MURIANEWS, Malang – Disaat Timnas Indonesia tampil gacor, malah muncul tragedi Kanjuruhan. Situasi ini sungguh tidak seperti yang diharapkan. Ditengah ‘gairah baru’ dengan hasil bagus yang di raih Timnas Indonesia di beberapa level, tragedi ini jelas akan menjadi beban berat bagi sepak bola nasional.
Tragedi Kajuruhan, dipastikan akan menjadi salah satu yang terburuk di seluruh dunia, berkaitan dengan sepak bola. Bagi sepak bola nasional, kejadian ini bisa saja berpotensi ‘menganggu’ agenda-agenda sepak bola yang ada.
BRI Liga 1 2022-2023, sejak kabar tentang Tragedi Kajuruhan tersebar di seluruh dunia, ‘nasibnya’ langsung berada di ujung tanduk. Dengan korban meninggal 127 orang dan 180 orang lainnya masih dirawat, adalah sebuah tragedi yang sebenar-benarnya tragedi dalam sepak bola.
PSSI, Federasi Sepak bola Indonesia sendiri telah mengungkapkan rasa sesal dan permintaan maaf setelah terjadi insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya rampung digelar pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB.
Arema FC selaku tim tuan rumah menelan kekalahan 2-3 pada pertandingan yang termasuk dalam pekan ke-11 Liga 1 musim 2022-2023 tersebut. Hasil ini menjadi sejarah bagi tim tamu, Persebaya Surabaya, yang untuk kali pertama menang atas Arema FC di Stadion Kanjuruhan setelah penantian 23 tahun.
Namun kemenanga Persebaya juga menjadi sebuah sejarah kelam bagi sepak bola nasional. Kemenangan pertama Persebaya setelah 23 tahun di Kajuruhan, namun dengan ‘tumbal’ ratusan nyawa meninggal dunia.
Disaat Timnas Indonesia tampil gacor, malah muncul tragedi Kanjuruhan. Situasi ini sungguh tidak seperti yang diharapkan.(tangkapan Layar)[/caption]
MURIANEWS, Malang – Disaat Timnas Indonesia tampil gacor, malah muncul tragedi Kanjuruhan. Situasi ini sungguh tidak seperti yang diharapkan. Ditengah ‘gairah baru’ dengan hasil bagus yang di raih Timnas Indonesia di beberapa level, tragedi ini jelas akan menjadi beban berat bagi sepak bola nasional.
Tragedi Kajuruhan, dipastikan akan menjadi salah satu yang terburuk di seluruh dunia, berkaitan dengan sepak bola. Bagi sepak bola nasional, kejadian ini bisa saja berpotensi ‘menganggu’ agenda-agenda sepak bola yang ada.
BRI Liga 1 2022-2023, sejak kabar tentang Tragedi Kajuruhan tersebar di seluruh dunia, ‘nasibnya’ langsung berada di ujung tanduk. Dengan korban meninggal 127 orang dan 180 orang lainnya masih dirawat, adalah sebuah tragedi yang sebenar-benarnya tragedi dalam sepak bola.
PSSI, Federasi Sepak bola Indonesia sendiri telah mengungkapkan rasa sesal dan permintaan maaf setelah terjadi insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya rampung digelar pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB.
Arema FC selaku tim tuan rumah menelan kekalahan 2-3 pada pertandingan yang termasuk dalam pekan ke-11 Liga 1 musim 2022-2023 tersebut. Hasil ini menjadi sejarah bagi tim tamu, Persebaya Surabaya, yang untuk kali pertama menang atas Arema FC di Stadion Kanjuruhan setelah penantian 23 tahun.
Namun kemenanga Persebaya juga menjadi sebuah sejarah kelam bagi sepak bola nasional. Kemenangan pertama Persebaya setelah 23 tahun di Kajuruhan, namun dengan ‘tumbal’ ratusan nyawa meninggal dunia.
BACA JUGA: 
