La Liga dan RFEF Heningkan Cipta Satu Menit untuk Tragedi Kanjuruhan

[caption id="attachment_321709" align="alignleft" width="850"] Salah satu pertandingan La Liga mengheningkan cipta atas tragedi Kanjuruhan Malang. (Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Spanyol – Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol atau RFEF dan pihak La Liga membuat kebijakan untuk mengheningkan cipta selama satu menit sebelum laga dimulai. Pengheningan cipta tersebut dilakukan di seluruh pertandingan sisa pekan 7 La Liga dan pekan 8 Segunda Division. Langkah itu dilakukan sebagai wujud belasungkawa atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 129 orang. ”La Liga dan RFEF telah menyetujui semenit mengheningkan cipta untuk menunjukkan belasungkawa ke masyarakat Indonesia. Khususnya keluarga korban dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan,” tulis pernyataan La Liga melalui laman resminya, Minggu (2/10/2022). Baik La Liga dan REF juga berdoa supaya korban yang mengalami cedera bisa pulih dan bisa beraktivitas seperti biasa. ”Semua pelaku sepak bola di La Liga turut belasungkawa atas kejadian memilukan ini. Ini juga cara kita mengungkapkan solidaritas dengan keluarga korban,” lanjut La Liga. Sebagian pertandingan La Liga Spanyol telah digelar pada Sabtu (1/10). Upacara mengheningkan cipta pun akan dilakukan pada pertandingan-pertandingan berikut: Espanyol vs Valencia, Celta Vigo vs Real Betis, Girona vs Real Sociedad, Real Madrid vs Osasuna, dan Rayo Vallecano vs Elche. Sementara itu, pertandingan-pertandingan Segunda Division yang akan dimulai dengan mengheningkan cipta untuk korban tragedi Kanjuruhan adalah Alaves vs Ponferradina, Leganes vs Albacete, Granada vs Huesca, Real Oviedo vs Cartagena, UD Ibiza vs Lugo, dan Real Zaragoza vs Eibar. Sebelumnya, kerusuhan terjadi pascalaga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang. Kejadian ini berawal dari kekalahan tuan rumah Arema Malang atas Persebaya Surabaya dengan 2-3. Suporter tuan rumah, Aremania tidak puas dan akhirnya turun ke lapangan hingga menimbulkan kerusuhan. Akhirnya petugas polisi mengambil tindakan. Para supporter yang memasuki lapangan dalam jumlah banyak, membuat polisi melepaskan gas air mata. Tembakan gas air mata inilah yang kemudian membuat ‘kocar-kacir’ mereka yang menerobos masuk ke lapangan. Kepanikan kemudian membuat para pendukung Arema berusaha keluar stadion, sehingga menimbulkan ‘sumbatan’ di pintu keluar. Akhirnya banyak yang terijak-injak, dan sesak nafas, karena pada saat yang sama gas air mata mendera. Kerusuhan yang terjadi di dalam stadion juga diketahui meluas ke luar stadion. Sebanyak delapan kendaraan polisi dirusak dan dibakar massa. Rinciannya sebanyak lima unit dirusak dan digulingkan, sedangkan tiga lain dibakar nyaris hanya menyisakan kerangka.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Kompas TV