Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Jakarta – Tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan 129 orang pascalaga Arema vs Persebaya menjadi catatan kelam dunia sepak bola. Tak hanya di Tanah Air, tragedi tersebut menjadi tragedi terbesar kedua sejarah sepak bola dunia.

Dilansir dari berbagai media, kasus terbesar ada di Peru. Dalam kasus yang terjadi 24 Mei 1964 itu dilaporkan 328 orang meninggal dunia lantaran sesak napas hingga mengalami pendarahan.

Tragedi itu berawal saat Estadion Nacional pada saat itu menggelar babak kualifikasi kedua Olimpiade Tokyo antara Peru vs Argentina. Awalnya, laga berlangsung aman. Namun saat wasit menganulir gol dari Timnas Peru kerusuhan pun pecah.

Baca: Korban Tragedi Kanjuruhan Dikabarkan Bertambah Menjadi 153 Orang

Hal itu diawali dengan masuknya seorang suporter ke stadion dan memukul wasit, yang kemudian polisi secara brutal menghajar pria tersebut. Kerumunan suporter pun kemudian tak terhindarkan. Perkelahian membesar dan berujung 328 orang meninggal.

Sebelum tragedi Kanjuruhan pecah, kejadian di Afrika adalah yang memakan korban jiwa terbanyak kedua. Insiden itu terjadi di Stadion Accra Sports, Kinbu Road, Accra, Ghana, pada 9 Mei 2001.

Para penonton berada di Accra pada malam itu untuk menonton pertandingan derby antara tuan rumah Hearts of Oak dengan sesama klub dari Accra, Asante Kotoko. Tim tamu unggul 1-0 mendekati akhir pertandingan, namun tuan rumah mencetak dua gol untuk berbalik unggul pada laga tersebut.

Memasuki lima menit terakhir, para pendukung Asante Kotoko yang frustrasi mulai menjebol kursi dari tribun dan langsung melemparkannya ke lapangan. Polisi menanggapi aksi ini dengan menembakkan gas air mata ke kerumunan yang menyebabkan kepanikan.

Baca: Jokowi ke Kapolri: Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan Malang
Tragedi diperparah oleh fakta bahwa gerbang stadion terkunci sehingga mengakibatkan orang-orang tidak bisa keluar stadion. Akibat insiden tersebut, 126 orang meninggal karena kekurangan oksigen.Kasus tersebut membuat enam polisi didakwa atas pembunuhan. Pemerintah Ghana kemudian memberikan beasiswa khusus untuk anak-anak dari para korban.Di belakang tragedi Accra ada kejadian memilukan di Hillsborough. Peristiwa tersebut mengakibatkan 96 orang meninggal dunia yang semuanya adalah pendukung Liverpool. Jumlah korban meninggal tersebut tercatat sebagai jumlah tertinggi dalam sejarah sepak bola Britania Raya.Sebanyak 95 orang meninggal pada kejadian tersebut. Seorang lagi meninggal setelah mendapatkan perawatan sehingga menambah jumlah korban menjadi 96 orang.Dari jumlah itu 89 di antaranya laki-laki serta 7 orang perempuan. Berdasarkan umur, kebanyakan berusia di bawah 30 tahun serta 13 orang di bawah usia 20 tahun. Korban termuda adalah seorang laki- laki berusia 10 tahun.Setelah menunggu puluhan tahun, titik terang tragedi itu terjawab. Berdasarkan hasil penyelidikan dinyatakan bahwa kelalaian ada di pihak kepolisian. Hal ini membuat (mantan) PM Inggris David Cameron pun menyatakan permintaan maaf kepada para keluarga korban. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiBerbagai Sumber

Baca Juga

Komentar

Terpopuler