Cuaca Panas Kamboja Jadi Masalah Timnas Indonesia
Budi Santoso
Rabu, 3 Mei 2023 20:44:55
Tim Indonesia U-22 sudah berhasil melewati hadangan pertama di penyisihan Grup A. Marselino Ferdinand dkk berhasil menang 3-0 atas Filipina. Berikutnya, Kamis (4/5/2023) sore mereka akan menghadapi Myanmar.
Seperti dilansir Goal, cuaca panas di Phnom Penh, Kamboja sudah terjadi dalam sepekan terakhir. Pada jam 16.00 sore, suhunya bahkan masih berkisar pada 36 hingga 38 derajat Celsius.
Suhu dengan angka skala itu jelas cukup menyengat untuk kegiatan di luar ruangan. Ditambah kelembaban udara yang tinggi, membuat hawa panas terasa lebih menyengat.
"Menurut saya mungkin adaptasi di sini lebih ke cuaca, kalau teman-teman tidak masalah karena kami bertemu di liga, dan chemistry juga sudah dibangun. Adaptasinya hanya di cuaca," ujar Marselino seperti dilansir Goal.
Marselino jelas menghadapi kendala cukup sulit terkait cuaca ini. Sebab dalam beberapa bulan terakhir dirinya bermain di Liga Belgia di Eropa, yang cuacanya berkebalikan dibanding di Kamboja.
BACA JUGA: Timnas Indonesia U-22 Makin Percaya DiriMasalah cuaca juga dikeluhkan pemain Timnas Indonesia U-22 lainnya. Jeam Kelly Sroyer yang berasal dari Papua bahkan meyebut masalah panas menjadi salah satu faktor berpengaruh di pertandingan ini."Untuk saya sejauh ini pertandingan Filipina terasa panas. Sudah sore, tapi panasnya luar biasa. Buat saya sendiri terasa main kurang bagus, tapi saya harus adaptasi," bebernya.Namun demikian, optimisme juga disampaikan pemain lain. Ramadhan Sananta, striker asal PSM Makassar menyatakan apapun timnya siap menghadapi Myanmar Kamis (4/5/2023)."Pertandingan kemarin [melawan Filipina] memang sangat sulit, apalagi cuaca panas, dan saya pun masih belum bisa mengikuti teman-teman. Mudah-mudahan nanti saya bisa memberikan yang terbaik, dan melawan Myanmar bikin gol," tegasnya.
Murianews, Phnom Penh – Timnas Indonesia U-22 yang berlaga di SEA Games 2023 tidak hanya harus fokus pada lawan-lawannya. Masalah cuaca di Kamboja ternyata juga menjadi masalah bagi Timnas Indonesia.
Tim Indonesia U-22 sudah berhasil melewati hadangan pertama di penyisihan Grup A. Marselino Ferdinand dkk berhasil menang 3-0 atas Filipina. Berikutnya, Kamis (4/5/2023) sore mereka akan menghadapi Myanmar.
Seperti dilansir Goal, cuaca panas di Phnom Penh, Kamboja sudah terjadi dalam sepekan terakhir. Pada jam 16.00 sore, suhunya bahkan masih berkisar pada 36 hingga 38 derajat Celsius.
Suhu dengan angka skala itu jelas cukup menyengat untuk kegiatan di luar ruangan. Ditambah kelembaban udara yang tinggi, membuat hawa panas terasa lebih menyengat.
"Menurut saya mungkin adaptasi di sini lebih ke cuaca, kalau teman-teman tidak masalah karena kami bertemu di liga, dan chemistry juga sudah dibangun. Adaptasinya hanya di cuaca," ujar Marselino seperti dilansir Goal.
Marselino jelas menghadapi kendala cukup sulit terkait cuaca ini. Sebab dalam beberapa bulan terakhir dirinya bermain di Liga Belgia di Eropa, yang cuacanya berkebalikan dibanding di Kamboja.
BACA JUGA: Timnas Indonesia U-22 Makin Percaya Diri
Masalah cuaca juga dikeluhkan pemain Timnas Indonesia U-22 lainnya. Jeam Kelly Sroyer yang berasal dari Papua bahkan meyebut masalah panas menjadi salah satu faktor berpengaruh di pertandingan ini.
"Untuk saya sejauh ini pertandingan Filipina terasa panas. Sudah sore, tapi panasnya luar biasa. Buat saya sendiri terasa main kurang bagus, tapi saya harus adaptasi," bebernya.
Namun demikian, optimisme juga disampaikan pemain lain. Ramadhan Sananta, striker asal PSM Makassar menyatakan apapun timnya siap menghadapi Myanmar Kamis (4/5/2023).
"Pertandingan kemarin [melawan Filipina] memang sangat sulit, apalagi cuaca panas, dan saya pun masih belum bisa mengikuti teman-teman. Mudah-mudahan nanti saya bisa memberikan yang terbaik, dan melawan Myanmar bikin gol," tegasnya.