Komentar Conte Setelah Ribut Dengan Thomas Tuchel
Murianews
Senin, 15 Agustus 2022 18:34:17
MURIANEWS, London – Antonio Conte, pelatih Tonttenham Hotspur, menyampaikan komentarnya usai terlibat bersiteggang dengan Thomas Tuchel, pelatih Chelsea. Kedua pelatih klub top diketahui bersitegang saat Chelsea berhadapan dengan Hotspur di pekan ke-2 Liga Inggris.
Keributan antara Conte dan Tuchel menjadi pertunjukan terakhir di laga Chelsea vs Tottenham yang berakhir dengan skor 2-2, Minggu (14/8/2022) malam WIB. Derby London, yang menjadi label pertemuan dari dua tim ini berlangsung panas.
Gol yang diciptakan Kalidou Koulibaly pada menit ke-19 dan Reece James pada menit ke-77 sempat membawa The Blue unggul. Namun Hotspurs berhasil mengejar lewat gol Pierre-Emile Hojbjerg (68') dan gol dramatis Harry Kane pada menit ke-90+6.
Adu mulut antara kedua pelatih top itu terjadi setelah Hojbjerg mencetak gol yang membuat, skor kedua tim mendekat menjadi 1-2. Tuchel merasa ada pelanggaran terhadap pemainnya, Kai Havertz sebelumnya.
Puncak ‘perkelahian’ antara Conte dan Tuchel akhirnya terjadi pada saat pertandingan usai, menyusul gol Harry Kane di waktu perpanjangan. Kedua pelatih terlihat bersalaman, sebelum masuk ke ruang ganti.
Saat bersalaman itulah, Conte dan Tuchel saling berhadap-hadapan. Apa yang mereka tunjukan langsung menimbulkan ketegangan di kedua tim. Mereka bahkan sampai harus dilerai oleh masing-masing kubu.
Seusai laga, Conte memberikan tanggapan terkait konfrontasi dengan Tuchel. Pelatih asal Italia itu awalnya berbicara soal kartu merah.
"Wasit memberi saya kartu merah, tapi dia tidak mengerti dinamika apa yang terjadi, tapi tidak apa-apa saya harus menerimanya," kata Conte dikutip dari Football London.
"Saya ulangi, ini bukan masalah besar. Ini tidak penting. Masalahnya adalah antara saya dan pelatih lainnya (Tuchel), bukan untuk yang lain," tuturnya.
Menanggapi adu mulut dengan Tuchel saat berjabat tangan, Conte mengatakan hanya merespons sikap Tuchel yang agresif.
BACA JUGA: Kalah Dari Klub Antah Brantah Conte Sebut Dirinya Bukan Penyihir"Ada video untuk memahami apa yang terjadi. Yang pasti saya tidak pasif. Jika saya melihat agresivitas, respons saya adalah dengan agresivitas," ucap Conte."Tetapi, saya ulangi ini tidak masalah. Yang paling penting adalah pertandingan itu berjalan hebat dengan dua tim dalam persaingan besar," imbuhnya.Tuchel sendiri mengatakan bahwa dirinya "menikmati" jabat tangan tersebut. Conte pun merasa demikian, tetapi juga punya pandangan lain yaitu mengindari jabat tangan dengan Tuchel di waktu lain agar terhindar dari masalah."Saya pikir apa yang terjadi kami menikmatinya, tetapi lain kali kami akan lebih memperhatikan dan tidak berjabat tangan sehingga bisa mengatasi masalah," ujar Conte."Dia tetap di bangku saya, saya tetap di bangku saya, dengan staf saya di satu sisi dan tidak ada masalah tentang ini," tuturnya."Akan sangat disayangkan jika untuk situasi ini kami melewatkan pertandingan berikutnya," ucap juru taktik berusia 53 tahun itu.Penulis: Budi ErjeEditor: Budi ErjeSumber: Football London
[caption id="attachment_308894" align="alignleft" width="2560"]

Antonio Conte dan Thomas Tuchel saat terlibat ketegangan.(Internet)[/caption]
MURIANEWS, London – Antonio Conte, pelatih Tonttenham Hotspur, menyampaikan komentarnya usai terlibat bersiteggang dengan Thomas Tuchel, pelatih Chelsea. Kedua pelatih klub top diketahui bersitegang saat Chelsea berhadapan dengan Hotspur di pekan ke-2 Liga Inggris.
