Pada pertandingan penyisihan grup A ini, Tim Kadet Putra Indonesia kalah 0-3. Meski demikian, Braydon dkk masih memiliki peluang lolos ke semifinal.
Mereka masih akan menghadapi tim Brunei Darussalam. Jika berhasil menang kans untuk bermain di semi final masih sangat terbuka.
Pelatih Tim Kadet Putra Indonesia M Dahlan menyatakan, kekalahan dari Malaysia sangat disayangkan. Pasalnya, dari sisi kualitas sebenarnya tidak terlalu berbeda.
Namun pada pertandingan ini, para pemainya kesulitan mengembangkan permainan. Sebaliknya pemain-pemain Malaysia bermain agresif dan penuh spirit.
”Nanti akan kami evaluasi sehingga saat melawan Brunei bisa lebih baik. Kans kami masih ada untuk ke semifinal,” ujar Dahlan usai pertandingan.Sebelumnya Tim Kadet Putra Indonesia berhasil menang 3-2 atas Filipina. Kini mereka menunggu pertandingan melawan Brunei yang dijadwalkan berlangsung pukul 18.30 waktu Brunei. Editor: Dani Agus
Murianews, Tutong – Tim tenis meja kelompok Kadet Putra Indonesia menelan kekalahan di pertandingan penyisihan kedua di
SEA Youth Brunei 2023. Mereka dihantam Malaysia.
Pada pertandingan penyisihan grup A ini, Tim Kadet Putra Indonesia kalah 0-3. Meski demikian, Braydon dkk masih memiliki peluang lolos ke semifinal.
Mereka masih akan menghadapi tim Brunei Darussalam. Jika berhasil menang kans untuk bermain di semi final masih sangat terbuka.
Pelatih Tim Kadet Putra Indonesia M Dahlan menyatakan, kekalahan dari Malaysia sangat disayangkan. Pasalnya, dari sisi kualitas sebenarnya tidak terlalu berbeda.
Namun pada pertandingan ini, para pemainya kesulitan mengembangkan permainan. Sebaliknya pemain-pemain Malaysia bermain agresif dan penuh spirit.
Baca juga: Tim Kadet Putri Mengalami Kekalahan di Pertandingan Kedua
”Nanti akan kami evaluasi sehingga saat melawan Brunei bisa lebih baik. Kans kami masih ada untuk ke semifinal,” ujar Dahlan usai pertandingan.
Sebelumnya Tim Kadet Putra Indonesia berhasil menang 3-2 atas Filipina. Kini mereka menunggu pertandingan melawan Brunei yang dijadwalkan berlangsung pukul 18.30 waktu Brunei.
Editor: Dani Agus
