Kamis, 20 November 2025


Ia mengatakan, Tim Kadet Putri sebenarnya memiliki kans melangkah ke final. Sayang, persiapan matang yang dilakukan berantakan karena masalah non teknis.

Dony menyebut partai pertama antara Indonesia vs Singapura, menjadi problem awal timnya. Faiza Zahra yang turun pertama sebenarnya masih mungkin merebut angka untuk timnya.

Namun semuanya menjadi tak terkontrol, lantaran beberapa kali service Zahra dianggap salah oleh wasit. Keputusan wasit membuat mental bertanding Zahra rontok.

Baca: Tim Junior Putra Indonesia Akhirnya ke Final!

”Partai pertama diwarnai keputusan wasit yang merugikan Zahra. Empat kali Zahra di-kick, dan kehilangan poin. Ini kemudian berpengaruh ke partai selanjutnya,” ujar Dony memberikan alasannya, Rabu (14/6/2023).

Pada pertandingan itu, Zahra memang sempat sedikit lebih dominan. Pemain PTM Sukun ini sempat memimpin 10-8 di set pertama. Namun karena beberapa kali keputusan wasit, akhirnya Zahra kalah 14-16.

Di set berikutnya, Zahra yang masih belia akhirnya terpengaruh. Pemain asli Kudus ini mengalami kekalahan 3-11 dan 4-11 di dua set berikutnya.”Hasil akhir saya yakin akan berbeda bagi kami jika Zahra di partai pertama bisa poin. Tapi lepas dari itu, saya tetap memberikan apresiasi tinggi pada tim ini. Mereka saya nilai sudah maksimal untuk pertandingan itu,” tutup Dony Prasetya.Meski begitu, secara keseluruhan Tim Tenis Meja Indonesia di SEA Youth Brunei 2023 mencatat hasil cukup baik sejauh ini. Di nomor tim, Tim Tenis Meja Indonesia berhasil meloloskan tiga tim ke semifinal dengan satu tim melaju ke final.Hasil ini, untuk nomor tim, sudah melewati prestasi di turnamen yang sama di Bangkok 2022 lalu. Pada SEA Youth Brunei 2023 sendiri diharapkan mendapatkan hasil lebih bagus lagi. Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler