Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Madrid- Setelah PSG tersingkir dari Liga Champions, pelatih Mauricio Pochettino menghadapi ancaman pemecatan. Selain Pochettino, Direktur Olahraga mereka, juga dimungkinkan harus ‘membayar’ harga untuk kekalahan itu.

PSG secara menyakitkan tersingkir dalam waktu 17 menit, setelah Karim Benzema ‘meledak’ di akhir pertandingan. Hattrick yang diciptakannya membawa Real Madrid melakukan come back di 17 menit akhir pertandingan.

"Saat ini adalah semua yang bisa saya tangani. Adapun masa depan, apa yang akan terjadi, terjadilah. Kami bermain untuk bersaing dan menang. Ini adalah pukulan yang sulit untuk diambil tetapi kami harus tetap tenang sekarang,” ujar Muricio Pochettino, usai pertandingan.

Pernyataan 'que sera sera' atau ‘apa yang terjadi, terjadilah’, yang dilontarkannya, nampaknya tidak sejalan dengan sikap Presiden Klub PSG Nasser Al-Khelaifi. Taipan asal Qatar ini menunjukan sikap murka atas apa yang terjadi pada klubnya ini.

Pochettino dalam kesempatan yang sama menyalahkan ofisial pertandingan. Perangkat wasit yang memimpin pertandingan timnya dinilai melakukan banyak kesalahan yang merugikan timnya.

BACA JUGA: Kalah dari Madrid, Neymar dan Donaruma Bertengkar di Ruang Ganti

"Bagaimana saya bisa menjelaskannya? Sangat mudah untuk menjelaskan. Tapi saya pikir kesalahan terbesar adalah dari VAR untuk gol pertama mereka.Ketika kami mengalami masalah psikologi, karena rasa ketidakadilan, kami terlalu terbuka untuk kebobolan lebih jauh. Pada 1-1 kami masih lolos tetapi kami kebobolan dua lagi,” keluhnya.
"Madrid tidak akan rugi 1-1 untuk membawa pertandingan ke perpanjangan waktu dan kami tidak bisa bereaksi terhadap situasi ini,” tambahnya lagi.Pekan ini, menandai peringatan lima tahun PSG kalah 6-1 dari Barcelona setelah memimpin dari leg pertama 4-0. Hal ini menjadikan hari PSG menjadi lebih buruk, bagi klub yang pada akhirnya menambahkan Lionel Messi ke Kylian Mbappe dan Neymar, dalam upaya memangkan Liga Champions pertama mereka.Dari kubu Real Madrid, Carlo Ancelotti menyebut pertandingan ini sangat fantastis. Bahkan dengan antusias, pelatih asal Italia ini menyebut pertandingan itu sebagai malam tak terlupakan bagi dirinya."Itu adalah keajaiban stadion dengan sejarah fantastis dan klub dengan sejarah fantastis. Ini malam yang tak terlupakan. Pertandingan berubah setelah gol pertama mereka dan atmosfer adalah kunci untuk itu," ujarnya usai pertandingan.Hasil ini tentu melegakan Ancelotti, setidaknya untuk saat ini. Mereka akhirnya mampu lolos ke babak perempat final Liga Champions, di 17 menit terakhir pertandingan. Hasil yang luar biasa bagi dirinya, namun menyakitkan bagi Mauricio Pochettino, tentu saja.Penulis: Budi ErjeEditor: Budi ErjeSumber: Daily Mail

Baca Juga

Komentar

Terpopuler