Carlo Ancelotti Tiba-tiba Bersikap ‘Sombong’, Sebut Liverpool Terlalu Mudah Dikalahkan
Murianews
Selasa, 31 Mei 2022 10:09:39
MURIANEWS, Madrid – Final Liga Champions 2021-2022 sudah berakhir, dan Real Madrid berhasil menambah koleksi gelarnya menjadi 14 tahun ini. Namun, bagi pendukung Liverpool yang kalah 0-1, bisa jadi ‘rasa kecewanya’ akan kembali muncul, setelah Carlo Ancelotti menyampaikan pernyataan baru-baru ini.
Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelloti baru-baru ini kembali ‘memanaskan’ situasi menyusul kemenangan klubnya atas Liverpool. Don Carlo, pelatih asal Italia ini mengeluarkan pernyataan yang bisa saja akan membuat para penggemar Liverpool kembali sakit hati.
Dilansir dari The Mirror, Carlo Ancelloti menyampaikan pendapat yang disebut-sebut seperti ‘menggosokan garam’ di ‘luka’ Liverpool. Itu setelah dirinya menyebut, mengalahkan Liverpool adalah terlalu mudah bagi Real Madrid.
"Kami bekerja sangat keras untuk mengatasi PSG, Chelsea dan kemudian Man City. Namun, mengalahkan Liverpool terlalu mudah bagi Real dibandingkan dengan lawan di babak sebelumnya," demikian dikatakan Ancelloti dengan nada pongah.
BACA JUGA: Real Madrid Juara Liga Champions, Chelsea Ikut Kecipratan 368 Miliar Tanpa BerkeringatPelatih berusia 62 tahun itu juga mengatakan, menghadapi Liverpool di pertandingan final, tidaklah serumit seperti menghadapi tim-tim di babak sistem gugur. Di babak sistem gugur, timnya tidak bisa memastikan siapa yang akan dihadapi selanjutnya. Sedangkan di final, timnya sudah bisa fokus pada lawan yang pasti.
"Tidak seperti tim di babak sistem gugur, Real Madrid sudah tahu siapa lawan mereka dan memiliki cukup waktu untuk mempersiapkannya. Saya telah melatih mereka (pemain Real) untuk mengunci ruang di belakang pertahanan - di mana Liverpool suka mengeksploitasi. Kami memanfaatkan bola-bola panjang untuk menggali kelemahan di dua koridor perbatasan The Kop. Bek sayap mereka terus-menerus menyerang dan meninggalkan celah yang terlalu besar,” katanya membeberkan kunci sukses timnya.Jika melihat pertandingan Final Liga Champions antara Real Madrid Vs Liverpool, memang seperti itulah gambaran yang terjadi. Real Madrid memiliki gol dan menyelesaikan pertandingan dengan mengandalkan serangan balik yang sangat cepat dan efektif.Berawal dari sisi kanan lapangan, F. Valverde melaju dengan sangat cepat sebelum menyeberang ke sisi berlawanan. Hal ini membuat Vinicius Jr bisa dengan mudah berlari melewati Trent-Alexander Arnorld, dan ‘membunuh’ kiper Alisson Becker.Gol itu juga membuat Real Madrid meraih gelar Liga Champions ke-14. Selain itu, pelatih Carlo Ancelotti juga memiliki 4 kali gelar Liga Champions bagi dirinya sendiri dengan klub yang berbeda. Penulis: Budi ErjeEditor: Budi ErjeSumber:
Daily Mail
[caption id="attachment_293003" align="alignleft" width="967"]

Carlo Ancelloti mulai 'sombong', ungkapkan Real Madrid terlalu mudah kalahkan Liverpool. (facebook.com/ancelottiofficial)[/caption]
MURIANEWS, Madrid – Final Liga Champions 2021-2022 sudah berakhir, dan Real Madrid berhasil menambah koleksi gelarnya menjadi 14 tahun ini. Namun, bagi pendukung Liverpool yang kalah 0-1, bisa jadi ‘rasa kecewanya’ akan kembali muncul, setelah Carlo Ancelotti menyampaikan pernyataan baru-baru ini.
Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelloti baru-baru ini kembali ‘memanaskan’ situasi menyusul kemenangan klubnya atas Liverpool. Don Carlo, pelatih asal Italia ini mengeluarkan pernyataan yang bisa saja akan membuat para penggemar Liverpool kembali sakit hati.
Dilansir dari The Mirror, Carlo Ancelloti menyampaikan pendapat yang disebut-sebut seperti ‘menggosokan garam’ di ‘luka’ Liverpool. Itu setelah dirinya menyebut, mengalahkan Liverpool adalah terlalu mudah bagi Real Madrid.
"Kami bekerja sangat keras untuk mengatasi PSG, Chelsea dan kemudian Man City. Namun, mengalahkan Liverpool terlalu mudah bagi Real dibandingkan dengan lawan di babak sebelumnya," demikian dikatakan Ancelloti dengan nada pongah.
BACA JUGA: Real Madrid Juara Liga Champions, Chelsea Ikut Kecipratan 368 Miliar Tanpa Berkeringat
Pelatih berusia 62 tahun itu juga mengatakan, menghadapi Liverpool di pertandingan final, tidaklah serumit seperti menghadapi tim-tim di babak sistem gugur. Di babak sistem gugur, timnya tidak bisa memastikan siapa yang akan dihadapi selanjutnya. Sedangkan di final, timnya sudah bisa fokus pada lawan yang pasti.
"Tidak seperti tim di babak sistem gugur, Real Madrid sudah tahu siapa lawan mereka dan memiliki cukup waktu untuk mempersiapkannya. Saya telah melatih mereka (pemain Real) untuk mengunci ruang di belakang pertahanan - di mana Liverpool suka mengeksploitasi. Kami memanfaatkan bola-bola panjang untuk menggali kelemahan di dua koridor perbatasan The Kop. Bek sayap mereka terus-menerus menyerang dan meninggalkan celah yang terlalu besar,” katanya membeberkan kunci sukses timnya.
Jika melihat pertandingan Final Liga Champions antara Real Madrid Vs Liverpool, memang seperti itulah gambaran yang terjadi. Real Madrid memiliki gol dan menyelesaikan pertandingan dengan mengandalkan serangan balik yang sangat cepat dan efektif.
Berawal dari sisi kanan lapangan, F. Valverde melaju dengan sangat cepat sebelum menyeberang ke sisi berlawanan. Hal ini membuat Vinicius Jr bisa dengan mudah berlari melewati Trent-Alexander Arnorld, dan ‘membunuh’ kiper Alisson Becker.
Gol itu juga membuat Real Madrid meraih gelar Liga Champions ke-14. Selain itu, pelatih Carlo Ancelotti juga memiliki 4 kali gelar Liga Champions bagi dirinya sendiri dengan klub yang berbeda.
Penulis: Budi Erje
Editor: Budi Erje
Sumber:
Daily Mail