Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Pati- Persipa Pati mendapatkan bonus seniali Rp30 juta, setelah berhasil masuk ke babak final Liga 3 Jateng. Bonus tersebut diberikan oleh Joni Kurnianto yang merupakan Pembina Persipa.

Bonus juga diberikan oleh CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi. Hal ini tidak lepas karena Yoyok sebenarnya juga asli warga Pati.

Joni Kurnianto mengatakan, bonus ini memang telah pihaknya janjikan sebelumnya sebagai pelecut motivasi. Jika akhirnya Laskar Saridin berhasil masuk babak final, maka bonus itu harus diberikannya.

"Sebelumnya sudah dijanjikan, walaupun dulu belum tahu cari uangnya dari mana. Alhamdulillah hari ini bisa saya serahkan. Sumber dananya dari sumbangan CEO PSIS Semarang, Pak Yoyok Sukawi, Rp20 juta. Karena bagaimanapun beliau asal-usulnya dari Pati. Kemudian dari saya Rp10 juta," katanya, Jumat (10/12/2021).

Bersama berbagai pihak yang peduli pada Persipa, termasuk supporter, pihaknya akan terus berupaya membantu perjalanan tim menuju final zona Jateng dan putaran nasional. Bantuan di sini terutama mengenai finansial tim.

BACA JUGA: Persipa Dipastikan Akan Berlaga di Liga 3 Nasional

"Jangan sampai Persipa disuruh kalah karena tidak ada dana. Kami akan tetap berjuang," ungkapnya.
"Jangan sampai Persipa disuruh kalah karena tidak ada dana. Kami akan tetap berjuang," ungkapnya.Disamping itu, pihaknya juga sangat terenyuh bagaimana para suporter Persipa, yakni Patifosi bersama-sama menggalang dana untuk menyokong Persipa. Ini sebuah kebanggaan, karena yang cinta dan peduli dengan Persipa cukup banyak."Adik-adik di Patifosi (kelompok pendukung Persipa) juga selalu berjuang mencari uang. Puskompati juga. Kemudian urunan-urunan dari pengusaha. Ini bentuk keguyuban masyarakat Pati," kata Joni.Sementara, Manajer Persipa Pati Dian Dwi Budianto menegaskan bahwa manajemen, pemain, dan pelatih berkomitmen membela kehormatan Pati. Terdekat, Persipa akan fokus untuk bisa menjadi juara di Liga 3 Jawa Tengah."Alhamdulillah kita jadi saksi sejarah pertama kali masuk final, lalu pertama kali masuk putaran nasional sejak 1951. Itu bukan akhir pencapaian, melainkan bagian dari puzzle yang belum lengkap. Kita masih separuh jalan," ujar Dian Dwi Budianto. Reporter: Cholis AnwarEditor: Budi erje

Baca Juga

Komentar

Terpopuler