Meski hanya meraih hasil imbang, Shin Tae-yong menyatakan tetap mengapresiasi bagaimana para pemainnya bermain. Mereka telah menunjukan kerja keras dan daya juang.
Dikatakan juga, di babak pertama para pemainnya masih bisa tampil dengan kemampuan terbaiknya. Namun di babak kedua ada sedikit masalah dalam masalah stamina. Meski demikian, akhirnya para pemain bisa menunjukan bagaiman tampil sebagai sebuah tim.
“Babak kedua kami mengalami penurunan. Ada beberapa pemain yang beribadah puasa, sehingga sedikit banyak mempengaruhi kondisi fisik mereka. Tapi semuanya menunjukan kerja keras,”ujar Shin Tae-yong.
Sementara itu pelatih Burundi, Etienne Ndayiragije menyatakan, Indonesia tampil bagus dalam kolektifitasnya. Pihaknya mengakui timnya kesulitan dalam mengembangkan permainan.“Selamat untuk Indonesia. Mereka memang tampil bagus di dua pertandingan melawan kami,” ujar Etienne Ndayiragije.
Murianews, Jakarta – Pelatih Shin Tae-yong menyatakan pihaknya puas dengan kinerja para pemainnya saat menghadapi Burundi. Pada pertandingan FIFA Matchdaya jilid ke-2 Indonesia ditahan imbang Burundi 2-2.
Meski hanya meraih hasil imbang, Shin Tae-yong menyatakan tetap mengapresiasi bagaimana para pemainnya bermain. Mereka telah menunjukan kerja keras dan daya juang.
Dikatakan juga, di babak pertama para pemainnya masih bisa tampil dengan kemampuan terbaiknya. Namun di babak kedua ada sedikit masalah dalam masalah stamina. Meski demikian, akhirnya para pemain bisa menunjukan bagaiman tampil sebagai sebuah tim.
“Babak kedua kami mengalami penurunan. Ada beberapa pemain yang beribadah puasa, sehingga sedikit banyak mempengaruhi kondisi fisik mereka. Tapi semuanya menunjukan kerja keras,”ujar Shin Tae-yong.
BACA JUGA: FIFA Matchday Indonesia Vs Burundi Jilid 2 Berakhir Imbang
Sementara itu pelatih Burundi, Etienne Ndayiragije menyatakan, Indonesia tampil bagus dalam kolektifitasnya. Pihaknya mengakui timnya kesulitan dalam mengembangkan permainan.
“Selamat untuk Indonesia. Mereka memang tampil bagus di dua pertandingan melawan kami,” ujar Etienne Ndayiragije.