Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Palermo- Permainan Italia saat menghadapi Makedonia Utara mendominasi penuh pertandingan. Namun pada kenyataanya Italia tersingkir. Marco Verratti mengaku bingung untuk memahami kenyataan ini.

Italia tersingkir setelah kalah 0-1 di semifinal Play off Piala Dunia dari Makedonia Utara, saat kedua tim bertemu di Stadion Renzo Barbera, Palermo, Jumat (25/3/2022) dinihari WIB. Meski mendominasi, Italia terkapar melalui gol yang terjadi di menit ke-90+2.

"Ini mimpi buruk. Kami memiliki para pemain untuk menantang turnamen. Sulit untuk dipahami. Saya pikir kami mendominasi pertandingan ini dan kami seharusnya menang. Kami harus menang," kata Verratti seperti tak percaya usai pertandingan, di Palermo.

Gli Azzurri Italia, tiba-tiba berubah menjadi ‘bukan siapa-siapa’. Dari Juara UEFA EURO 2020 musim panas lalu, mereka menjadi tim yang gagal lolos ke final play-off. Mereka dikalahkan secara menyakitkan, oleh tim yang tidak pernah dianggap, Makedonia Utara.

"Kami harus mencetak gol lebih awal dan menutupnya, karena kami lebih unggul, kami bisa melakukan yang lebih baik. Ini adalah sepak bola, sangat penting untuk menjadi klinis dan kejam. Sangat sulit untuk dijelaskan. Itu adalah mimpi buruk," tambah Marco Verratti.

BACA JUGA: Italia Gagal di Piala Dunia 2022, Jorginho Merasa Sangat Bersalah

Kegagalan ini membuat Verratti mengalami hari-hari buruk dalam beberapa pekan terakhir. Sebelumnya dirinya telah mendapatka ‘satu pukulan telak’ bulan ini dengan keluarnya Paris Saint-Germain dari Liga Champions.Lebih menyakitkan lagi, Marco Verratti adalah bagian dari Timnas Italia yang di Piala Dunia 2018 juga gagal menembus putaran final. Kegagalan Italia menembus Piala Dunia 2022 menjadi yang kedua berturut-turut dan yang ketiga dalam sejarah, setelah pada Piala Dunia 1958 mereka juga gagal."Melihat sekeliling ruang ganti, kami memiliki para pemain untuk menantang turnamen itu sendiri, namun di sini kita berbicara tentang bencana. Sangat sulit untuk pergi dari Hero to Zerp,” ujarnya penuh penyesalan."Kami mengalami masa-masa spesial bersama dan saya akan selalu bangga dengan rekan satu tim saya. Ini adalah sepak bola, Anda harus mencetak gol. Kami tidak mengelolanya, tetapi kami memberikan semua yang kami miliki. Meski, itu tidak cukup,” tambahnya."Kita harus bertanya pada diri sendiri sekarang. Ada beberapa nasib buruk, tetapi Anda juga perlu membuat keberuntungan anda sendiri,"lanjutnya.Penulis: Budi ErjeEditor: Budi ErjeSumber: Football Italia

Baca Juga

Komentar

Terpopuler