Bola di Piala Dunia 2022 Dilengkapi Teknologi Canggih, Bisa Identifikasi Offside
Murianews
Sabtu, 2 Juli 2022 15:38:32
MURIANEWS, London – FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional) akan menggunakan bola canggih di Putaran Final Piala Dunia 2022 yang akan berlangsung di Qatar, akhir tahun 2022 ini. Bola yang digunakan akan dilengkapi teknologi canggih yang bisa mengindentifikasi kejadian offside di pertandingan.
FIFA disebutkan telah menghabiskan tiga tahun terakhir untuk melakukan riset teknologi penentuan offside semi-otomatis (SAOT), yang didasarkan pada kecerdasan buatan. Teknologi ini bahkan sudah diuji di Piala Dunia Antarklub pada bulan Februari 2021 lalu, dan kini disetujui sebagai salah satu aplikasi yang akan digunakan di Piala Dunia 2022.
Menurut ESPN, tujuan digunakannya SAOT (Semi Automatic Offside Tecnology) adalah untuk mengurangi waktu yang diperlukan untuk melakukan analisa situasi VAR (Video Assisten Refere) saat mengidentifikasi kejadian offside.
Rata-rata, setiap peninjauan kejadian offside menggunakan VAR memakan waktu 70 detik. Sekarang dengan menggunakan bola canggih, waktu yang dibutuhkan akan berkurang menjadi 25 detik saja.
BACA JUGA: Adidas Al Rihla Dirilis Menjadi Bola Resmi di Piala Dunia 2022 QatarTeknologi VAR saat ini menggunakan kamera televisi untuk mengidentifikasi dan membuat keputusan offside. Dengan SAOT, sebanyak 12 kamera akan ditempatkan secara individual di bawah atap stadion.
Sistem terbaru ini akan mengoptimalkan kemampuan dalam memantau 22 pemain di lapangan. Kamera yang dipasang akan secara akurat merekam 29 titik data di semua bagian pemain. Termasuk lengan atas, jari kaki dan lutut.
Sehingga sistem dapat menghitung posisi yang tepat dari seorang pemain kapan saja dalam pertandingan. Bola resmi Piala Dunia 2022, diproduksi oleh Adidas yang diberi nama "Al Rihla". Secara khusus, bola ini akan dilengkapi dengan sensor internal yang mengirimkan data dengan kecepatan 500 sesi per detik.Keberadaan bola canggih ini akan membantu sistem SOAT mendeteksi titik jatuh bola dalam situasi tendangan bebas atau offside dengan lebih akurat dibandingkan teknologi VAR, yang terbatas pada 50 frame per detik.Data akan dikirim ke para pembantu Wasit di Departemen VAR, di mana ada 8 operator per pertandingan untuk memberi tahu wasit di lapangan. Hal ini juga yang menjadi sebab mengapa teknologi ini tidak disebut 'Robot Arbitrase' pengadil pertandingan, namun hanya alat semi-otomatis.Karena SOAT hanya akan secara otomatis merekam data yang akan dijadikan sebagai landasan dalam membuat keputusan. Sementara keputusan akhir masih akan menjadi kewenangan dari para wasit yang memimpin pertandingan. Penulis: Budi ErjeEditor: Budi ErjeSumber: Thethao247
[caption id="attachment_299412" align="alignleft" width="1387"]

Bola Piala Dunia 2022, menggunakan teknologi canggih untuk membantu menentukan kejadian offside di pertandingan. (Thethao247)[/caption]
MURIANEWS, London – FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional) akan menggunakan bola canggih di Putaran Final Piala Dunia 2022 yang akan berlangsung di Qatar, akhir tahun 2022 ini. Bola yang digunakan akan dilengkapi teknologi canggih yang bisa mengindentifikasi kejadian offside di pertandingan.
FIFA disebutkan telah menghabiskan tiga tahun terakhir untuk melakukan riset teknologi penentuan offside semi-otomatis (SAOT), yang didasarkan pada kecerdasan buatan. Teknologi ini bahkan sudah diuji di Piala Dunia Antarklub pada bulan Februari 2021 lalu, dan kini disetujui sebagai salah satu aplikasi yang akan digunakan di Piala Dunia 2022.
Menurut ESPN, tujuan digunakannya SAOT (Semi Automatic Offside Tecnology) adalah untuk mengurangi waktu yang diperlukan untuk melakukan analisa situasi VAR (Video Assisten Refere) saat mengidentifikasi kejadian offside.
Rata-rata, setiap peninjauan kejadian offside menggunakan VAR memakan waktu 70 detik. Sekarang dengan menggunakan bola canggih, waktu yang dibutuhkan akan berkurang menjadi 25 detik saja.
BACA JUGA: Adidas Al Rihla Dirilis Menjadi Bola Resmi di Piala Dunia 2022 Qatar
Teknologi VAR saat ini menggunakan kamera televisi untuk mengidentifikasi dan membuat keputusan offside. Dengan SAOT, sebanyak 12 kamera akan ditempatkan secara individual di bawah atap stadion.
Sistem terbaru ini akan mengoptimalkan kemampuan dalam memantau 22 pemain di lapangan. Kamera yang dipasang akan secara akurat merekam 29 titik data di semua bagian pemain. Termasuk lengan atas, jari kaki dan lutut.
Sehingga sistem dapat menghitung posisi yang tepat dari seorang pemain kapan saja dalam pertandingan. Bola resmi Piala Dunia 2022, diproduksi oleh Adidas yang diberi nama "Al Rihla". Secara khusus, bola ini akan dilengkapi dengan sensor internal yang mengirimkan data dengan kecepatan 500 sesi per detik.
Keberadaan bola canggih ini akan membantu sistem SOAT mendeteksi titik jatuh bola dalam situasi tendangan bebas atau offside dengan lebih akurat dibandingkan teknologi VAR, yang terbatas pada 50 frame per detik.
Data akan dikirim ke para pembantu Wasit di Departemen VAR, di mana ada 8 operator per pertandingan untuk memberi tahu wasit di lapangan. Hal ini juga yang menjadi sebab mengapa teknologi ini tidak disebut 'Robot Arbitrase' pengadil pertandingan, namun hanya alat semi-otomatis.
Karena SOAT hanya akan secara otomatis merekam data yang akan dijadikan sebagai landasan dalam membuat keputusan. Sementara keputusan akhir masih akan menjadi kewenangan dari para wasit yang memimpin pertandingan.
Penulis: Budi Erje
Editor: Budi Erje
Sumber: Thethao247