Setelah Sanksi Inggris, Chelsea Terancam Bangkrut Dalam Waktu Dekat
Murianews
Jumat, 11 Maret 2022 13:50:27
MURIANEWS, London- Setelah pemerintah Inggris menjatuhkan sanksi pada Roman Abramovic, klub Chelsea terancam bangkrut dalam waktu dekat. Klub ini menghadapi situasi serius setelah dilarang menjual tiket dan menjalankan usaha mereka.
Larangan tersebut merupakan buntut dari krisis di Eropa Timur yang melibatkan Rusia dan Ukraina. Keputusan menyerang Ukraina yang dilakukan Rusia, membuat Pemerintah Inggris menjatuhkan sanksi pada semua miliarder asal Rusia yang ada di Inggris.
Para oligarki Rusia di Inggris semuanya disanksi dengan pembekuaan asset mereka. Pemerintah Inggris berencana menyita semua asset milik orang kaya Rusia yanga da di Inggris. Termasuk dalam hal ini Abramovic yang merupakan pemilik klub Chelsea.
Pemerintah Inggris memberi sanksi kepada pemilik Chelsea Roman Abramovich akibat hubungannya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Total ada enam sanksi yang dijatuhkan, termasuk larangan menjual tiket pertandingan dan merchandise Chelsea.
BACA JUGA: Chelsea Dilarang Menjual Tiket Pertandingan dan Berbisnis di Inggris, Kado Pahit Ulang TahunKeputusan Inggris ini, juga membuat Abramovich tak bisa menjual Chelsea. Hanya ada satu jalan keluar terkait penjualan saham klub, yakni diserahkan ke pemerintah dan harus tidak memberi keuntungan bagi Abramovich.
Jika Abramovich tidak mau melepas Chelsea secara cuma-Cuma, maka bisa dipastikan Chelsea akan mengalami kebangrutan dalam waktu dekat. Hukuman dari Pemerintah Inggris ini pelan-pelan bisa membuat klub Inggris akan ‘membusuk’.
Sebuah pilihan yang sulit bagi Abramovic tentu saja. Seban jika dirinya menuruti syarat yang ditetapkan Inggris, maka dirinya akan kehilangan asset senilai 3 Miliar Poundseterling. Disisi lain, Chelsea akan mengalami masalah besar dalam operasionalnya.Akibat dari sanksi pemerintah Inggris, Chelsea dipastikan tidak akan memiliki banyak pemasukan. Bahkan jika tidak ada jalan keluar baru, The Blues kemungkinan tidak akan bisa melanjutkan kompetisi Liga Inggris dan kompetisi di Eropa.Kekuatiran mengenai hal ini mulai muncul di dalam manajemen Chelsea, klub yang menyandang status sebagai Juara Eropa dan Dunia ini. Bagaimanapun Chelsea tetap harus mengeluarkan uang untuk membayar pemain dan karyawan di saat semua pintu pemasukan ditutup.Kabar buruk lainnya, Sponsor utama Chelsea, Three (3) saat ini juga sudah membekukan kerja sama dengan klub asal London Barat itu. Apparel resmi klub, Nike, menunda kesepakatan sebesar 40 juta poundsterling dan mempertimbangankan memutus kerja sama senilai 900 juta poundsterling. Begitu juga dengan Hyundai dan Zapp.Chelsea dikabarkan sedang berusaha meminta jaminan kepada pemerintah Inggris untuk bisa menyelesaikan Liga Inggris musim ini di tengah sanksi berat. Salah satu syarat yang mungkin bisa diberikan pemerintah Inggris kepada Chelsea adalah jika Abramovich rela melepas The Blues tanpa mendapatkan untung sama sekali.Penulis: Budi ErjeEditor: Budi ErjeSumber:
Daily Mail
[caption id="attachment_277443" align="alignleft" width="1152"]

Sanksi Inggris terhadap Abramovic, membuat Chelsea terancam bangkrut dalam waktu dekat. (/www.facebook.com/ChelseaFC/photos)[/caption]
MURIANEWS, London- Setelah pemerintah Inggris menjatuhkan sanksi pada Roman Abramovic, klub Chelsea terancam bangkrut dalam waktu dekat. Klub ini menghadapi situasi serius setelah dilarang menjual tiket dan menjalankan usaha mereka.
Larangan tersebut merupakan buntut dari krisis di Eropa Timur yang melibatkan Rusia dan Ukraina. Keputusan menyerang Ukraina yang dilakukan Rusia, membuat Pemerintah Inggris menjatuhkan sanksi pada semua miliarder asal Rusia yang ada di Inggris.
Para oligarki Rusia di Inggris semuanya disanksi dengan pembekuaan asset mereka. Pemerintah Inggris berencana menyita semua asset milik orang kaya Rusia yanga da di Inggris. Termasuk dalam hal ini Abramovic yang merupakan pemilik klub Chelsea.
Pemerintah Inggris memberi sanksi kepada pemilik Chelsea Roman Abramovich akibat hubungannya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Total ada enam sanksi yang dijatuhkan, termasuk larangan menjual tiket pertandingan dan merchandise Chelsea.
BACA JUGA: Chelsea Dilarang Menjual Tiket Pertandingan dan Berbisnis di Inggris, Kado Pahit Ulang Tahun
Keputusan Inggris ini, juga membuat Abramovich tak bisa menjual Chelsea. Hanya ada satu jalan keluar terkait penjualan saham klub, yakni diserahkan ke pemerintah dan harus tidak memberi keuntungan bagi Abramovich.
Jika Abramovich tidak mau melepas Chelsea secara cuma-Cuma, maka bisa dipastikan Chelsea akan mengalami kebangrutan dalam waktu dekat. Hukuman dari Pemerintah Inggris ini pelan-pelan bisa membuat klub Inggris akan ‘membusuk’.
Sebuah pilihan yang sulit bagi Abramovic tentu saja. Seban jika dirinya menuruti syarat yang ditetapkan Inggris, maka dirinya akan kehilangan asset senilai 3 Miliar Poundseterling. Disisi lain, Chelsea akan mengalami masalah besar dalam operasionalnya.
Akibat dari sanksi pemerintah Inggris, Chelsea dipastikan tidak akan memiliki banyak pemasukan. Bahkan jika tidak ada jalan keluar baru, The Blues kemungkinan tidak akan bisa melanjutkan kompetisi Liga Inggris dan kompetisi di Eropa.
Kekuatiran mengenai hal ini mulai muncul di dalam manajemen Chelsea, klub yang menyandang status sebagai Juara Eropa dan Dunia ini. Bagaimanapun Chelsea tetap harus mengeluarkan uang untuk membayar pemain dan karyawan di saat semua pintu pemasukan ditutup.
Kabar buruk lainnya, Sponsor utama Chelsea, Three (3) saat ini juga sudah membekukan kerja sama dengan klub asal London Barat itu. Apparel resmi klub, Nike, menunda kesepakatan sebesar 40 juta poundsterling dan mempertimbangankan memutus kerja sama senilai 900 juta poundsterling. Begitu juga dengan Hyundai dan Zapp.
Chelsea dikabarkan sedang berusaha meminta jaminan kepada pemerintah Inggris untuk bisa menyelesaikan Liga Inggris musim ini di tengah sanksi berat. Salah satu syarat yang mungkin bisa diberikan pemerintah Inggris kepada Chelsea adalah jika Abramovich rela melepas The Blues tanpa mendapatkan untung sama sekali.
Penulis: Budi Erje
Editor: Budi Erje
Sumber:
Daily Mail