Atlet Paralayang Terjatuh Dalam Latihan, Warga Sempat Mengira Ada Pesawat Jatuh
Murianews
Sabtu, 2 April 2022 14:55:53
MURIANEWS, Semarang- Atlet Paralayang Kabupaten Semarang, Yazid Khairil Azis tewas dalam insiden tragis saat berlatih bersama rekan-rekannya. Yazid diketahui terjatuh dari ketinggian 200 meter, dan warga sempat mengira sebagai pesawat jatuh.
Namun, belum habis kekagetan mereka, warga Desa Gedong, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jumat (1/4/2022) siang, malah syock. Sebab, ternyata apa yang semula dikira pesawat itu, setelah dipastikan, yang jatuh dari langit itu adalah sesosok manusia.
Andi Setyawan, pemilik rumah yang menjadi lokasi jatuhnya Yazid Khairil Azis menyatakan sempat panik dalam kejadian itu. Saat itu dirinya dan keluarganya baru saja kembali dari sebuah keperluan.
Sekitar Lima menit sebelumnya, Andi mengaku sempat meminta anaknya untuk keluar dari ruangan yang akhirnya menjadi lokasi jatuhnya Yazid. Andi meminta anaknya untuk melakukan sesuatu di luar.
Sesaat kemudian, Andi Setiawan mengaku mendengar suara keras di bagian rumahnya. Pada awalnya, dirinya mengira terjadi gempa, sehinga dirinya langsung mengevakuasi keluarganya ke luar rumah.
BACA JUGA: Terjatuh dari Ketinggian 200 Meter, Yaziz Khairil Azia, Atlet Paralayang Semarang Tewas Dalam Latihan"Setelah itu, ada suara seperti bom sangat keras, saya kira itu gempa dan anak saya langsung teriak. Langsung saya menyuruh anak dan istri untuk ke luar rumah," ujarnya memberikan penjelasan.
Lokasi jatuhnya Yazid berada di lantai 2 rumah Ando Setiawan yang merupakan bagian ruang keluarga. Akibat kejadian ini, beberapa bagian rumah mengalami kerusakan, karena tertimpa tubuh Yazid yang terjatuh dari ketinggian.
Setelah memastikan tidak terjadi gempa atau pesawat jatuh, Andi Setiawan selanjutnya kembali masuk rumah. Dirinya kemudian memeriksa situasi yang terjadi di lantai 2 rumahnya."Saya kaget kenapa rumah saya bolong bagian atas, langsung saya mendekat dan melihat ke atas ada sesuatu seperti layang-layang warna merah kecil. Saya kira itu milik anak kecil soalnya benda itu masih melayang di atas jaraknya sekitar lebih dari 600 meter," tambahnya.Kemudian saat dirinya memeriksa lebih teliti, dirinya sangat kaget karena menemukan helm, dan juga sesosok jasad manusia di lantai rumahnya. Hal ini langsung membuat Andi mengaku sempat gemetaran."Setelah melihat bawah, pertama kali yang saya lihat kok ada helm seperti helm gowes gitu, saya kira dulu yang memasang plafon rumah saya, pakai helm dan ketinggalan di atas. Lalu saya lihat di sebelahnya ternyata ada korban jatuh dari atas dan seketika itu saya kaget dan badan langsung gemetar," kata pemilik rumah.Jatuhnya atlet paralayang membuat rumah Andi rusak parah di bagian genteng, plafon, meja dan kursi rumahnya. Saat itu juga dirinya langsung memanggil Kepala Desa Gedong, untuk membantu evakuasi.Saat itu, posisi atlet paralayang itu tergeletak dibawah meja milik Andi. Setalah jasad Yazid dibawa ke Rumah Sakit, warga bergotong royong memperbaiki atap rumah Andi Setiawan.Penulis: Budi ErjeEditor: Budi ErjeSumber:
Tribun.news
[caption id="attachment_282040" align="alignleft" width="1229"]

Foto Almarhum Yazid Khairil Aziz, yang bertebaran di media sosial, sebagai bagian duka cita mendalam. (FB)[/caption]
MURIANEWS, Semarang- Atlet Paralayang Kabupaten Semarang, Yazid Khairil Azis tewas dalam insiden tragis saat berlatih bersama rekan-rekannya. Yazid diketahui terjatuh dari ketinggian 200 meter, dan warga sempat mengira sebagai pesawat jatuh.