Keributan antara Conte dan Tuchel menjadi pertunjukan terakhir di laga Chelsea vs Tottenham yang berakhir dengan skor 2-2, Minggu (14/8/2022) malam WIB. Derby London, yang menjadi label pertemuan dari dua tim ini berlangsung panas.
Gol yang diciptakan Kalidou Koulibaly pada menit ke-19 dan Reece James pada menit ke-77 sempat membawa The Blue unggul. Namun Hotspurs berhasil mengejar lewat gol Pierre-Emile Hojbjerg (68') dan gol dramatis Harry Kane pada menit ke-90+6.
Adu mulut antara kedua pelatih top itu terjadi setelah Hojbjerg mencetak gol yang membuat, skor kedua tim mendekat menjadi 1-2. Tuchel merasa ada pelanggaran terhadap pemainnya, Kai Havertz sebelumnya.
Puncak ‘perkelahian’ antara Conte dan Tuchel akhirnya terjadi pada saat pertandingan usai, menyusul gol Harry Kane di waktu perpanjangan. Kedua pelatih terlihat bersalaman, sebelum masuk ke ruang ganti.
Saat bersalaman itulah, Conte dan Tuchel saling berhadap-hadapan. Apa yang mereka tunjukan langsung menimbulkan ketegangan di kedua tim. Mereka bahkan sampai harus dilerai oleh masing-masing kubu.
Seusai laga, Conte memberikan tanggapan terkait konfrontasi dengan Tuchel. Pelatih asal Italia itu awalnya berbicara soal kartu merah.
"Wasit memberi saya kartu merah, tapi dia tidak mengerti dinamika apa yang terjadi, tapi tidak apa-apa saya harus menerimanya," kata Conte dikutip dari Football London.
"Saya ulangi, ini bukan masalah besar. Ini tidak penting. Masalahnya adalah antara saya dan pelatih lainnya (Tuchel), bukan untuk yang lain," tuturnya.
Menanggapi adu mulut dengan Tuchel saat berjabat tangan, Conte mengatakan hanya merespons sikap Tuchel yang agresif.
BACA JUGA: Kalah Dari Klub Antah Brantah Conte Sebut Dirinya Bukan Penyihir
"Ada video untuk memahami apa yang terjadi. Yang pasti saya tidak pasif. Jika saya melihat agresivitas, respons saya adalah dengan agresivitas," ucap Conte.
"Tetapi, saya ulangi ini tidak masalah. Yang paling penting adalah pertandingan itu berjalan hebat dengan dua tim dalam persaingan besar," imbuhnya.
Tuchel sendiri mengatakan bahwa dirinya "menikmati" jabat tangan tersebut. Conte pun merasa demikian, tetapi juga punya pandangan lain yaitu mengindari jabat tangan dengan Tuchel di waktu lain agar terhindar dari masalah.
"Saya pikir apa yang terjadi kami menikmatinya, tetapi lain kali kami akan lebih memperhatikan dan tidak berjabat tangan sehingga bisa mengatasi masalah," ujar Conte.
"Dia tetap di bangku saya, saya tetap di bangku saya, dengan staf saya di satu sisi dan tidak ada masalah tentang ini," tuturnya.
"Akan sangat disayangkan jika untuk situasi ini kami melewatkan pertandingan berikutnya," ucap juru taktik berusia 53 tahun itu.
Penulis: Budi Erje
Editor: Budi Erje
Sumber: Football London