Jumat, 1 Desember 2023

Tragedi Kanjuruhan Malang, 127 Orang Meninggal

Murianews
Minggu, 2 Oktober 2022 08:14:40
Tragedi Kanjuruhan Malang membuat 127 orang meninggal. Kejadian memilukan ini terjadi menyusul kekalahan Arema FC dari Persebaya. (tangkapan layar)
[caption id="attachment_321594" align="alignleft" width="1153"]Tragedi Kajuruhan Tragedi Kanjuruhan Malang membuat 127 orang meninggal. Kejadian memilukan ini terjadi menyusul kekalahan Arema FC dari Persebaya. (tangkaoan layar)[/caption]

MURIANEWS, Kudus – Tragedi Kanjuruhan Malang, menimbulkan korban 127 orang meninggal. Jumlah ini resmi disampaikan oleh Kapolda Jawa Timur, Irjend Nico Afinta, pada sesi pers conference, Minggu (2/10/2022) dinihari WIB.

Irjen Pol Nico Afinta menyebut sebanyak 127 orang yang meninggal, dua diantaranya adalah anggota polisi yang bertugas. Sementara sebanyak 34 orang diketahui meninggal di lokasi Stadion Kanjurahan. Sisanya meninggal di RS saat dicoba mendapatkan pertolongan.

"Imbas kerusuhan yang terjadi di laga Arema vs Persebaya, total 127 orang meninggal dunia, 2 diantaranya petugas polisi, 34 orang meninggal di stadion, sisanya meninggal di rumah sakit," kata Nico Afinta dalam kesempatan itu.

Tragedi kelam dalam sejarah sepak bola Indonesia dan bahkan dunia ini menyentak semua pihak, di tengah-tengah higar bigar penampilan Timnas Indonesia yang luar biasa. Kerusuhan sepak bola dengan korban jiwa 127 orang adalah sebuah tragedy yang memilukan.

Dari beberapa informasi yang dilansir sejumlah media nasional di Indonesia, kejadian ini berawal dari kekalahan tuan rumah Arema Malang atas Persebaya Surabaya. Kedua tim ini merupakan rival bebuyutan sejak lama.

Arema FC pada pertandingan pekan ke-11 Liga 1 Indonesia, di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022), menelan kekalahan 2-3 dari Persebaya. Suporter tuan rumah, Aremania tidak puas dan akhirnya turun ke lapangan. Menimbulkan kerusuhan sehingga akhirnya membuat para polisi mengambil tindakan.

Para supporter yang memasuki lapangan dalam jumlah banyak, akhirnya membuat polisi melepaskan gas air mata. Tembakan gas air mata inilah yang kemudian membuat ‘kocar-kacir’ mereka yang menerobos masuk ke lapangan.

Kepanikan kemudian membuat para pendukung Arema berusaha keluar stadion, sehingga menimbulkan ‘sumbatan’ di pintu keluar. Akhirnya banyak yang terijak-injak, dan sesak nafas, karena pada saat yang sama gas air mata mendera.

Kerusuhan yang terjadi di dalam stadion juga diketahui meluas ke luar stadion. Sebanyak delapan kendaraan polisi dirusak dan dibakar massa. Rinciannya sebanyak lima unit dirusak dan digulingkan, sedangkan tiga lain dibakar nyaris hanya menyisakan kerangka.

BACA JUGA: Suporter Persis Solo Berulah di Luar Stadion, Sepeda Motor Warga Dibakar

PSSI dalam hal ini sudah menyampaikan sikap dengan mengecam kejadian ini. Selanjutnya PSSI juga memastikan BRI Liga 1 2022-2023 dihentikan selama satu pekan. Arema dalam hal ini juga dipastikan tidak akan lagi bisa menjadi tuan rumah di sisa kompetisi.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan sudah menyampaikan beberapa statemen dan sikap-sikap PSSI terhadap kejadian ini. Demikian juga dengan Sekjend PSSI Yunus Nusi, juga telah memberikan statemen terkait kejadian ini.

Sementara itu, dari pihak Arema FC, sampai sejauh ini belum memberikan pernyataan apapun. Kejadian ini memang sangat memilukan, sehingga membuat Arema FC sangat terpukul.

Disisi lain, pihak Persebaya menyampaikan duka cita atas korban yang meninggal atas kejadian ini. Persebaya dalam hal ini juga sangat menyesalkan munculnya korban jiwa dalam kejadian ini.

 

Penulis: Budi Erje
Editor: Budi Erje
Sumber: CNN Indonesia

Komentar