Medali perunggu diraih Sri Sugiyanti di nomor Woman Time Trial Kelas B, Senin (8/10/2018) kemarin. Sedangkan torehan perak didapat saat berlaga di nomor Road Race Putri 70 km pada hari ini, Selasa (9/10/2018). Keberhasilan Sri Sugiyanti meraih dua medali itu juga sudah diunggah lewat akun Instagram resmi Kemenpora.
Kepala Desa Sengonwetan Priyo Hutomo saat dikonfirmasi menyatakan, pihaknya merasa bangga dengan keberhasilan yang diraih warganya. Kebetulan, Priyo sempat menyaksikan lewat tayangan internet saat warganya itu meraih perak pada hari ini.
“Tadi saya nonton lewat streaming internet saat Sri Sugiyanti bertanding. Alhamdulillah, tadi bisa dapat urutan kedua alias meraih perak. Beberapa warga dan kerabatnya, sempat nonton langsung di Jakarta untuk memberikan dukungan. Saya selaku kepala desa merasa bangga atas prestasi ini,” katanya.
Menurutnya, Sri Sugiyanti merupakan anak dari pasangan Sugimin dan Suparti (alm). Saat ini, Sugiyanti masih kuliah di UNS Surakarta.“Kebetulan, rumah orangtuanya itu persis depan rumah saya. Jadi, saya cukup mengenal keluarganya dengan baik. Sri Sugiyanti itu penyandang tuna netra,” imbuh Priyo.Menurut Priyo, Sugiyanti masih punya kesempatan untuk meraih tambahan medali. Soalnya, masih ada dua nomor Para Cycling yang akan diikutinya lagi.“Dia itu rencananya akan turun di beberapa nomor. Untuk dua nomor lainnya akan tanding hari Kamis dan Sabtu mendatang. Besok sore saya dan beberapa warga rencana mau ke Jakarta untuk kasih dukungan langsung. Doakan, mudah-mudahan dapat medali lagi,” katanya.
Murianews, Grobogan - Prestasi mengejutkan diraih atlet Para Cycling Indonesia Sri Sugiyanti dalam ajang Asian Para Games 2018. Di luar prediksi, atlet asal Desa Sengonwetan, Kecamatan Kradenan, Grobogan itu sudah berhasil menyumbang dua medali bagi kontingen Indonesia. Medali yang didapat berupa satu perak dan satu perunggu.
Medali perunggu diraih Sri Sugiyanti di nomor Woman Time Trial Kelas B, Senin (8/10/2018) kemarin. Sedangkan torehan perak didapat saat berlaga di nomor Road Race Putri 70 km pada hari ini, Selasa (9/10/2018). Keberhasilan Sri Sugiyanti meraih dua medali itu juga sudah diunggah lewat akun Instagram resmi Kemenpora.
Kepala Desa Sengonwetan Priyo Hutomo saat dikonfirmasi menyatakan, pihaknya merasa bangga dengan keberhasilan yang diraih warganya. Kebetulan, Priyo sempat menyaksikan lewat tayangan internet saat warganya itu meraih perak pada hari ini.

“Tadi saya nonton lewat streaming internet saat Sri Sugiyanti bertanding. Alhamdulillah, tadi bisa dapat urutan kedua alias meraih perak. Beberapa warga dan kerabatnya, sempat nonton langsung di Jakarta untuk memberikan dukungan. Saya selaku kepala desa merasa bangga atas prestasi ini,” katanya.
Menurutnya, Sri Sugiyanti merupakan anak dari pasangan Sugimin dan Suparti (alm). Saat ini, Sugiyanti masih kuliah di UNS Surakarta.
“Kebetulan, rumah orangtuanya itu persis depan rumah saya. Jadi, saya cukup mengenal keluarganya dengan baik. Sri Sugiyanti itu penyandang tuna netra,” imbuh Priyo.
Menurut Priyo, Sugiyanti masih punya kesempatan untuk meraih tambahan medali. Soalnya, masih ada dua nomor Para Cycling yang akan diikutinya lagi.
“Dia itu rencananya akan turun di beberapa nomor. Untuk dua nomor lainnya akan tanding hari Kamis dan Sabtu mendatang. Besok sore saya dan beberapa warga rencana mau ke Jakarta untuk kasih dukungan langsung. Doakan, mudah-mudahan dapat medali lagi,” katanya.
Editor: Supriyadi