Wasit Bundesliga Jerman, Matthias Jollenbeck menjadi pembicaran dunia, setelah menghentikan pertandingan untuk memberi kesempatan berbuka puasa bagi pemain muslim. Kejadian ini berlangsung pada pertandingan tengah pekan di Bundesliga Jerman baru-baru ini.
Keputusan Matthias Jollenbeck memberikan kesempatan bagi para pemain muslim berbuka puasa diapresiasi banyak pihak. Meskipun hal itu bukan menjadi inisiatif dari dirinya, namun keputusannya dianggap telah menunjukan sebuah sikap respek yang harus selalu muncul di arena sepak bola.
Kejadian ini berlangsung saat FC Augsburg vs Mainz bertanding di Stadion WWK Arena, tengah pekan lalu. Pertandingan ini merupakan pertandingan pekan ke-26 Bundesliga yang diselenggarakan Rabu (6/4/2022) waktu setempat.
Media Jerman, membeberkan keputusan Matthias Jollenbeck yang menghentikan pertandingan pada menit ke-65. Keputusan itu diambil setelah dirinya mendapatkan permintaan dari Kapten Mainz, Moussa Niakhate yang kebetulan seorang muslim.
Pada pukul 19:54 waktu setempat Niakhate terlihat mendapatkan dua botol minum dari rekan setimnya, kiper Robin Zentner. Setelah banyak minum, bek asal Prancis itu kembali melanjutkan pertandingan dan berterima kasih kepada wasit Jollenbeck.Di pertandingan-pertandingan Eropa, penghentian pertandingan untuk memberi kesempatan bagi pemain muslim berbuka puasa jarang terjadi. Apalagi pemain-pemain muslim di Eropa memang tidak mendominasi.Di Bundesliga Jerman, keputusan Jollenbeck menghentikan pertandingan untuk berbuka puasa menjadi yang pertama terjadi. Jollenbeck disebut menjadi wasit pertama di Bundesliga yang melakukannya.Pada pertandingan ini FC Augsburg akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor 2-1. Kemenangan ini diciptakan melalui gol yang diciptakan oleh Jeffrey Gouweleeuw (pinalti) dan Ruben Vargas. Sedangkan Mainz membalas lewat gol Silvan Widmer.Penulis: Budi ErjeEditor: Budi ErjeSumber:
[caption id="attachment_284133" align="alignleft" width="744"]

Wasit Bundesliga Jerman, Matthias Jollenbeck menghentikan pertandingan untuk memberi kesempatan pemain muslim berbuka puasa.(Tangkapan Layar)[/caption]
MURIANEWS, Augsburg- Wasit Bundesliga Jerman, Matthias Jollenbeck menjadi pembicaran dunia, setelah menghentikan pertandingan untuk memberi kesempatan berbuka puasa bagi pemain muslim. Kejadian ini berlangsung pada pertandingan tengah pekan di Bundesliga Jerman baru-baru ini.
Keputusan Matthias Jollenbeck memberikan kesempatan bagi para pemain muslim berbuka puasa diapresiasi banyak pihak. Meskipun hal itu bukan menjadi inisiatif dari dirinya, namun keputusannya dianggap telah menunjukan sebuah sikap respek yang harus selalu muncul di arena sepak bola.
Kejadian ini berlangsung saat FC Augsburg vs Mainz bertanding di Stadion WWK Arena, tengah pekan lalu. Pertandingan ini merupakan pertandingan pekan ke-26 Bundesliga yang diselenggarakan Rabu (6/4/2022) waktu setempat.
BACA JUGA: Menjalani Puasa Ramadan, Karim Benzema Sukses Mencetak Hattrick
Media Jerman, membeberkan keputusan Matthias Jollenbeck yang menghentikan pertandingan pada menit ke-65. Keputusan itu diambil setelah dirinya mendapatkan permintaan dari Kapten Mainz, Moussa Niakhate yang kebetulan seorang muslim.
Pada pukul 19:54 waktu setempat Niakhate terlihat mendapatkan dua botol minum dari rekan setimnya, kiper Robin Zentner. Setelah banyak minum, bek asal Prancis itu kembali melanjutkan pertandingan dan berterima kasih kepada wasit Jollenbeck.
Di pertandingan-pertandingan Eropa, penghentian pertandingan untuk memberi kesempatan bagi pemain muslim berbuka puasa jarang terjadi. Apalagi pemain-pemain muslim di Eropa memang tidak mendominasi.
Di Bundesliga Jerman, keputusan Jollenbeck menghentikan pertandingan untuk berbuka puasa menjadi yang pertama terjadi. Jollenbeck disebut menjadi wasit pertama di Bundesliga yang melakukannya.
Pada pertandingan ini FC Augsburg akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor 2-1. Kemenangan ini diciptakan melalui gol yang diciptakan oleh Jeffrey Gouweleeuw (pinalti) dan Ruben Vargas. Sedangkan Mainz membalas lewat gol Silvan Widmer.
Penulis: Budi Erje
Editor: Budi Erje
Sumber:
Deutschlandfunk Sport