Presiden Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) Aleksander Ceferin membantah adanya tekanan politik dibalik keputusan sanksi bagi sepak bola Rusia. Hukuman untuk Rusia sudah benar, namun memang menimbulkan rasa kasihan bagi pemain dan klub dari Rusia yang terkena imbas.
Selanjutnya Ceferin juga mengatakan keputusan UEFA memberi sanksi kepada Rusia merupakan hal yang tepat. Pria asal Slovenia itu juga membantah jika keputusan yang diambil UEFA karena adanya tekanan politik.
"Sanksi [untuk Rusia] diperlukan. Bagi kami [tragedi di Ukraina] ibarat sebuah pukulan. Para politikus tidak memengaruhi kami, meski politik adalah bagian dari kehidupan. Kami justru yang mempengaruhi mereka untuk memberi investasi lebih banyak kepada infrastruktur sepak bola," ujar Ceferin dilansir dari Corriere della Serra.
"Ini bukan [keputusan] politik, tetapi ini soal krisis kemanusiaan. Kami sudah menjatuhkan sanksi olahraga dan memberikan lebih dari 1 juta euro untuk anak-anak dan pengungsi Ukraina," sambung Ceferin.
Meski demikian, Aleksander Ceferin juga menyatakan, dirinya tidak tega melihat pemain-pemain dari Rusia terkena imbas sanksi dari UEFA dan juga FIFA. Situasi ini sungguh menimbulkan dilema. Namun semua harus diputuskan.
"Hati saya menangis untuk menghukum para pemain. Ini bukan perang mereka, bukan mereka yang mengambil keputusan atau menginginkan perang ini. Tapi kami harus menunjukkan persatuan demi perdamaian," ucap Ceferin.UEFA dan FIFA melarang klub-klub dan timnas Rusia untuk berpartisipasi di kompetisi internasional per 28 Februari 2022. Hal tersebut memaksa Rusia mengubur impian tampil di Piala Dunia 2022 karena dilarang bertanding di babak playoff kontra Polandia.Rusia juga kehilangan final Liga Champions 2022 yang semula dijadwalkan digelar Zenit St. Petersburg. UEFA kemudian memindahkan final Liga Champions 2022 ke Stade de France, Prancis.Di level klub Spartak Moscow juga resmi dicoret dari babak 16 besar Liga Europa. Padahal mereka seharusnya menghadapi RB Leipzig. Hal itu otomatis membuat RB Leipzig lolos ke babak perempat final.Penulis: Budi ErjeEditor: Budi ErjeSumber:
[caption id="attachment_277646" align="alignleft" width="2096"]

Presiden UEFA, Aleksander Ceferin menegaskan hukuman pada Rusia bukan karena tekanan politik. (.facebook.com/photo)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Presiden Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) Aleksander Ceferin membantah adanya tekanan politik dibalik keputusan sanksi bagi sepak bola Rusia. Hukuman untuk Rusia sudah benar, namun memang menimbulkan rasa kasihan bagi pemain dan klub dari Rusia yang terkena imbas.
Selanjutnya Ceferin juga mengatakan keputusan UEFA memberi sanksi kepada Rusia merupakan hal yang tepat. Pria asal Slovenia itu juga membantah jika keputusan yang diambil UEFA karena adanya tekanan politik.
"Sanksi [untuk Rusia] diperlukan. Bagi kami [tragedi di Ukraina] ibarat sebuah pukulan. Para politikus tidak memengaruhi kami, meski politik adalah bagian dari kehidupan. Kami justru yang mempengaruhi mereka untuk memberi investasi lebih banyak kepada infrastruktur sepak bola," ujar Ceferin dilansir dari Corriere della Serra.
"Ini bukan [keputusan] politik, tetapi ini soal krisis kemanusiaan. Kami sudah menjatuhkan sanksi olahraga dan memberikan lebih dari 1 juta euro untuk anak-anak dan pengungsi Ukraina," sambung Ceferin.
BACA JUGA: Setelah Hukum Rusia, FIFA Didesak Untuk Juga Menghukum Israel
Meski demikian, Aleksander Ceferin juga menyatakan, dirinya tidak tega melihat pemain-pemain dari Rusia terkena imbas sanksi dari UEFA dan juga FIFA. Situasi ini sungguh menimbulkan dilema. Namun semua harus diputuskan.
"Hati saya menangis untuk menghukum para pemain. Ini bukan perang mereka, bukan mereka yang mengambil keputusan atau menginginkan perang ini. Tapi kami harus menunjukkan persatuan demi perdamaian," ucap Ceferin.
UEFA dan FIFA melarang klub-klub dan timnas Rusia untuk berpartisipasi di kompetisi internasional per 28 Februari 2022. Hal tersebut memaksa Rusia mengubur impian tampil di Piala Dunia 2022 karena dilarang bertanding di babak playoff kontra Polandia.
Rusia juga kehilangan final Liga Champions 2022 yang semula dijadwalkan digelar Zenit St. Petersburg. UEFA kemudian memindahkan final Liga Champions 2022 ke Stade de France, Prancis.
Di level klub Spartak Moscow juga resmi dicoret dari babak 16 besar Liga Europa. Padahal mereka seharusnya menghadapi RB Leipzig. Hal itu otomatis membuat RB Leipzig lolos ke babak perempat final.
Penulis: Budi Erje
Editor: Budi Erje
Sumber:
Corriere della Serra.