Cara Bertahan Atletico Madrid Disebut Sebagai Gaya ‘Prasejarah’, Simeone Ogah Terpancing

[caption id="attachment_284513" align="alignleft" width="1598"] Diego Simeone tidak mau terpancing dengan penilaian terhadap timmya yang disebut defensif. (.facebook.com/AtleticodeMadrid/photos)[/caption] MURIANEWS, Madrid- Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone enggan terprovokasi komentar panas Guardiola. Sebelumnya, timnya disebut memainkan permainan defensive dengan gaya ‘prasejarah’ saat berhadapan dengan Manchester City. Diego Simeone menyatakan Atletico Madrid masih akan memainkan pertahanan ketat di leg kedua, perempat final Liga Champions mereka. Meskipun di pertandingan ini timnya butuh gol jika ingin melanjutkan ke babak selanjutnya, bermain bertahan adalah pilihan yang cocok. Pada leg pertama di Etihad Stadium, Man City meski menang 1-0, kenyataannya harus bekerja sangat keras melawan pertahanan Atletico Madrid yang berisi 5 pemain. Gaya defensif negatif ini tidak hanya mengganggu para pemain Manchester City, tetapi juga pelatih Pep Guardiola yang berdiri di luar touchline. Guardiola sempat mengeluh, tidak mudah menghadapi pertahanan "prasejarah" semacam itu. BACA JUGA: Diego Simeone Tegaskan Jika Atletico Madrid Tak Gentar Hadapi Manchester City "Saya sudah menjadi pelatih sejak 2005 dan saya selalu mengatakan pada diri sendiri untuk tidak pernah bersikap tidak hormat kepada rekan-rekan saya. Saya menempatkan diri saya di posisi pelatih saingan. Saya mengerti bahwa ada berbagai cara untuk mengekspresikan perasaan sebagai pelatih," ujar Diego Simeone. Simeone kemudian mengutip kata-kata mendiang ayahnya yang menyiratkan untuk tidak membiarkan ‘mulut membahayakan badan’. Pelatih Atletico cukup bijak untuk tidak terjebak dalam provokasi umum lawan. "Ketika seseorang merendahkan rekan-rekan mereka, saya selalu mengabaikan itu. Seperti yang biasa dikatakan ayah saya, 'Mulut itu bisa menyakiti tubuh.' Kita semua memiliki hak untuk mengekspresikan pendapat pribadi kita dalam berbagai cara. Dan saya memiliki cara saya sendiri untuk selalu menghormati orang lain," ujar Simeone. Pelatih berusia 52 tahun itu mengatakan dirinya sempat menonton pertandingan antara Manchester City melawan Liverpool. Menurutnta, itu sebuah pertandingan di mana kedua tim sama-sama menawarkan "sepak bola indah" dengan gaya masing-masing. Selanjutnya, saat Manchester City akan menjadi lawan Atletico Madrid, Simeone mengharapkan mereka untuk tetap bermain seperti itu. Sedangkan Atletico Madrid akan merespons dengan secara adil juga di sana. "Saya tidak akan melepaskan nilai-nilai yang selalu kami yakini. Tapi mudah-mudahan tim bisa berkoordinasi lebih baik, memutar bola lebih cepat, lebih akurat dalam serangan balik. Mudah-mudahan pemain kami yang paling penting akan memainkan permainan yang hebat. Atletico akan memberikan segalanya. Kita benar-benar bisa menyakiti mereka. Dalam pertandingan papan atas, apa pun bisa terjadi," tandasnya. Atletico Madrid dan Man City akan menjalani pertandingan leg kedua perempat final Liga Champions di Stadion Wanda Metropolitano, Kamis (14/4/2022) dinihari WIB. Pemenang pertandingan ini akan melanjutkan ke babak Semifinal. Berdasarkan hasil pertandingan yang sudah terjadi, di Semifinal pemenang pertandingan ini akan berhadapan dengan Real Madrid. Tim Spanyaol lainnya ini baru saja berhasil menyingkirkan Chelsea dengan agregat 5-4. Penulis: Budi Erje Editor: Budi Erje Sumber: Daily Mail