Anggaran Pemeliharaan Stadion GBK Jepara Kecil
Faqih Mansur Hidayat
Jumat, 9 Desember 2022 18:01:03
Ketua Tim 2 Teknis Evaluasi Stadion Kementrian PUPR, Widiarto mengatakan, sebagai stadion dengan tipe lama, sudah semestinya Stadion GBK Jepara diperbaiki. Apalagi, jika didasarkan standar FIFA, stadion kebanggaan warga Jepara itu jauh dari kata layak.
“Kalau memang harus standar sekarang (FIFA, red), mutlak stadion ini harus diperbaiki,” kata Widiarto, saat meninjau Stadion GBK Jepara, Kamis (8/12/2022) kemarin.
Setelah melihat bangunan stadion dan seisinya, Widi menyatakan bahwa harus segera dilakukan perbaikan. Apalagi, letak stadion yang berdekatan dengan pantai. Pengaruh zat pada garam sangat mempengaruhi kondisi bangunan.
“Temuan kita, beberapa kolom yang terpengaruh. Ada ruangan yang sudah korosi. Yang saya kira perlu perbaikan,” ungkap Widi.
Widi melihat, dari sekian stadion, termasuk Stadion GBK Jepara, pada saat membangun di awal semua pihak sangat bersemangat. Namun, setelah jadi tentunya stadion membutuhkan pemeliharaan supaya umur bangunannya terjaga.
Dengan minimnya biaya pemeliharaan, tentunya membuat kondisi bangunan Stadion GBK Jepara cepat rusak. Padahal, biaya pemeliharaan yang cukup itu penting untuk merehabilitasi sisi bangunan yang mungkin mengalami kerusakan lebih dulu dibanding sisi lainnya.
Dengan minimnya biaya pemeliharaan, tentunya membuat kondisi bangunan Stadion GBK Jepara cepat rusak. Padahal, biaya pemeliharaan yang cukup itu penting untuk merehabilitasi sisi bangunan yang mungkin mengalami kerusakan lebih dulu dibanding sisi lainnya.
BACA JUGA: GBK Jepara Kembali Ditinjau Kementrian PUPRTerpisah, Kabid Cipta Karya pada Dinas PUPR Jepara, Hanief Kurniawan menyebut, anggaran pemeliharaan untuk Stadion GBK Jepara tahun 2022 ini hanya sebesar Rp150 juta. Anggaran itu digunakan untuk pemeliharaan rutin. Seperti pengecatan dan penyiraman rumput.“Karena minim dana pemeliharaan, akhirnya dari segi fungsi, menurunnya drastis. Untuk mengebalikannya lagi, butuh anggaran yang besar,” jelas hanief.Hanief menyampaikan, berdasarkan evaluasi tim dari Kementrian PUPR, jika Stadion GBK dikelola dengan baik dan anggaran yang cukup, bukan tidak mungkin stadion yang dibangun sekitar tahun 2001 itu bisa menjadi stadion kelas A.Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Budi Santoso
Murianews, Jepara – Kondisi Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Jepara dinilai sudah memiliki banyak kelemahan. Di sisi lain, anggaran pemeliharaannya masih sangat kecil.
Ketua Tim 2 Teknis Evaluasi Stadion Kementrian PUPR, Widiarto mengatakan, sebagai stadion dengan tipe lama, sudah semestinya Stadion GBK Jepara diperbaiki. Apalagi, jika didasarkan standar FIFA, stadion kebanggaan warga Jepara itu jauh dari kata layak.
“Kalau memang harus standar sekarang (FIFA, red), mutlak stadion ini harus diperbaiki,” kata Widiarto, saat meninjau Stadion GBK Jepara, Kamis (8/12/2022) kemarin.
Setelah melihat bangunan stadion dan seisinya, Widi menyatakan bahwa harus segera dilakukan perbaikan. Apalagi, letak stadion yang berdekatan dengan pantai. Pengaruh zat pada garam sangat mempengaruhi kondisi bangunan.
“Temuan kita, beberapa kolom yang terpengaruh. Ada ruangan yang sudah korosi. Yang saya kira perlu perbaikan,” ungkap Widi.
Widi melihat, dari sekian stadion, termasuk Stadion GBK Jepara, pada saat membangun di awal semua pihak sangat bersemangat. Namun, setelah jadi tentunya stadion membutuhkan pemeliharaan supaya umur bangunannya terjaga.
Dengan minimnya biaya pemeliharaan, tentunya membuat kondisi bangunan Stadion GBK Jepara cepat rusak. Padahal, biaya pemeliharaan yang cukup itu penting untuk merehabilitasi sisi bangunan yang mungkin mengalami kerusakan lebih dulu dibanding sisi lainnya.
BACA JUGA: GBK Jepara Kembali Ditinjau Kementrian PUPR
Terpisah, Kabid Cipta Karya pada Dinas PUPR Jepara, Hanief Kurniawan menyebut, anggaran pemeliharaan untuk Stadion GBK Jepara tahun 2022 ini hanya sebesar Rp150 juta. Anggaran itu digunakan untuk pemeliharaan rutin. Seperti pengecatan dan penyiraman rumput.
“Karena minim dana pemeliharaan, akhirnya dari segi fungsi, menurunnya drastis. Untuk mengebalikannya lagi, butuh anggaran yang besar,” jelas hanief.
Hanief menyampaikan, berdasarkan evaluasi tim dari Kementrian PUPR, jika Stadion GBK dikelola dengan baik dan anggaran yang cukup, bukan tidak mungkin stadion yang dibangun sekitar tahun 2001 itu bisa menjadi stadion kelas A.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Budi Santoso