Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Hanoi- Tim Pencak Silat Indonesia di SEA Games 2022, Vietnam, mengalami kegagalan. Mereka yang ditargetkan bisa meraih empat medali emas akhirnya hanya mampu merebut sekeping medali emas.

Secara keseluruhan Pencak Silat Indonesia di SEA Games 2022 berhasil merebut 1 emas, 4 perak dan 3 perunggu. Hasil ini jauh dari target awal yang mematok 4 medali emas. Terkait hal ini, Wakil Sekretaris Jenderal PB IPSI memberikan alasannya.

Wakil Sekjen PB IPSI, Bayu Syahjohan menyebut ada indikasi upaya ‘penjegalan’ terhadap pesilat-pesilat Indonesia. Sehingga Tim Silat Indonesia akhirnya gagal mendapatkan perolehan medali seperti yang ditargetkan.

Bahkan Bayu Syahjohan berani menyatakan ada faktor nonteknis terkait fairplay. Pihaknya juga merasakan ada kolaborasi antarnegara peserta untuk menjegal pesilat Indonesia.

BACA JUGA: Timnas Indonesia U-23 Hadapi Thailand di Semifinal SEA Games 2022

"Ada yang wasit yang berbicara ke saya, dan meminta saya untuk tenang karena mereka memastikan bersikap netral terhadap Indonesia. Ini artinya memang ada komunikasi itu untuk menjegal Indonesia," tutur Bayu seperti dikutip dari Antara.

Bayu lalu mencontohkan momen indikasi kecurangan ketika Puspa Arum Sari turun di nomor seni tunggal putri. Dalam pertandingan itu, secara mengejutkan pesilat Filipina malah dimenangkan. Padahal saat itu Puspa bisa dikatakan mendominasi pertandingan.
"Puspa itu nyata-nyatanya tidak ada lawan di tunggal putri. Lawan Filipina di final jika dilihat videonya jelas kalau lawan itu tidak ada power. Dia seperti anak TK lawan anak SMA. Tapi ini subjektifitas penilaian saya," ujar Bayu memberikan argumentasi.Kasus lainnya adalah pada pertandingan Iqbal Chandra Pratama, peraih emas Asian Games 2018. Pada pertandingan itu Iqbal sudah memimpin 20 angka atas lawannya. Namun kemudian bisa tersusul tanpa ada perlawanan dari lawannya."Terkait pertandingan Iqbal ini kami protes dan sudah membayar protes, tapi ternyata hasilnya tak dapat dianulir," ucap Bayu dengan masygul.Bayu juga mencontohkan hal lain ketika Hanifan Yudani Kusumah yang juga meraih emas di Asian Games 2018 kalah di babak penyisihan. Bayu menyebut Hanifan dirugikan oleh keputusan juri.Bayu juga menyoroti pengurangan 10 poin yang dialami Mustakim saat tampil di kelas B putra. Menurut Bayu, pelanggaran yang dilakukan Mustakim tak tergolong berat sehingga sejatinya hanya perlu dikurangi lima poin.Penulis: Budi ErjeEditor: Budi ErjeSumber: CNN Indonesia

Baca Juga

Komentar