500 Lebih Wisatawan Tertahan di Karimunjawa
Faqih Mansur Hidayat
Minggu, 5 Desember 2021 12:40:58
MURIANEWS, Jepara- Ombak tinggi yang terjadi di perairan Karimunjawa, membuat lebih dari 500 wisatawan tertahan di Karimunjawa. Musim Baratan (angin barat) yang sudah mulai kini berdampak di perairan Jepara.
Kondisi ini menimbulkan cuaca buruk dan ombak tinggi, termasuk di perairan Karimunjawa, Jepara. Saat ini, tercatat ada lebih dari 500 orang yang tertahan di Pulau Karimunjawa. Otoritas pelayaran melarang kapal penyeberangan beroperasi.
Berdasarkan keterangan resmi Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Karimunjawa, Suni Retma Wanto, menjelaskan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan dini danya gelombang tinggi.
BMKG menyebut, cuaca yang terjadi merupakan dampak dari munculnya Siklon Tropis Nyatoh (925 hPa), yang terpantau bergerak dari Laut Filiphina. Sehingga memberi dampak di perairan utara Jawa.
Suni menyebut gelombang tinggi bisa mencapai ketinggian 1,25 meter sampai 2,5 meter. Ini terjadi di beberapa wilayah. Antara lain di Perairan Karimunjawa dan Jepara. Peringatan dini ini berlaku mulai tanggal 4-7 Desember 2021.
"Untuk itu kami mengimbau untuk menunda keberangkatan kapal, kegiatan kapal wisata sampai dengan kondisi cuaca dan laut aman bagi pelayaran. Serta kegiatan wisata di laut tetap memperhatikan keselamatan dan keamanan pelayanan untuk kapal dan penumpang," kata Suni, Minggu (5/12/2021).
Terpisah, Jefri, Manajer ASDP Indonesia Ferry Cabang Jepara, menyampaikan penyeberangan menuju Karimunjawa dari daratan Jepara dihentikan sementara. Pihaknya tak mau mengambil resiko dengan memberangkatkan kapal dalam kondisi gelombang tinggi.
BACA JUGA: Pemahaman soal Konservasi Karimunjawa Masih Minim"Benar, ombak gede. Kami tidak berani berlayar. Untuk itu kami tunda pelayaran sementara waktu," terang Jefri, (5/12/2021).Penundaan pelayaran ini diakui membuat ada penumpang yang tertahan di Karimunjawa. Mereka berangkat ke Karimunjawa pada Jumat (3/12/2021) lalu, dan seharusnya akan kembali ke Jepara pada hari ini."Kurang lebih penumpang express yang berangkat Jumat dan Sabtu campur warga lokal Karimun sekitar 500-an orang. Itu belum yang penumpang Siginjai. Tapi, rencananya besok pagi kalau cuaca bagus kapal berangkat dan wisata kembali normal semua. Kapal siap jalan. Kalau cuaca bagus dan diizinkan dari Syahbandar Karimunjawa," jelas Jefri.Redaktur: Faqih Mansur HidayatEditor: Budi erje
[caption id="attachment_256591" align="alignnone" width="1280"]

Aktivitas penyeberangan di pelabuhan Jepara, beberapa hari lalu.(MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
MURIANEWS, Jepara- Ombak tinggi yang terjadi di perairan Karimunjawa, membuat lebih dari 500 wisatawan tertahan di Karimunjawa. Musim Baratan (angin barat) yang sudah mulai kini berdampak di perairan Jepara.
Kondisi ini menimbulkan cuaca buruk dan ombak tinggi, termasuk di perairan Karimunjawa, Jepara. Saat ini, tercatat ada lebih dari 500 orang yang tertahan di Pulau Karimunjawa. Otoritas pelayaran melarang kapal penyeberangan beroperasi.
Berdasarkan keterangan resmi Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Karimunjawa, Suni Retma Wanto, menjelaskan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan dini danya gelombang tinggi.
BMKG menyebut, cuaca yang terjadi merupakan dampak dari munculnya Siklon Tropis Nyatoh (925 hPa), yang terpantau bergerak dari Laut Filiphina. Sehingga memberi dampak di perairan utara Jawa.
Suni menyebut gelombang tinggi bisa mencapai ketinggian 1,25 meter sampai 2,5 meter. Ini terjadi di beberapa wilayah. Antara lain di Perairan Karimunjawa dan Jepara. Peringatan dini ini berlaku mulai tanggal 4-7 Desember 2021.
"Untuk itu kami mengimbau untuk menunda keberangkatan kapal, kegiatan kapal wisata sampai dengan kondisi cuaca dan laut aman bagi pelayaran. Serta kegiatan wisata di laut tetap memperhatikan keselamatan dan keamanan pelayanan untuk kapal dan penumpang," kata Suni, Minggu (5/12/2021).
Terpisah, Jefri, Manajer ASDP Indonesia Ferry Cabang Jepara, menyampaikan penyeberangan menuju Karimunjawa dari daratan Jepara dihentikan sementara. Pihaknya tak mau mengambil resiko dengan memberangkatkan kapal dalam kondisi gelombang tinggi.
BACA JUGA: Pemahaman soal Konservasi Karimunjawa Masih Minim
"Benar, ombak gede. Kami tidak berani berlayar. Untuk itu kami tunda pelayaran sementara waktu," terang Jefri, (5/12/2021).
Penundaan pelayaran ini diakui membuat ada penumpang yang tertahan di Karimunjawa. Mereka berangkat ke Karimunjawa pada Jumat (3/12/2021) lalu, dan seharusnya akan kembali ke Jepara pada hari ini.
"Kurang lebih penumpang express yang berangkat Jumat dan Sabtu campur warga lokal Karimun sekitar 500-an orang. Itu belum yang penumpang Siginjai. Tapi, rencananya besok pagi kalau cuaca bagus kapal berangkat dan wisata kembali normal semua. Kapal siap jalan. Kalau cuaca bagus dan diizinkan dari Syahbandar Karimunjawa," jelas Jefri.
Redaktur: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Budi erje