Rabu, 19 November 2025


Final Piala Abu Ammar mempertemukan dua tim unggulan di Liga Utama Tepi Barat. Masing-masing Jabal Al Mukkabber dan Balata FC. Namun sekitar pukul 22.00, dua kendaraan lapis baja Israel masuk ke halaman stadion.

Selanjutnya, tentara Israel dikabarkan mulai menembakan gas air mata dari luar tembok stadion. Karena serangan itu, pertandingan dihentikan untuk upaya penyelamatan pemain dan penoton yang menjadi korban gas air mata.

Seperti dilansir WAFA News Agency, Presiden Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA), Jibril Rajoub langsung mengeluarkan kecaman atas insiden ini. Akibat serangan Israel itu, beberapa penonton dikabarkan lemas karena menghirup gas air mata.

"(Serangan) Itu dimaksudkan untuk membahayakan nyawa rakyat kami dan nyawa para pemain kami dan bahwa itu adalah noda di pendudukan Israel," kata Rojoub, seperti dilansir WAFA News Agency.

Selanjutnya Rojoub menyatakan, PFA akan melaporkan insiden ini ke otoritas sepak bola di beberapa tingkatan. Mulai dari AFC hingga ke FIFA akan dilapori kejadian ini.BACA JUGA: Argentina Resmi Gantikan Indonesia, Host Piala Dunia U-20"PFA akan menjangkau seluruh dunia, termasuk Asosiasi Sepak Bola Asia dan Internasional, untuk mengakhiri praktik terorisme terhadap olahraga dan atlet Palestina. Kami percaya bahwa bukti ini dapat menjadi dasar untuk menghadapi kejahatan pendudukan terhadap rakyat kami dan terhadap olahraga oleh para neo-Nazi ini," kata Rajoub.Pihak Israel sendiri sampai saat ini belum mengeluarkan pernyataan apapun terkait insiden tersebut. Tidak ada satupun pihak dari mereka menyatakan bertanggung jawab atas aksi penyerangan gas air mata ini.Kejadian di Palestina ini mendapatkan perhatian kuat dunia internasional, dan dihubung-hubungkan dengan sikap FIFA yang baru saja membatalkan status tuan rumah Piala Dunia U-20 untuk Indonesia. Pembatalan Indonesia sendiri dilatar belakangi sikap penolakan pada Timnas Israel di turnamen itu. Terkait insiden di Palestina ini, FIFA juga belum memberikan reaksi.

Baca Juga

Komentar