Selasa, 3 Oktober 2023

Tragedi Kanjuruhan Hampir Mirip Tregedi Peru 1964

Murianews
Minggu, 2 Oktober 2022 12:41:59
Tragedi Kanjuruhan hampir mirip dengan kejadian yang terjadi di Peru pada 1964. Tragedi Kanjuruhan dipastikan menjadi insiden sepak bola memilukan kedua setelah di Peru.(internet)
[caption id="attachment_321649" align="alignleft" width="1080"]Tragedi Kanjuruhan Tragedi Kanjuruhan hampir mirip dengan kejadian yang terjadi di Peru pada 1964. Tragedi Kanjuruhan dipastikan menjadi insiden sepak bola memilukan kedua setelah di Peru.(internet)[/caption]

MURIANEWS, Malang – Tragedi Kanjuruhan hampir mirip  Tregedi Peru  1964. Tragedi Kanjuruhan dipastikan menjadi insiden sepak bola memilukan kedua setelah di Tragedi Peru 1964.

Kejadian yang terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) malam, menjadi salah satu kerusuhan sepak bola terparah di dunia. Setidaknya sudah 129 orang dikabarkan meninggal akibat kerusuhan ini.

Jika dilihat dari jumlah korbannya, Tragedi Kanjuruhan dipastikan akan menduduki posisi kedua, dengan jumlah korban terbanyak di dunia. Tragedi Kanjuruhan jika didasarkan jumlah korban sejauh ini yang disebut mencapai 153, menjadi yang kedua dibawah kerusuhan di Stadion Nacional, Lima, Peru pada 24 Mei 1964.

Pada kejadian kelam di Stadion Nacional, Lima di Peru, sebanyak 328 orang diketahui meninggal. Penyebabnya juga hampir sama persis seperti yang terjadi di Tragedi Kanjuruhan. Saat itu ribuan supporter Peru turun ke lapangan, setelah gol tim mereka dianulir wasit di menit-menit akhir pertandingan.

Massa suporter yang membanjiri lapangan membuat pihak keamanan menembakan gas air mata yang akhirnya justru membuat keadaan memburuk. Suporter menjadi panik dan berlarian menghindari gas air mata hingga saling berdesakan. Persis apa yang terjadi di Tragedi Kanjuruhan.

BBC menyebut, dari Nacional Disaster ini, sebagian besar korban meninggal karena sesak nafas. Mereka terlalu banyak menghirup gas air mata, karena tidak bisa segera keluar dari area yang dihujani gas air mata.

Diluar stadion, pendukung Peru yang marah kemudian membuat kerusuhan semakin meluas. Bentrokan antar supporter terjadi diluar stadion hingga akhirnya pihak keamanan diketahui menggunakan peluru tajam.

Kejadian Nacional Disaster di Peru, pada akhirnya menjadi catatan kelam bagi sepak bola dunia. Kini, Tragedi Kanjuruhan mencatat jumlah korban yang mendekati kejadian kelam di Peru tersebut.

BACA JUGA: Iritasi Mata, Patah Tulang dan Cedera Otak Dialami Korban Tragedi Kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan pada akhirnya lebih memilukan dari kejadian-kejadian rusuh sepak bola di beberapa belahan dunia. Kejadian pilu rusuh sepak bola sebelumnya juga tercatat terjadi di Ghana. Kejadian ini memunculkan apa yang disebut sebagai Accra Sports Stadium Disaster.

Kejadian Accra Sports Stadium Disaster, diketahui menelan korban 126 meninggal. Sebuah kejadian kelam bagi sepak bola Ghana, dan tentu saja sepak bola dunia. Namun kini, peristiwa yang lebih memilukan terjadi di Kanjuruhan, Malang, Indonesia.

Pengamat sepak bola nasional, Erwin Fitriansyah memastikan kejadian ini akan membuat Indonesia jadi sorotan internasional. Seluruh pihak menurutnya harus segera bertindak dan bekerjasama menghadapi masalah ini.

"Yang jelas ini akan menjadi sorotan di dunia apalagi masuk dalam peringkat dua paling banyak memakan korban. Semua pihak harus berbenah, untuk saat ini langkah yang paling umum dilakukan adalah edukasi supporter secara terus menerus," ujar Erwin Fitriansyah.

 

Penulis: Budi Erje
Editor: Budi Erje
Sumber: Detik.com

Komentar