Pemberitaan seputar kondisi Roman Abramovich, yang merupakan pemilik klub Chelsea, Inggris kembali ramai. Miliarder Rusia itu kini dilaporkan kehilangan penglihatannya setelah tabung gas air mata meledak, saat dorinya meninggalkan perundingan di Ukraina, baru-baru ini.
Dalam kejadian itu, Roman Abramovich telah dibawa ke rumah sakit umum di ibukota Turki, Ankara untuk menjalani perawatan setelah insiden ini. Sejak kejadian ini, awalnya Abramovich diklaim telah diracuni saat menghadiri pembicaraan damai di Ukraina. Namun penyebab sebenarnya atas kejadian ini akhirnya terungkap.
Sebelumnya juga sempat beredar kabar, Abramovich dan dua warga Ukraina dilaporkan diracuni oleh bahan kimia Perang Dunia I melalui cokelat beracun. Tetapi kabar itu kemudian dibanatah oleh pihak Rusia. Sumber di Turki, tempat Abramovich dirawat, menyebut su milarder terluka oleh tabung gas air mata dan bukan oleh racun.
"Abramovich tidak diracuni, media Turki melaporkan bahwa dia diracuni dengan gas air mata. Surat kabar online Haberturk dan televisi ccnturk keduanya mencatat bahwa gejala terbakar pada kulit dan mata Abramovich diyakini disebabkan oleh tabung gas yang meledak di sebelahnya saat ia meninggalkan pertemuan,” demikian lansiran berita dari beberapa media di Eropa.
Roman Abrahamovic setelah kejadian itu segera diterbangkan ke Ankara. Kehadirannya tidak dipublikasikan dan daftar perjalanannya dirahasiakan. Namun tidak diketahui pasti apakah ledakan gas air mata itu disengaja atau tidak.Akibat kejadian ini, Abramovich dilaporkan mengalami kebutaan sementara pada indera pengelihatannya. Selain itu, kulit tangan dan wajahnya juga terkelupas, dalam insiden itu.Menyusul meletusnya perang Rusia – Ukraina, Roman Abramovich diketahui terlibat dalam sebuah usaha damai. Taipan ini mendatangi sebuah perundingan upaya damai di Ukraina. Namun dalam proses itu, dirinta mengalami insiden.Penulis: Budi ErjeEditor: Budi ErjeSumber:
[caption id="attachment_281796" align="alignleft" width="1038"]

Abramovich ternyata terkena ledakan gas air mata, bukan diracun seperti awal diberitakan. (fbchelseaindonesia/photos)[/caption]
MURIANEWS, London- Pemberitaan seputar kondisi Roman Abramovich, yang merupakan pemilik klub Chelsea, Inggris kembali ramai. Miliarder Rusia itu kini dilaporkan kehilangan penglihatannya setelah tabung gas air mata meledak, saat dorinya meninggalkan perundingan di Ukraina, baru-baru ini.
Dalam kejadian itu, Roman Abramovich telah dibawa ke rumah sakit umum di ibukota Turki, Ankara untuk menjalani perawatan setelah insiden ini. Sejak kejadian ini, awalnya Abramovich diklaim telah diracuni saat menghadiri pembicaraan damai di Ukraina. Namun penyebab sebenarnya atas kejadian ini akhirnya terungkap.
Sebelumnya juga sempat beredar kabar, Abramovich dan dua warga Ukraina dilaporkan diracuni oleh bahan kimia Perang Dunia I melalui cokelat beracun. Tetapi kabar itu kemudian dibanatah oleh pihak Rusia. Sumber di Turki, tempat Abramovich dirawat, menyebut su milarder terluka oleh tabung gas air mata dan bukan oleh racun.
BACA JUGA: Roman Abramovich Diracun Saat Hadiri Perundingan Damai di Kyiv
"Abramovich tidak diracuni, media Turki melaporkan bahwa dia diracuni dengan gas air mata. Surat kabar online Haberturk dan televisi ccnturk keduanya mencatat bahwa gejala terbakar pada kulit dan mata Abramovich diyakini disebabkan oleh tabung gas yang meledak di sebelahnya saat ia meninggalkan pertemuan,” demikian lansiran berita dari beberapa media di Eropa.
Roman Abrahamovic setelah kejadian itu segera diterbangkan ke Ankara. Kehadirannya tidak dipublikasikan dan daftar perjalanannya dirahasiakan. Namun tidak diketahui pasti apakah ledakan gas air mata itu disengaja atau tidak.
Akibat kejadian ini, Abramovich dilaporkan mengalami kebutaan sementara pada indera pengelihatannya. Selain itu, kulit tangan dan wajahnya juga terkelupas, dalam insiden itu.
Menyusul meletusnya perang Rusia – Ukraina, Roman Abramovich diketahui terlibat dalam sebuah usaha damai. Taipan ini mendatangi sebuah perundingan upaya damai di Ukraina. Namun dalam proses itu, dirinta mengalami insiden.
Penulis: Budi Erje
Editor: Budi Erje
Sumber:
The Sun