanan besar di Euro 2020 lalu, saat dirinya gagal di adu tendangan pinalti melawan Italia.
Murianews, London – Bukayo Saka sepertinya semakin tegas menjawab keraguan Inggris terhadapnya. Sejak masuk ke Timnas Inggris, posisinya selalu dibanding-bandingkan dengan Raheem Sterling.
Tempat Saka di lineup awal Timnas Inggris tidak sering terjadi. Pelatih Inggris, Gareth Southgate, terkadang dinilai lebih pilih kasih kepada Raheem Sterling.
Selama ini, dapat disebut, Bukayo Saka adalah pemain yang harus berebut posisi untuk satu posisi penyerang. Setelah ada Harry kane, maka Saka harus bersaing dengan Sterling.
Tetapi pada pertandingan Inggris vs Ukraina, sepertinya pemain berusia 21 tahun itu mulai mendapatka perlakuan berbeda. Southgate untuk kesempatan yang jarang terjadi menempatkan remaja ini menjadi starter di Timnas Inggris.
Seperti laporan ESPN, di pertandingan melawan Ukraina, Inggris bermain mendominasi di sepanjang laga. Bukayo Saka menjadi salah satu pemain yang menonjol di kubu Inggris. Kombinasinya dengan Kane, kali ini memang sangat baik.
Gol pertama Inggris pada menit ke-14, yang merupakan gol ke-55 Harry Kane untuk Inggris, terjadi karena assist yang diberikan Saka. Berikutnya, pada menit ke-40 Saka juga berhasil mencetak golnya.
Gol yang diciptakannya ini menjadi golna yang ke-7 dalam 12 lali penampilannya sebagai starter di Inggris. Bahkan, ia mulai membentuk sebuah yang sangat mengesankan bersama timnas Inggris.
BACA JUGA: Harry Kane dan Bukayo Saka Bawa Inggris Menang Lagi di Euro
Buyako Saka, saat ini berusia 21 tahun dan 202 hari. Meski masih remaja, kini dirinya sudah mencetak 8 gol untuk Timnas Inggris. Dirinya juga memiliki sepuluh keterlibatan gol (7 gol dan 3 assist) di 16 penampilan terakhirnya.
Di luar Timnas Inggris, Arsenal saat ini jelas mengandalkan Buyako Saka untuk terus memimpin perburuan gelar Liga Premier Inggris. Masa depannya diramal cukup bagus.
Hal ini memberi cukup bukti jika Saka memang memiliki kapasitas untuk menjadi hebat. Itu jika didasarkan bagaimana dirinya menghadapi tekanan besar di Euro 2020 lalu, saat dirinya gagal di adu tendangan pinalti melawan Italia.