Namun, belum habis kekagetan mereka, warga Desa Gedong, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jumat (1/4/2022) siang, malah syock. Sebab, ternyata apa yang semula dikira pesawat itu, setelah dipastikan, yang jatuh dari langit itu adalah sesosok manusia.
Andi Setyawan, pemilik rumah yang menjadi lokasi jatuhnya Yazid Khairil Azis menyatakan sempat panik dalam kejadian itu. Saat itu dirinya dan keluarganya baru saja kembali dari sebuah keperluan.
Sekitar Lima menit sebelumnya, Andi mengaku sempat meminta anaknya untuk keluar dari ruangan yang akhirnya menjadi lokasi jatuhnya Yazid. Andi meminta anaknya untuk melakukan sesuatu di luar.
Sesaat kemudian, Andi Setiawan mengaku mendengar suara keras di bagian rumahnya. Pada awalnya, dirinya mengira terjadi gempa, sehinga dirinya langsung mengevakuasi keluarganya ke luar rumah.
BACA JUGA: Terjatuh dari Ketinggian 200 Meter, Yaziz Khairil Azia, Atlet Paralayang Semarang Tewas Dalam Latihan
"Setelah itu, ada suara seperti bom sangat keras, saya kira itu gempa dan anak saya langsung teriak. Langsung saya menyuruh anak dan istri untuk ke luar rumah," ujarnya memberikan penjelasan.
Lokasi jatuhnya Yazid berada di lantai 2 rumah Ando Setiawan yang merupakan bagian ruang keluarga. Akibat kejadian ini, beberapa bagian rumah mengalami kerusakan, karena tertimpa tubuh Yazid yang terjatuh dari ketinggian.
Setelah memastikan tidak terjadi gempa atau pesawat jatuh, Andi Setiawan selanjutnya kembali masuk rumah. Dirinya kemudian memeriksa situasi yang terjadi di lantai 2 rumahnya.
"Saya kaget kenapa rumah saya bolong bagian atas, langsung saya mendekat dan melihat ke atas ada sesuatu seperti layang-layang warna merah kecil. Saya kira itu milik anak kecil soalnya benda itu masih melayang di atas jaraknya sekitar lebih dari 600 meter," tambahnya.
Kemudian saat dirinya memeriksa lebih teliti, dirinya sangat kaget karena menemukan helm, dan juga sesosok jasad manusia di lantai rumahnya. Hal ini langsung membuat Andi mengaku sempat gemetaran.
"Setelah melihat bawah, pertama kali yang saya lihat kok ada helm seperti helm gowes gitu, saya kira dulu yang memasang plafon rumah saya, pakai helm dan ketinggalan di atas. Lalu saya lihat di sebelahnya ternyata ada korban jatuh dari atas dan seketika itu saya kaget dan badan langsung gemetar," kata pemilik rumah.
Jatuhnya atlet paralayang membuat rumah Andi rusak parah di bagian genteng, plafon, meja dan kursi rumahnya. Saat itu juga dirinya langsung memanggil Kepala Desa Gedong, untuk membantu evakuasi.
Saat itu, posisi atlet paralayang itu tergeletak dibawah meja milik Andi. Setalah jasad Yazid dibawa ke Rumah Sakit, warga bergotong royong memperbaiki atap rumah Andi Setiawan.
Penulis: Budi Erje
Editor: Budi Erje
Sumber:
Tribun.news