Dua Pemain PTM Sukun ke SEA Games 2023
Budi Santoso
Senin, 8 Mei 2023 12:46:05
Dua pemain PTM Sukun yang akhirnya berangkat ke Kamboja untuk ikut SEA Games 2023 adalah Hafidh Nur Hanafi dan Siti Aminah. Selain itu, pelatih PTM Sukun, Agus Fredi Pramono juga mendampingi mereka.
Pada Senin (8/5/2023), ketiganya sudah berada di Jakarta, menunggu keberangkatan ke Kamboja. Mereka masih menunggu kepastian lebih lanjut terkait keberangkatan mereka ke Kamboja.
Fredi menyatakan masih belum bisa memastikan kapan akan diberangkatkan ke Kamboja. Pihaknya masih diminta menunggu untuk masalah tiket dan segala keperluan untuk ke Kamboja.
“Kami masih menunggu ini mas. Berangkatnya masih belum tahu. Apakah hari ini atau besok. Kami diminta menunggu sementara waktu,” ujar Fredi Pramono, Senin (8/5/2023).
Namun demikian, Fredi menyatakan dirinya dan dua pemain PTM Sukun dipastikan akan turun di SEA Games. Cabor tenis meja di SEA Games 2023 sesuai jadwal akan dimulai Selasa (9/5/2023).
“Untuk besok tenis meja akan dimulai untuk nomor beregu. Indonesia tidak turun di nomor beregu karena pemain yang diberangkatkan hanya dua putra dan dua putri,” ujar Fredi Pramono menambahkan.Sementara itu, Ketua PTM Sukun, Deka Hendratmanto menyatakan, dua pemain dan satu pelatihnya berangkat ke Jakarta pada Senin (8/5/2023) dinihari WIB. Mereka terbang dari Semarang pagi-pagi sekali ke Jakarta.
BACA JUGA: PTM Sukun Belajar Banyak di ITTF World Hopes di Prancis“Setelah berhari-hari diliputi ketidakpastian, dinihari tadi dua atlet PTM Sukun (Hafidh dan Aminah) berangkat ke Jakarta untuk diterbangkan ke Kamboja mengikuti SEA Games Kamboja,” ujar Deka Hendratmanto, secara terpisah.Kedua pemain itu didampingi pelatih Fredi Pramono. Selanjutnya mereka akan bergabung dengan pemain asal Klub Stoni Jakarta. Mereka adalah Rafanael Nicola Niman dan Novida Wida Rahman.Masalah perbedaan antara PP PTMSI dan PB PTMSI sepertinya memang menguras energi dan mengorbankan masa depan atlet. Bahkan hal itu masih terjadi meski Menpora sudah mengundang dua kubu di kediamannya.
Murianews, Kudus – Sempat diliputi ketidakpastian akibat dualisme kepengurusan PTMSI tim tenis meja Indonesia dipastikan berlaga di SEA Games 2023. Dua pemain PTM Sukun akhirnya ke SEA Games 2023.
Dua pemain PTM Sukun yang akhirnya berangkat ke Kamboja untuk ikut SEA Games 2023 adalah Hafidh Nur Hanafi dan Siti Aminah. Selain itu, pelatih PTM Sukun, Agus Fredi Pramono juga mendampingi mereka.
Pada Senin (8/5/2023), ketiganya sudah berada di Jakarta, menunggu keberangkatan ke Kamboja. Mereka masih menunggu kepastian lebih lanjut terkait keberangkatan mereka ke Kamboja.
Fredi menyatakan masih belum bisa memastikan kapan akan diberangkatkan ke Kamboja. Pihaknya masih diminta menunggu untuk masalah tiket dan segala keperluan untuk ke Kamboja.
“Kami masih menunggu ini mas. Berangkatnya masih belum tahu. Apakah hari ini atau besok. Kami diminta menunggu sementara waktu,” ujar Fredi Pramono, Senin (8/5/2023).
Namun demikian, Fredi menyatakan dirinya dan dua pemain PTM Sukun dipastikan akan turun di SEA Games. Cabor tenis meja di SEA Games 2023 sesuai jadwal akan dimulai Selasa (9/5/2023).
“Untuk besok tenis meja akan dimulai untuk nomor beregu. Indonesia tidak turun di nomor beregu karena pemain yang diberangkatkan hanya dua putra dan dua putri,” ujar Fredi Pramono menambahkan.
Sementara itu, Ketua PTM Sukun, Deka Hendratmanto menyatakan, dua pemain dan satu pelatihnya berangkat ke Jakarta pada Senin (8/5/2023) dinihari WIB. Mereka terbang dari Semarang pagi-pagi sekali ke Jakarta.
BACA JUGA: PTM Sukun Belajar Banyak di ITTF World Hopes di Prancis
“Setelah berhari-hari diliputi ketidakpastian, dinihari tadi dua atlet PTM Sukun (Hafidh dan Aminah) berangkat ke Jakarta untuk diterbangkan ke Kamboja mengikuti SEA Games Kamboja,” ujar Deka Hendratmanto, secara terpisah.
Kedua pemain itu didampingi pelatih Fredi Pramono. Selanjutnya mereka akan bergabung dengan pemain asal Klub Stoni Jakarta. Mereka adalah Rafanael Nicola Niman dan Novida Wida Rahman.
Masalah perbedaan antara PP PTMSI dan PB PTMSI sepertinya memang menguras energi dan mengorbankan masa depan atlet. Bahkan hal itu masih terjadi meski Menpora sudah mengundang dua kubu di kediamannya.