Dicurigai Langgar FFP, 20 Klub Eropa Akan Diselidiki
Murianews
Rabu, 24 Agustus 2022 20:06:46
MURIANEWS, Barcelona – Karena dicurigai melanggar FFP (Financial Fair Play), 20 klub di Eropa akan diselidiki. Kabar ini menyeruak di Eropa ditengah-tengah masih massifnya upaya dari klub-klub melakukan transaksi di bursa transfer musim panas ini.
Klub Raksasa Spanyol, Barcelona menjadi salah satu klub yang akan menjadi obyek penyelidikan atas kecurigaan yang terjadi. Namun, terkait isu ini, pihak Barcelona masih belum mengetahui apapun mengenai hal ini.
Selain Barcelona, masih ada banyak klub lainnya yang dicurigai telah melakukan penyimpangan terhadap aturan FFP. Aturan ini menjadi pedoman bagi seluruh klub profesional di Eropa dalam menjalankan keuangan mereka.
UEFA (Badan Sepak Bola Eropa) dikabarkan juga tengah menyelidiki klub Italia, Juventus, Inter Milan dan Roma. Kemudian klub Prancis ada PSG dan Olympique de Marseille. Sementara dari Inggris, Arsenal dikabarkan jadi obyek penyelidikan.
Masih belum jelas, apa yang akan dilakukan UEFA jika pada akhirnya memang ditemukan adanya masalah terhadap FFP ini. Untuk klub-klub Prancis, besar kemungkinan akan muncul sanksi ekonomi.
Sementara tim-tim lain, bisa saja akan mendapatkan sanksi lebih berat. Bisa saja mereka yang terbukti akan dilarang bermain kompetisi Eropa. Sanksi lainnya, kemungkinan tidak diperkenankan terlibat di bursa transfer selama satu musim atau lebih.
BACA JUGA: Tiga Klub Penggagas Liga Super Eropa Menghadapi Kemungkinan Sanksi UEFASanksi larangan telibat dalam bursa transfer sebelumnya pernah dialami Barcelona pada 2015. Dalam dua musim, Raksasa Catalan tidak bisa melakukan bisnis jual beli pemain. Sehingga memberikan dampak di tim dan perusahaan mereka.Bagi Barcelona dan Juventus, ancaman ini bisa saja dihubung-hubungkan dengan keterkaitan mereka pada Superliga. Sebuah proyek yang sempat dua klub tersebut bersama Real Madrid belum lama ini. Hubungan UEFA dengan tiga klub itu memang sedang tidak bagus.Aturan FFP sendiri, akan mengalami perubahan secara bertahap mulai 2023 mendatang. Aturan FFP akan membatasi penggunaan pendapatan klub melalui penerapan prosentase. UEFA secara bertahap akan menerapkannya sampai 2025 mendatang.Pada 2023 penggunaan pendapatan mereka untuk gaji pemain hanya diperbolehkan sebesar 90 persen. Lalu berubah menjadi 80% pada tahun 2024 dan 70% dari pada 2025. Pembatasan ini dilakukan untuk menjaga persaingan dari sisi finansial masing-masing klub.Penulis: Budi ErjeEditor: Budi ErjeSumber: Mundo Deportivo
[caption id="attachment_296219" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Logo UEFA (wikipedia.org)[/caption]
MURIANEWS, Barcelona – Karena dicurigai melanggar FFP (Financial Fair Play), 20 klub di Eropa akan diselidiki. Kabar ini menyeruak di Eropa ditengah-tengah masih massifnya upaya dari klub-klub melakukan transaksi di bursa transfer musim panas ini.
Klub Raksasa Spanyol, Barcelona menjadi salah satu klub yang akan menjadi obyek penyelidikan atas kecurigaan yang terjadi. Namun, terkait isu ini, pihak Barcelona masih belum mengetahui apapun mengenai hal ini.
Selain Barcelona, masih ada banyak klub lainnya yang dicurigai telah melakukan penyimpangan terhadap aturan FFP. Aturan ini menjadi pedoman bagi seluruh klub profesional di Eropa dalam menjalankan keuangan mereka.
UEFA (Badan Sepak Bola Eropa) dikabarkan juga tengah menyelidiki klub Italia, Juventus, Inter Milan dan Roma. Kemudian klub Prancis ada PSG dan Olympique de Marseille. Sementara dari Inggris, Arsenal dikabarkan jadi obyek penyelidikan.
Masih belum jelas, apa yang akan dilakukan UEFA jika pada akhirnya memang ditemukan adanya masalah terhadap FFP ini. Untuk klub-klub Prancis, besar kemungkinan akan muncul sanksi ekonomi.
Sementara tim-tim lain, bisa saja akan mendapatkan sanksi lebih berat. Bisa saja mereka yang terbukti akan dilarang bermain kompetisi Eropa. Sanksi lainnya, kemungkinan tidak diperkenankan terlibat di bursa transfer selama satu musim atau lebih.
BACA JUGA: Tiga Klub Penggagas Liga Super Eropa Menghadapi Kemungkinan Sanksi UEFA
Sanksi larangan telibat dalam bursa transfer sebelumnya pernah dialami Barcelona pada 2015. Dalam dua musim, Raksasa Catalan tidak bisa melakukan bisnis jual beli pemain. Sehingga memberikan dampak di tim dan perusahaan mereka.
Bagi Barcelona dan Juventus, ancaman ini bisa saja dihubung-hubungkan dengan keterkaitan mereka pada Superliga. Sebuah proyek yang sempat dua klub tersebut bersama Real Madrid belum lama ini. Hubungan UEFA dengan tiga klub itu memang sedang tidak bagus.
Aturan FFP sendiri, akan mengalami perubahan secara bertahap mulai 2023 mendatang. Aturan FFP akan membatasi penggunaan pendapatan klub melalui penerapan prosentase. UEFA secara bertahap akan menerapkannya sampai 2025 mendatang.
Pada 2023 penggunaan pendapatan mereka untuk gaji pemain hanya diperbolehkan sebesar 90 persen. Lalu berubah menjadi 80% pada tahun 2024 dan 70% dari pada 2025. Pembatasan ini dilakukan untuk menjaga persaingan dari sisi finansial masing-masing klub.
Penulis: Budi Erje
Editor: Budi Erje
Sumber: Mundo Deportivo