Philipp Lahm dan Eric Cantona Boikot Piala Dunia 2022

Murianews
Jumat, 12 Agustus 2022 16:49:15


[caption id="attachment_308440" align="alignleft" width="1680"]
Eric Cantona saat masih berseragam Manchester United. (internet)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Berbagai issu tentang HAM yang menyertai kiprah Qatar dalam mempersiapkan diri sebagai host Piala Dunia 2022, disoal banyak pihak. Philipp Lahm, Kapten Jerman saat Juara Dunia 2014 dan Eric Cantona, legenda Prancis dengan tegas menyatakan ‘boikot’ pada Piala Dunia 2022.
Ajakan untuk memboikot pergelaran akbar sepak bola ini, salah satunya diapungkan oleh Philipp Lahm. Kapten tim nasional Jerman saat juara di Brasil 2014, ini menyatakan tidak akan menghadiri undangan acara pembukaan atau penutupan Piala Dunia 2022.
“Saya bukan bagian dari delegasi Jerman dan saya tidak akan terbang ke sana sebagai penggemar. Saya pilih mengikuti Piala Dunia dari rumah saja,” ujar Philipp Lahm dilansir media Jerman, Kicker, belum lama ini.
Banyaknya isu pelanggaran HAM yang menimpa para pekerja migran di Qatar saat melakukan persiapan tuan rumah, disinggung Lahm sebagai alasannya. Masalah ini, bagaimanapun harus diperhatikan terkait penyelenggaran Piala Dunia.
“Hak-hak asasi manusia seharusnya berperan penting dalam penunjukan tuan rumah sebuah turnamen. Jika sebuah negara mendapat penilaian sebagai pelanggar terburuk untuk kasus hak asasi manusia, anda harus mulai berpikir untuk menggunakan kriteria ini dalam membuat keputusan,” tambah Philipp Lahm.
Sebelumnya, Legenda Prancis dan Manchester United, Eric Cantona jauh hari sudah menyampaikan ajakan boikot pada Piala Dunia 2022. Bintang sepak bola yang sayangnya belum pernah main di Piala Dunia ini mengaku tidak respek atas pemerintah Qatar.
Cantona juga menunjuk banyak kasus kematian pekerja dalam proses pembangunan stadion-stadion di Qatar sebagai masalah serius. Kejadian itu dinilainya telah memunculkan kemungkinan terjadinya pelanggaran dalam sistem perburuhan di sana.
BACA JUGA: Persiapan Piala Dunia 2022 Disorot Para Aktifis HAM Internasional
Pemain bintang yang kontroversial ini bahkan menunjukan sikap yang lebih ekstrem. Mantan pemain berjuluk The King menegaskan tidak akan menonton karena tidak menganggap kegiatan di Qatar 2022 sebagai Piala Dunia sesungguhnya.
"Jujur saja, saya tidak peduli tentang Piala Dunia di Qatar, yang bagi saya bukan Piala Dunia sesungguhnya," Cantona seperti dilansir The Mail, Inggris.
“Saya tidak menentang ide pelaksanaan Piala Dunia di negeri yang memungkinkan pengembangan dan promosi sepakbola, seperti di Afrika Selatan pada 2010 dan di Amerika Serikat pada 1994. Tapi di Qatar, tak ada potensi seperti itu. Tak ada. Yang ada hanya soal uang,” semprot Eric Cantona.
"Semua tentang uang. Dan cara mereka memperlakukan orang-orang yang telah membangun stadion, sungguh mengerikan. Ribuan orang sudah mati. Dan kita masih ingin merayakan Piala Dunia,” Eric Cantona benar-benar memberikan celaannya.
Penulis: Budi Erje
Editor: Budi Erje
Berbagai Sumber

MURIANEWS, Jakarta – Berbagai issu tentang HAM yang menyertai kiprah Qatar dalam mempersiapkan diri sebagai host Piala Dunia 2022, disoal banyak pihak. Philipp Lahm, Kapten Jerman saat Juara Dunia 2014 dan Eric Cantona, legenda Prancis dengan tegas menyatakan ‘boikot’ pada Piala Dunia 2022.
Ajakan untuk memboikot pergelaran akbar sepak bola ini, salah satunya diapungkan oleh Philipp Lahm. Kapten tim nasional Jerman saat juara di Brasil 2014, ini menyatakan tidak akan menghadiri undangan acara pembukaan atau penutupan Piala Dunia 2022.
“Saya bukan bagian dari delegasi Jerman dan saya tidak akan terbang ke sana sebagai penggemar. Saya pilih mengikuti Piala Dunia dari rumah saja,” ujar Philipp Lahm dilansir media Jerman, Kicker, belum lama ini.
Banyaknya isu pelanggaran HAM yang menimpa para pekerja migran di Qatar saat melakukan persiapan tuan rumah, disinggung Lahm sebagai alasannya. Masalah ini, bagaimanapun harus diperhatikan terkait penyelenggaran Piala Dunia.
“Hak-hak asasi manusia seharusnya berperan penting dalam penunjukan tuan rumah sebuah turnamen. Jika sebuah negara mendapat penilaian sebagai pelanggar terburuk untuk kasus hak asasi manusia, anda harus mulai berpikir untuk menggunakan kriteria ini dalam membuat keputusan,” tambah Philipp Lahm.
Sebelumnya, Legenda Prancis dan Manchester United, Eric Cantona jauh hari sudah menyampaikan ajakan boikot pada Piala Dunia 2022. Bintang sepak bola yang sayangnya belum pernah main di Piala Dunia ini mengaku tidak respek atas pemerintah Qatar.
Cantona juga menunjuk banyak kasus kematian pekerja dalam proses pembangunan stadion-stadion di Qatar sebagai masalah serius. Kejadian itu dinilainya telah memunculkan kemungkinan terjadinya pelanggaran dalam sistem perburuhan di sana.
BACA JUGA: Persiapan Piala Dunia 2022 Disorot Para Aktifis HAM Internasional
Pemain bintang yang kontroversial ini bahkan menunjukan sikap yang lebih ekstrem. Mantan pemain berjuluk The King menegaskan tidak akan menonton karena tidak menganggap kegiatan di Qatar 2022 sebagai Piala Dunia sesungguhnya.
"Jujur saja, saya tidak peduli tentang Piala Dunia di Qatar, yang bagi saya bukan Piala Dunia sesungguhnya," Cantona seperti dilansir The Mail, Inggris.
“Saya tidak menentang ide pelaksanaan Piala Dunia di negeri yang memungkinkan pengembangan dan promosi sepakbola, seperti di Afrika Selatan pada 2010 dan di Amerika Serikat pada 1994. Tapi di Qatar, tak ada potensi seperti itu. Tak ada. Yang ada hanya soal uang,” semprot Eric Cantona.
"Semua tentang uang. Dan cara mereka memperlakukan orang-orang yang telah membangun stadion, sungguh mengerikan. Ribuan orang sudah mati. Dan kita masih ingin merayakan Piala Dunia,” Eric Cantona benar-benar memberikan celaannya.
Penulis: Budi Erje
Editor: Budi Erje
Berbagai Sumber